Cari disini...
SeputarFakta.com – Baiq Eliana -
Seputar Kaltim
Ilustrasi freepik.
Berau – Warga di salah satu kampung di Kecamatan Segah, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kaltim), dikejutkan oleh peristiwa tragis pada Minggu (10/8/2025) pagi. Seorang pria diduga menganiaya istri dan dua anaknya yang masih kecil hingga meninggal dunia. Dugaan awal polisi, peristiwa ini dipicu masalah dalam rumah tangga.
Kasi Humas Polres Berau, AKP Ngatijan, menyampaikan bahwa pelaku berinisial J, berusia 34 tahun, tinggal bersama istrinya yang berinisial N, berusia 32 tahun, serta dua anaknya yang masing-masing berusia enam dan lima tahun.
Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh Pilipus, ayah dari N. Sekira pukul tujuh pagi, ia mendengar suara benturan keras dari rumah yang berdiri tepat di sebelah kediamannya.
“Ketika masuk, beliau melihat putrinya tergeletak dengan luka di perut dan kepala. Dua cucunya pun sudah tidak bergerak,” ujar AKP Ngatijan.
Panik, Pilipus berteriak meminta pertolongan warga. Beberapa tetangga segera datang dan mengamankan J ke rumah salah satu warga untuk mencegah amukan massa. Pilipus kemudian melapor ke Polsek Segah.
Anak perempuan berusia enam tahun meninggal di lokasi kejadian. N meninggal saat dalam perjalanan menuju RSUD Abdul Rivai, sedangkan anak bungsu yang berusia lima tahun meninggal ketika dibawa ke Puskesmas Tepian Buah.
“J sudah diamankan di Polres Berau. Penyidik masih mendalami motif, namun dugaan sementara mengarah pada masalah internal keluarga,” kata AKP Ngatijan.
Polisi mengimbau masyarakat untuk menyelesaikan persoalan keluarga dengan kepala dingin dan menghindari segala bentuk kekerasan, terutama di lingkungan rumah sendiri.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
SeputarFakta.com – Baiq Eliana -
Seputar Kaltim
Ilustrasi freepik.
Berau – Warga di salah satu kampung di Kecamatan Segah, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kaltim), dikejutkan oleh peristiwa tragis pada Minggu (10/8/2025) pagi. Seorang pria diduga menganiaya istri dan dua anaknya yang masih kecil hingga meninggal dunia. Dugaan awal polisi, peristiwa ini dipicu masalah dalam rumah tangga.
Kasi Humas Polres Berau, AKP Ngatijan, menyampaikan bahwa pelaku berinisial J, berusia 34 tahun, tinggal bersama istrinya yang berinisial N, berusia 32 tahun, serta dua anaknya yang masing-masing berusia enam dan lima tahun.
Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh Pilipus, ayah dari N. Sekira pukul tujuh pagi, ia mendengar suara benturan keras dari rumah yang berdiri tepat di sebelah kediamannya.
“Ketika masuk, beliau melihat putrinya tergeletak dengan luka di perut dan kepala. Dua cucunya pun sudah tidak bergerak,” ujar AKP Ngatijan.
Panik, Pilipus berteriak meminta pertolongan warga. Beberapa tetangga segera datang dan mengamankan J ke rumah salah satu warga untuk mencegah amukan massa. Pilipus kemudian melapor ke Polsek Segah.
Anak perempuan berusia enam tahun meninggal di lokasi kejadian. N meninggal saat dalam perjalanan menuju RSUD Abdul Rivai, sedangkan anak bungsu yang berusia lima tahun meninggal ketika dibawa ke Puskesmas Tepian Buah.
“J sudah diamankan di Polres Berau. Penyidik masih mendalami motif, namun dugaan sementara mengarah pada masalah internal keluarga,” kata AKP Ngatijan.
Polisi mengimbau masyarakat untuk menyelesaikan persoalan keluarga dengan kepala dingin dan menghindari segala bentuk kekerasan, terutama di lingkungan rumah sendiri.
(Sf/Rs)