Cari disini...
Seputarfakta.com - Muhammad Anshori -
Seputar Kaltim
Produksi kopi luak Desa Perangat, Kecamatan Marangkayu, Kukar. (Foto: Rindoni)
Tenggarong - Pelaku usaha Kopi Luwak di Desa Perangat Baru, Kecamatan Marangkayu, Kutai Kartanegara (Kukar) tengah mempersiapkan lahan seluas 60 Hektare (Ha) untuk menanam produk unggulan yakni Kopi Luwak Liberika demi menyambut Ibu Kota Nusantara (IKN).
Petani sekaligus pelaku usaha Kopi Luwak, Rindoni mengatakan Kukar dikenal sebagai daerah yang juga mampu bersaing dengan produk lainnya di pasar nasional.
Dalam upaya meningkatkan produksi Kopi Luwak, pihaknya telah mempersiapkan lahan seluas 60 Ha dan telah menggunakan sebesar 25 Ha lahan untuk menanam kopi tersebut.
"Saat ini sudah mulai berjalan penanamannya sekitar 25 Ha," kata Rindoni. Perkebunan kopi itu dikelola sendiri dan melibatkan kelompok tani.
Kopi Luwak Liberika memiliki nilai jual tinggi, sehingga dapat menjangkau peluang pasar yang besar, terlebih pemasaran produk Kopi Luwak ini sudah ke berbagai daerah.
Selain menyediakan lahan, pihaknya juga telah memproduksi kopi luwak. Dalam prosesnya, kopi ini telah melalui mekanisme atau sortiran biji kopi yang dimakan oleh Hewan Luwak.
"Kemarin kita juga diundang acara APKASI di Jakarta dan bertemu langsung dengan Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka untuk berbagi pengalaman tentang kopi dari Kukar ini," sebutnya.
"Kalau untuk proses pembuatan Kopi Luwak mulai dari pemilihan biji kopi sampai menjadi bubuk selalu diperhatikan," tambahnya.
Sementara harga jual Kopi Luwak Liberika ini telah mencapai Rp4,2 juta per Kilogram (Kg). Meski dinilai mahal, tapo peminat kopi ini sangat banyak karena sesuai dengan rasa nyaman dan nikmat yang diberikan.
"Kami juga bersyukur karena telah dilibatkan pemerintah daerah dalam kegiatan event di daerah maupun di luar daerah. Sebab itu bagian dari mempromosikan produk lokal secara luas, apalagi kita juga masuk ke wilayah IKN," pungkasnya.
(Sf/By)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Muhammad Anshori -
Seputar Kaltim
Produksi kopi luak Desa Perangat, Kecamatan Marangkayu, Kukar. (Foto: Rindoni)
Tenggarong - Pelaku usaha Kopi Luwak di Desa Perangat Baru, Kecamatan Marangkayu, Kutai Kartanegara (Kukar) tengah mempersiapkan lahan seluas 60 Hektare (Ha) untuk menanam produk unggulan yakni Kopi Luwak Liberika demi menyambut Ibu Kota Nusantara (IKN).
Petani sekaligus pelaku usaha Kopi Luwak, Rindoni mengatakan Kukar dikenal sebagai daerah yang juga mampu bersaing dengan produk lainnya di pasar nasional.
Dalam upaya meningkatkan produksi Kopi Luwak, pihaknya telah mempersiapkan lahan seluas 60 Ha dan telah menggunakan sebesar 25 Ha lahan untuk menanam kopi tersebut.
"Saat ini sudah mulai berjalan penanamannya sekitar 25 Ha," kata Rindoni. Perkebunan kopi itu dikelola sendiri dan melibatkan kelompok tani.
Kopi Luwak Liberika memiliki nilai jual tinggi, sehingga dapat menjangkau peluang pasar yang besar, terlebih pemasaran produk Kopi Luwak ini sudah ke berbagai daerah.
Selain menyediakan lahan, pihaknya juga telah memproduksi kopi luwak. Dalam prosesnya, kopi ini telah melalui mekanisme atau sortiran biji kopi yang dimakan oleh Hewan Luwak.
"Kemarin kita juga diundang acara APKASI di Jakarta dan bertemu langsung dengan Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka untuk berbagi pengalaman tentang kopi dari Kukar ini," sebutnya.
"Kalau untuk proses pembuatan Kopi Luwak mulai dari pemilihan biji kopi sampai menjadi bubuk selalu diperhatikan," tambahnya.
Sementara harga jual Kopi Luwak Liberika ini telah mencapai Rp4,2 juta per Kilogram (Kg). Meski dinilai mahal, tapo peminat kopi ini sangat banyak karena sesuai dengan rasa nyaman dan nikmat yang diberikan.
"Kami juga bersyukur karena telah dilibatkan pemerintah daerah dalam kegiatan event di daerah maupun di luar daerah. Sebab itu bagian dari mempromosikan produk lokal secara luas, apalagi kita juga masuk ke wilayah IKN," pungkasnya.
(Sf/By)