Cari disini...
Seputarfakta.com – Tria -
Seputar Kaltim
Pengunjung Perpustakaan Kota Samarinda, Jumat (31/5/2024). (Foto: Tria/Seputarfakta.com)
Samarinda – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispursip) Kota Samarinda memberikan klarifikasi terkait beredarnya flyer yang mengatasnamakan instansi mereka untuk pemilihan Duta Baca. Faktanya, flyer tersebut bukanlah milik Dispursip Samarinda dan berpotensi menyesatkan masyarakat.
Kepala Dispursip Samarinda, Erham Yusuf melalui Panitia Pemilihan Duta Baca, Nur Hikmah, menyampaikan bahwa flyer tersebut pertama kali ditemukan oleh salah satu panitia melalui grup WhatsApp sekitar tanggal 29 Mei 2024 lalu.
Dari sana, panitia segera bertindak cepat untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dengan membuat penegasan melalui media sosial resmi Dispursip.
"Kami langsung memberikan klarifikasi melalui akun media sosial bahwa itu bukanlah milik kami, untuk memastikan bahwa masyarakat mendapatkan informasi yang benar," jelas Nur pada Seputar Fakta, Jumat (31/5/2024).
Ia menjelaskan bahwa saat ini Dispursip memang sedang mengadakan pemilihan duta baca remaja. Ajang ini ditujukan untuk siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan telah berhasil menjaring 28 peserta. Di mana pendaftaran pemilihan ini telah berlangsung dari 16 April hingga 20 Mei lalu.
“Kami sudah mengumumkan jadwal teknikal meeting yang akan dilaksanakan pada hari Senin besok, tiba-tiba ada informasi pendaftaran di Juni,” bebernya.
Setelah dicek lebih lanjut oleh panitia, seperti nomor yang tertera di flyer, website, dan media sosialnya tidak ditemukan.
Ia menegaskan bahwa sejauh ini tidak ada laporan dari masyarakat yang merasa dirugikan oleh flyer palsu tersebut. Terlebih dalam flyer itu disebutkan hadiah hingga 10 juta rupiah, tidak ada pihak yang melaporkan kerugian.
"Kami berharap tidak ada yang dirugikan oleh informasi palsu ini. Oleh karena itu, kami segera memberikan klarifikasi agar masyarakat tidak tertipu," tuturnya.
Nur Himkah mengiimbau kepada masyarakat untuk selalu memeriksa informasi dari sumber resmi guna menghindari penipuan.
Ia berharap masyarakat menjadi lebih waspada dan tidak mudah percaya pada informasi yang tidak berasal dari sumber resmi.
Disarankan agar masyarakat selalu mengecek ulang setiap informasi yang diterima, terutama yang berkaitan dengan kegiatan resmi instansi pemerintah.
"Kami akan terus memantau dan memberikan klarifikasi jika ada informasi yang tidak benar beredar di masyarakat, melalui media sosial resmi kita," pungkasnya.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com – Tria -
Seputar Kaltim
Pengunjung Perpustakaan Kota Samarinda, Jumat (31/5/2024). (Foto: Tria/Seputarfakta.com)
Samarinda – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispursip) Kota Samarinda memberikan klarifikasi terkait beredarnya flyer yang mengatasnamakan instansi mereka untuk pemilihan Duta Baca. Faktanya, flyer tersebut bukanlah milik Dispursip Samarinda dan berpotensi menyesatkan masyarakat.
Kepala Dispursip Samarinda, Erham Yusuf melalui Panitia Pemilihan Duta Baca, Nur Hikmah, menyampaikan bahwa flyer tersebut pertama kali ditemukan oleh salah satu panitia melalui grup WhatsApp sekitar tanggal 29 Mei 2024 lalu.
Dari sana, panitia segera bertindak cepat untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dengan membuat penegasan melalui media sosial resmi Dispursip.
"Kami langsung memberikan klarifikasi melalui akun media sosial bahwa itu bukanlah milik kami, untuk memastikan bahwa masyarakat mendapatkan informasi yang benar," jelas Nur pada Seputar Fakta, Jumat (31/5/2024).
Ia menjelaskan bahwa saat ini Dispursip memang sedang mengadakan pemilihan duta baca remaja. Ajang ini ditujukan untuk siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan telah berhasil menjaring 28 peserta. Di mana pendaftaran pemilihan ini telah berlangsung dari 16 April hingga 20 Mei lalu.
“Kami sudah mengumumkan jadwal teknikal meeting yang akan dilaksanakan pada hari Senin besok, tiba-tiba ada informasi pendaftaran di Juni,” bebernya.
Setelah dicek lebih lanjut oleh panitia, seperti nomor yang tertera di flyer, website, dan media sosialnya tidak ditemukan.
Ia menegaskan bahwa sejauh ini tidak ada laporan dari masyarakat yang merasa dirugikan oleh flyer palsu tersebut. Terlebih dalam flyer itu disebutkan hadiah hingga 10 juta rupiah, tidak ada pihak yang melaporkan kerugian.
"Kami berharap tidak ada yang dirugikan oleh informasi palsu ini. Oleh karena itu, kami segera memberikan klarifikasi agar masyarakat tidak tertipu," tuturnya.
Nur Himkah mengiimbau kepada masyarakat untuk selalu memeriksa informasi dari sumber resmi guna menghindari penipuan.
Ia berharap masyarakat menjadi lebih waspada dan tidak mudah percaya pada informasi yang tidak berasal dari sumber resmi.
Disarankan agar masyarakat selalu mengecek ulang setiap informasi yang diterima, terutama yang berkaitan dengan kegiatan resmi instansi pemerintah.
"Kami akan terus memantau dan memberikan klarifikasi jika ada informasi yang tidak benar beredar di masyarakat, melalui media sosial resmi kita," pungkasnya.
(Sf/Rs)