Diduga Akibat Ledakan Kompor, Warung Makan Bu Sum dan Toko Kelontong di Samarinda Ludes Terbakar

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    20 September 2025 08:07 WIB

    Api yang berkobar di warung bu sum. (Foto: tangkapan layar)

    Samarinda - Warung Makan Bu Sum di Jalan Gunung Kinibalu, Kelurahan Bugis, Kecamatan Samarinda Kota ludes terbakar, Sabtu (20/9/2025). 

    Api yang diduga berasal dari ledakan kompor gas ini dengan cepat menyebar dan menghanguskan toko kelontong di sebelahnya.

    Kejadian yang berlangsung di siang bolong ini membuat panik warga sekitar. Berdasarkan data dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkar) Samarinda, api mulai terlihat sekitar pukul 12.15 WITA. 

    Petugas pemadam dibantu relawan berjibaku selama lebih dari satu jam untuk memadamkan api yang baru bisa dikendalikan pukul 13.25 WITA.

    "Berdasarkan laporan, api pertama kali muncul di Warung Makan Bu Sum. Dugaan awal akibat kompor meleduk," terang Kepala Disdamkar Samarinda, Hendra AH.

    Kebakaran ini menghanguskan total dua bangunan, yaitu Warung Makan Bu Sum dan toko kelontong di sampingnya. 

    Akibatnya, empat KK atau 16 jiwa harus kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian mereka. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, meskipun seorang relawan dilaporkan mengalami luka ringan di tangan saat membantu proses pemadaman.

    Kepala Seksi Pemadam dan Investigasi Disdamkar Samarinda, Wisnu mengakui adanya hambatan saat memadamkan api. Minimnya sumber air di sekitar lokasi menjadi tantangan utama. 

    "Kami sedikit kesulitan mencari titik air. Ditambah lagi banyak warga yang menonton dan berkerumun, itu juga sedikit menghambat pergerakan tim," jelas Wisnu.

    Meski demikian, berkat kesigapan tim gabungan, api tidak sempat merembet ke bangunan lain. Lebih dari 11 unit truk pemadam dan 28 mesin portabel dikerahkan ke lokasi untuk menjinakkan si jago merah.

    Penanganan kebakaran ini menunjukkan kolaborasi apik dari berbagai unsur, termasuk relawan Kota Samarinda, Tim Medis Emergency Medical Team, Satreskrim Polresta Samarinda, PMI dan PLN. 

    Ketua RT 7, Deni membenarkan dua bangunan yang terbakar, yakni warung makan dan toko kelontong masih beroperasi normal sebelum kejadian.

    Kini pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti dari kebakaran ini. Laporan lengkap mengenai kerugian dan penyebabnya akan disampaikan setelah proses investigasi rampung.

    (Sf/Lo)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Diduga Akibat Ledakan Kompor, Warung Makan Bu Sum dan Toko Kelontong di Samarinda Ludes Terbakar

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    20 September 2025 08:07 WIB

    Api yang berkobar di warung bu sum. (Foto: tangkapan layar)

    Samarinda - Warung Makan Bu Sum di Jalan Gunung Kinibalu, Kelurahan Bugis, Kecamatan Samarinda Kota ludes terbakar, Sabtu (20/9/2025). 

    Api yang diduga berasal dari ledakan kompor gas ini dengan cepat menyebar dan menghanguskan toko kelontong di sebelahnya.

    Kejadian yang berlangsung di siang bolong ini membuat panik warga sekitar. Berdasarkan data dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkar) Samarinda, api mulai terlihat sekitar pukul 12.15 WITA. 

    Petugas pemadam dibantu relawan berjibaku selama lebih dari satu jam untuk memadamkan api yang baru bisa dikendalikan pukul 13.25 WITA.

    "Berdasarkan laporan, api pertama kali muncul di Warung Makan Bu Sum. Dugaan awal akibat kompor meleduk," terang Kepala Disdamkar Samarinda, Hendra AH.

    Kebakaran ini menghanguskan total dua bangunan, yaitu Warung Makan Bu Sum dan toko kelontong di sampingnya. 

    Akibatnya, empat KK atau 16 jiwa harus kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian mereka. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, meskipun seorang relawan dilaporkan mengalami luka ringan di tangan saat membantu proses pemadaman.

    Kepala Seksi Pemadam dan Investigasi Disdamkar Samarinda, Wisnu mengakui adanya hambatan saat memadamkan api. Minimnya sumber air di sekitar lokasi menjadi tantangan utama. 

    "Kami sedikit kesulitan mencari titik air. Ditambah lagi banyak warga yang menonton dan berkerumun, itu juga sedikit menghambat pergerakan tim," jelas Wisnu.

    Meski demikian, berkat kesigapan tim gabungan, api tidak sempat merembet ke bangunan lain. Lebih dari 11 unit truk pemadam dan 28 mesin portabel dikerahkan ke lokasi untuk menjinakkan si jago merah.

    Penanganan kebakaran ini menunjukkan kolaborasi apik dari berbagai unsur, termasuk relawan Kota Samarinda, Tim Medis Emergency Medical Team, Satreskrim Polresta Samarinda, PMI dan PLN. 

    Ketua RT 7, Deni membenarkan dua bangunan yang terbakar, yakni warung makan dan toko kelontong masih beroperasi normal sebelum kejadian.

    Kini pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti dari kebakaran ini. Laporan lengkap mengenai kerugian dan penyebabnya akan disampaikan setelah proses investigasi rampung.

    (Sf/Lo)