Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
Seputar Kaltim
Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Holtikultura provinsi Kalimantan Timur, Siti Farisyah Yana. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)
Samarinda - Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki enam komoditas unggulan di bidang tanaman pangan dan hortikultura, yaitu pisang, cabai rawit, cabai besar, bawang merah, pepaya, dan nanas. Dari keenam komoditas tersebut, pisang menjadi komoditas andalan yang tersebar di empat kabupaten, yaitu Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Paser, dan Berau.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Kaltim, Siti Farisyah Yana, dalam konferensi pers di Ruang WIEK Diskominfo Kaltim, Samarinda, Jumat (16/2/2024).
"Kita fokus mengembangkan enam komoditas unggulan yang ada di beberapa kabupaten/kota. Untuk pisang, kita punya potensi besar di Kutim, Kukar, Paser, dan Berau. Kita juga mengembangkan cabai rawit, cabai besar, bawang merah, pepaya, dan nanas di Kukar, Balikpapan, Samarinda, PPU, hingga Kutim," kata Siti.
Siti menjelaskan, untuk komoditas pisang, wilayah pengembangan di Kutim memiliki luas lahan 1.317 hektare dengan target produksi 98.775 ton. Di Kukar, luas lahan 762,97 hektare dengan target produksi 57.223 ton. Di Paser, luas lahan 1.010 hektare dengan target produksi 75.750 ton. Di Berau, luas lahan 295,61 hektare dengan target produksi 22.171 ton.
"Kita optimis bisa mencapai target produksi karena kita sudah melakukan berbagai upaya, seperti penyediaan bibit unggul, pemberian bantuan pupuk, penyuluhan, dan pembinaan kepada petani," ujar Siti.
Siti menambahkan, komoditas pisang memiliki prospek pasar yang sangat baik, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Ia mengatakan, pada tahun 2021 lalu, Kaltim berhasil mengekspor pisang sebanyak 265 ton per tahun ke beberapa negara, seperti Malaysia, Taiwan, Kanada, dan Yunani.
"Untuk pasar lokal di Kaltim, pisang juga banyak diminati oleh masyarakat di Sanggata, Bontang, Samarinda, dan Balikpapan. Kebutuhan rata-rata sekitar 30 ton per hari. Untuk pasar nasional, seperti Banjarmasin, Surabaya, dan Bali, kebutuhan rata-rata 90 ton per bulan. Untuk Bandung dan Jakarta, kebutuhan rata-rata 26 ton per bulan, tapi yang terpenuhi baru 12 ton per bulan, jadi masih ada peluang 14 ton per bulan," paparnya.
Siti berharap, dengan pengembangan komoditas unggulan, khususnya pisang, Kaltim dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan kontribusi terhadap perekonomian daerah.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
Seputar Kaltim
Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Holtikultura provinsi Kalimantan Timur, Siti Farisyah Yana. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)
Samarinda - Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki enam komoditas unggulan di bidang tanaman pangan dan hortikultura, yaitu pisang, cabai rawit, cabai besar, bawang merah, pepaya, dan nanas. Dari keenam komoditas tersebut, pisang menjadi komoditas andalan yang tersebar di empat kabupaten, yaitu Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Paser, dan Berau.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Kaltim, Siti Farisyah Yana, dalam konferensi pers di Ruang WIEK Diskominfo Kaltim, Samarinda, Jumat (16/2/2024).
"Kita fokus mengembangkan enam komoditas unggulan yang ada di beberapa kabupaten/kota. Untuk pisang, kita punya potensi besar di Kutim, Kukar, Paser, dan Berau. Kita juga mengembangkan cabai rawit, cabai besar, bawang merah, pepaya, dan nanas di Kukar, Balikpapan, Samarinda, PPU, hingga Kutim," kata Siti.
Siti menjelaskan, untuk komoditas pisang, wilayah pengembangan di Kutim memiliki luas lahan 1.317 hektare dengan target produksi 98.775 ton. Di Kukar, luas lahan 762,97 hektare dengan target produksi 57.223 ton. Di Paser, luas lahan 1.010 hektare dengan target produksi 75.750 ton. Di Berau, luas lahan 295,61 hektare dengan target produksi 22.171 ton.
"Kita optimis bisa mencapai target produksi karena kita sudah melakukan berbagai upaya, seperti penyediaan bibit unggul, pemberian bantuan pupuk, penyuluhan, dan pembinaan kepada petani," ujar Siti.
Siti menambahkan, komoditas pisang memiliki prospek pasar yang sangat baik, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Ia mengatakan, pada tahun 2021 lalu, Kaltim berhasil mengekspor pisang sebanyak 265 ton per tahun ke beberapa negara, seperti Malaysia, Taiwan, Kanada, dan Yunani.
"Untuk pasar lokal di Kaltim, pisang juga banyak diminati oleh masyarakat di Sanggata, Bontang, Samarinda, dan Balikpapan. Kebutuhan rata-rata sekitar 30 ton per hari. Untuk pasar nasional, seperti Banjarmasin, Surabaya, dan Bali, kebutuhan rata-rata 90 ton per bulan. Untuk Bandung dan Jakarta, kebutuhan rata-rata 26 ton per bulan, tapi yang terpenuhi baru 12 ton per bulan, jadi masih ada peluang 14 ton per bulan," paparnya.
Siti berharap, dengan pengembangan komoditas unggulan, khususnya pisang, Kaltim dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan kontribusi terhadap perekonomian daerah.
(Sf/Rs)