Diduga Kerap Dianiaya Tetangga, Bocah di Muara Badak Enggan Keluar Rumah

    Seputarfakta.com - Muhammad Anshori -

    Seputar Kaltim

    29 April 2025 12:56 WIB

    Ilustrasi. (Freepik)

    Tenggarong - Seorang bocah (9) di Kecamatan Muara Badak diancam tetangganya sendiri hingga mengalami trauma untuk keluar rumah. 

    Orang tua Korban, Rudi mengatakan tidak mengetahui penyebab kemarahan terduga pelaku kepada anaknya.

    "Kalau itu nggak tahu motifnya apa, tapi yang jelas namanya anak-anak sering main lempar-lemparan begitu, kemudian terkena dinding seng tetangga sebelah bukan seng dia, cuma kan ini anak kecil, sebagai pria dewasa kita pasti memakluminya, tapi yang dilakukan ini sangat mengerikan bagi saya," bebernya, Selasa (29/4/2025). 

    Ia menerangkan lpada 7 April 2025 pria tersebut nekat memarahi korban dengan nada tinggi sampai berteriak, kemudian korban takut hingga lari terbirit-birit. 

    "Mereka itu bertiga. Saat dimarahi sambil di kejar ya tiga orang anak ini lari, teman anak saya yang satu itu sampai terkencing-kencing, pelaku mengejar mencekik, memukul, dijewer hingga ditendang-tendang, korban juga diancam menggunakan batu merah kemudian ada lebam-lebam di kaki," ujarnya. 

    Rudi mengaku, kini korban mengalami trauma berat hingga ingin meninggalkan Kalimantan Timur (Kaltim) dan hendak tinggal bersama neneknya di Sulawesi. 

    "Sampai segitunya anak saya, kita tahan dia mau ke sana karena ada proses hukum yang masih belum selesai di sini, kami sudah laporkan pelaku," ujarnya. 

    Sementara proses hukum telah ditempuh oleh pihak keluarga, tapi terduga pelaku masih saja berkeliaran dan belum ada tindakan penahanan dari kepolisian. 

    "Kita juga sudah minta pendampingan UPTD Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kukar, kalau secara kasat mata l dia saat ini sering mimpi buruk, kemudian takut sama orang besar, ngintip-ngintip di jendela," ungkapnya.

    Kata dia, terduga pelaku baru saja dua tahun menetap di wilayah itu, pria tersebut normal dan tidak pernah menunjukkan perlakukan seperti ini.

    "Kita heran pandangan polisi ini cuma perkelahian antara pria dewasa, padahal kita sudah punya bukti, anak saya lebam-lebam di kaki sampai takut keluar rumah dan sudah tidak sekolah selama satu minggu," ucapnya. 

    Dirinya berharap tindakan hukum yang ditempuh mendapat hasil seperti yang diinginkan. Dia merasa perbuatan ini jelas melanggar hukum dan pihak kepolisian harus bertindak tegas. "Kita harap dia cepat tertangkap oleh pihak kepolisian," harapnya. 

    (Sf/Lo)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Diduga Kerap Dianiaya Tetangga, Bocah di Muara Badak Enggan Keluar Rumah

    Seputarfakta.com - Muhammad Anshori -

    Seputar Kaltim

    29 April 2025 12:56 WIB

    Ilustrasi. (Freepik)

    Tenggarong - Seorang bocah (9) di Kecamatan Muara Badak diancam tetangganya sendiri hingga mengalami trauma untuk keluar rumah. 

    Orang tua Korban, Rudi mengatakan tidak mengetahui penyebab kemarahan terduga pelaku kepada anaknya.

    "Kalau itu nggak tahu motifnya apa, tapi yang jelas namanya anak-anak sering main lempar-lemparan begitu, kemudian terkena dinding seng tetangga sebelah bukan seng dia, cuma kan ini anak kecil, sebagai pria dewasa kita pasti memakluminya, tapi yang dilakukan ini sangat mengerikan bagi saya," bebernya, Selasa (29/4/2025). 

    Ia menerangkan lpada 7 April 2025 pria tersebut nekat memarahi korban dengan nada tinggi sampai berteriak, kemudian korban takut hingga lari terbirit-birit. 

    "Mereka itu bertiga. Saat dimarahi sambil di kejar ya tiga orang anak ini lari, teman anak saya yang satu itu sampai terkencing-kencing, pelaku mengejar mencekik, memukul, dijewer hingga ditendang-tendang, korban juga diancam menggunakan batu merah kemudian ada lebam-lebam di kaki," ujarnya. 

    Rudi mengaku, kini korban mengalami trauma berat hingga ingin meninggalkan Kalimantan Timur (Kaltim) dan hendak tinggal bersama neneknya di Sulawesi. 

    "Sampai segitunya anak saya, kita tahan dia mau ke sana karena ada proses hukum yang masih belum selesai di sini, kami sudah laporkan pelaku," ujarnya. 

    Sementara proses hukum telah ditempuh oleh pihak keluarga, tapi terduga pelaku masih saja berkeliaran dan belum ada tindakan penahanan dari kepolisian. 

    "Kita juga sudah minta pendampingan UPTD Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kukar, kalau secara kasat mata l dia saat ini sering mimpi buruk, kemudian takut sama orang besar, ngintip-ngintip di jendela," ungkapnya.

    Kata dia, terduga pelaku baru saja dua tahun menetap di wilayah itu, pria tersebut normal dan tidak pernah menunjukkan perlakukan seperti ini.

    "Kita heran pandangan polisi ini cuma perkelahian antara pria dewasa, padahal kita sudah punya bukti, anak saya lebam-lebam di kaki sampai takut keluar rumah dan sudah tidak sekolah selama satu minggu," ucapnya. 

    Dirinya berharap tindakan hukum yang ditempuh mendapat hasil seperti yang diinginkan. Dia merasa perbuatan ini jelas melanggar hukum dan pihak kepolisian harus bertindak tegas. "Kita harap dia cepat tertangkap oleh pihak kepolisian," harapnya. 

    (Sf/Lo)