Dapur MBG yang Baru di Samarinda Seberang Letaknya Strategis, Jamin Makanan Cepat Sampai ke Ribuan Siswa

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    10 Juni 2025 02:05 WIB

    Kotak makanan yang berisi menu bergizi ini mulai dibuka oleh para siswa SMP Muhammadiyah 4 Samarinda Seberang, yang mana menandakan baru hari ini dimulainya kegiatan program MBG. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Samarinda Seberang resmi berjalan, tentu hal ini membawa angin segar bagi ribuan siswa di wilayah tersebut. 

    Dengan dapur utama yang berlokasi strategis di Jalan Bung Tomo, distribusi makanan bergizi dipastikan dapat menjangkau sekolah-sekolah sasaran dengan efisien. 

    Kedekatan lokasi dapur menjadi kunci kecepatan penyaluran makanan hangat dan segar untuk para pelajar.

    Kepala SPPG (Sentra Pelayanan Pemberdayaan Gizi) Samarinda Seberang, Tantia Dewi Harianto, menegaskan efisiensi distribusi sebagai prioritas. 

    "Untuk di SPPG Samarinda Seberang, penerima manfaatnya berjarak 3-6 kilometer dari SPPG," jelas Tantia. 

    Jarak tempuh yang relatif dekat ini, menurutnya, sesuai dengan petunjuk teknis dari Badan Gizi Nasional yang membatasi waktu distribusi maksimal 30 menit.

    Hari perdana pelaksanaan MBG pada Senin (10/6/2025) terbukti lancar, yakni sebanyak 1.070 siswa dari 11 sekolah, yang terdiri dari 7 TK, 2 SD, dan 2 SMP, telah menikmati menu hidangan. 

    Meskipun jumlah penerima masih dinamis karena faktor libur dan proses penerimaan siswa baru, komitmen untuk menjaga kualitas dan ketepatan waktu pengantaran tetap terjaga.

    Perihal distribusi, pihak SPPG menggunakan dua kendaraan operasional yang memang disiagakan setiap harinya untuk mengantar ribuan porsi makanan. 

    Adapun, waktu distribusi ditetapkan antara pukul 08.00 hingga 09.00 pagi, memastikan makanan sampai sebelum jam istirahat atau aktivitas belajar utama.

    Menu yang disajikan pun sangat bervariasi. Hari ini, siswa menikmati nasi putih, sayur sop, telur orak-arik daun bawang, semangka, dan susu. 

    Tantia memastikan, menu akan berganti setiap hari dengan sistem 10 siklus menu, artinya dalam 10 hari tidak ada pengulangan menu yang sama. 

    "Setiap porsi makanan diestimasi seharga Rp15.000, sesuai standar Badan Gizi Nasional," ujarnya.

    Di sisi lain, Ratna, Wakil Kepala Kurikulum SMP Muhammadiyah 4 Samarinda Seberang, mengungkapkan rasa terima kasih atas program ini. 

    "Kami sangat senang dan bersyukur atas adanya MBG ini karena sangat membantu anak-anak mengurangi uang jajan dari rumah," kata Ratna. 

    Di sekolahnya, sekitar 80 siswa lebih menerima manfaat hari ini. Ratna juga mengapresiasi perhatian terhadap detail, seperti pendataan alergi siswa. 

    "Yang alergi itu kita sampaikan ke pelaksana, dan diganti menunya," tuturnya. 

    Koordinasi antara sekolah dan pihak SPPG berjalan baik, termasuk pengaturan jadwal distribusi agar tidak mengganggu proses belajar mengajar.

    "Program MBG ini saya harap dapat terus berjalan optimal, yang paling penting dapat memastikan asupan gizi yang cukup bagi anak-anak kita," tutupnya.

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Dapur MBG yang Baru di Samarinda Seberang Letaknya Strategis, Jamin Makanan Cepat Sampai ke Ribuan Siswa

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    10 Juni 2025 02:05 WIB

    Kotak makanan yang berisi menu bergizi ini mulai dibuka oleh para siswa SMP Muhammadiyah 4 Samarinda Seberang, yang mana menandakan baru hari ini dimulainya kegiatan program MBG. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Samarinda Seberang resmi berjalan, tentu hal ini membawa angin segar bagi ribuan siswa di wilayah tersebut. 

    Dengan dapur utama yang berlokasi strategis di Jalan Bung Tomo, distribusi makanan bergizi dipastikan dapat menjangkau sekolah-sekolah sasaran dengan efisien. 

    Kedekatan lokasi dapur menjadi kunci kecepatan penyaluran makanan hangat dan segar untuk para pelajar.

    Kepala SPPG (Sentra Pelayanan Pemberdayaan Gizi) Samarinda Seberang, Tantia Dewi Harianto, menegaskan efisiensi distribusi sebagai prioritas. 

    "Untuk di SPPG Samarinda Seberang, penerima manfaatnya berjarak 3-6 kilometer dari SPPG," jelas Tantia. 

    Jarak tempuh yang relatif dekat ini, menurutnya, sesuai dengan petunjuk teknis dari Badan Gizi Nasional yang membatasi waktu distribusi maksimal 30 menit.

    Hari perdana pelaksanaan MBG pada Senin (10/6/2025) terbukti lancar, yakni sebanyak 1.070 siswa dari 11 sekolah, yang terdiri dari 7 TK, 2 SD, dan 2 SMP, telah menikmati menu hidangan. 

    Meskipun jumlah penerima masih dinamis karena faktor libur dan proses penerimaan siswa baru, komitmen untuk menjaga kualitas dan ketepatan waktu pengantaran tetap terjaga.

    Perihal distribusi, pihak SPPG menggunakan dua kendaraan operasional yang memang disiagakan setiap harinya untuk mengantar ribuan porsi makanan. 

    Adapun, waktu distribusi ditetapkan antara pukul 08.00 hingga 09.00 pagi, memastikan makanan sampai sebelum jam istirahat atau aktivitas belajar utama.

    Menu yang disajikan pun sangat bervariasi. Hari ini, siswa menikmati nasi putih, sayur sop, telur orak-arik daun bawang, semangka, dan susu. 

    Tantia memastikan, menu akan berganti setiap hari dengan sistem 10 siklus menu, artinya dalam 10 hari tidak ada pengulangan menu yang sama. 

    "Setiap porsi makanan diestimasi seharga Rp15.000, sesuai standar Badan Gizi Nasional," ujarnya.

    Di sisi lain, Ratna, Wakil Kepala Kurikulum SMP Muhammadiyah 4 Samarinda Seberang, mengungkapkan rasa terima kasih atas program ini. 

    "Kami sangat senang dan bersyukur atas adanya MBG ini karena sangat membantu anak-anak mengurangi uang jajan dari rumah," kata Ratna. 

    Di sekolahnya, sekitar 80 siswa lebih menerima manfaat hari ini. Ratna juga mengapresiasi perhatian terhadap detail, seperti pendataan alergi siswa. 

    "Yang alergi itu kita sampaikan ke pelaksana, dan diganti menunya," tuturnya. 

    Koordinasi antara sekolah dan pihak SPPG berjalan baik, termasuk pengaturan jadwal distribusi agar tidak mengganggu proses belajar mengajar.

    "Program MBG ini saya harap dapat terus berjalan optimal, yang paling penting dapat memastikan asupan gizi yang cukup bagi anak-anak kita," tutupnya.

    (Sf/Rs)