Cari disini...
Seputarfakta.com - Nuraini -
Seputar Kaltim
Anggota Komisi A DPRD Bontang, Saeful Rizal. (Foto: Nuraini/Seputarfakta.com)
Bontang - Anggota Komisi A DPRD Bontang, Saeful Rizal meminta para penjahit memaksimalkan pekerjaannya agar seragam sekolah gratis untuk pelajar segera rampung.
Ini ia ungkapkan akibat keterlambatan distribusi seragam gratis di Bontang sejak tahun ajaran baru 2025/2026 dimulai pada Juli lalu. Hingga kini seragam gratis belum dibagikan merata ke seluruh sekolah.
“Untuk para penjahit mungkin bisa lebih dimaksimalkan lagi agar seragam gratis ini bisa segera selesai,” ujarnya.
Ia juga meminta pemkot memberi arahan ke sekolah agar menyampaikan pemakluman kepada peserta didik dan orang tua terkait kondisi yang terjadi.
“Sekolah-sekolah perlu menjelaskan kondisi ini kepada peserta didik,” kata dia.
Menurutnya, orang tua yang ingin anaknya tetap menggunakan seragam sesuai jenjang pendidikan dapat mengupayakan pinjaman dari kerabat atau kenalan yang sudah lebih dulu lulus SD maupun SMP.
“Tapi kita minta kalau bisa secepatnya seragam dari penjahit bisa dimaksimalkan agar cepat selesai,” lanjut Saeful Rizal.
Diberitakan sebelumnya, Plt Disdikbud Bontang, Saparuddun mengatakan telah mengeluarkan edaran bahwa peserta didik baru tidak diwajibkan menggunakan seragam SD atau SMP, karena menunggu pembagian dari pemkot.
Sementara untuk progres pendistribusian seragam gratis di Bontang per Agustus 2025 baru mencapai 60 pesen. “Kita utamakan untuk peserta didik baru dulu, untuk kakak kelas akan menyusul,” ucapnya.
(Sf/Lo)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Nuraini -
Seputar Kaltim
Anggota Komisi A DPRD Bontang, Saeful Rizal. (Foto: Nuraini/Seputarfakta.com)
Bontang - Anggota Komisi A DPRD Bontang, Saeful Rizal meminta para penjahit memaksimalkan pekerjaannya agar seragam sekolah gratis untuk pelajar segera rampung.
Ini ia ungkapkan akibat keterlambatan distribusi seragam gratis di Bontang sejak tahun ajaran baru 2025/2026 dimulai pada Juli lalu. Hingga kini seragam gratis belum dibagikan merata ke seluruh sekolah.
“Untuk para penjahit mungkin bisa lebih dimaksimalkan lagi agar seragam gratis ini bisa segera selesai,” ujarnya.
Ia juga meminta pemkot memberi arahan ke sekolah agar menyampaikan pemakluman kepada peserta didik dan orang tua terkait kondisi yang terjadi.
“Sekolah-sekolah perlu menjelaskan kondisi ini kepada peserta didik,” kata dia.
Menurutnya, orang tua yang ingin anaknya tetap menggunakan seragam sesuai jenjang pendidikan dapat mengupayakan pinjaman dari kerabat atau kenalan yang sudah lebih dulu lulus SD maupun SMP.
“Tapi kita minta kalau bisa secepatnya seragam dari penjahit bisa dimaksimalkan agar cepat selesai,” lanjut Saeful Rizal.
Diberitakan sebelumnya, Plt Disdikbud Bontang, Saparuddun mengatakan telah mengeluarkan edaran bahwa peserta didik baru tidak diwajibkan menggunakan seragam SD atau SMP, karena menunggu pembagian dari pemkot.
Sementara untuk progres pendistribusian seragam gratis di Bontang per Agustus 2025 baru mencapai 60 pesen. “Kita utamakan untuk peserta didik baru dulu, untuk kakak kelas akan menyusul,” ucapnya.
(Sf/Lo)