Cari disini...
seputarfakta.com - Baiq Eliana -
Seputar Kaltim
Kepala Dinkes Berau, Lamlay Sarie. (Foto: Baiq Eliana/seputarfakta.com)
Tanjung Redeb - Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau telah menerima Surat Edaran (SE) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI terkait peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah negara.
Sampai kini Covid-19 menunjukkan peningkatan di beberapa negara kawasan Asia, seperti Thailand, Hongkong, Malaysia, maupun Singapura.
Berdasarkan data terbaru, virus tersebut telah masuk di Indonesia dan ada tujuh kasus positif Covid-19 secara nasional. Sehingga, Dinkes Berau pun mulai mengambil langkah-langkah antisipatif.
Kepala Dinkes Berau, Lamlay Sarie mengatakan jenis virus ini tidak seganas tahun sebelumnya. "Tapi tetap kita akan membuat edaran turunan dari SE Kemenkes itu," ujar Lamlay.
Varian Covid-19 dominan yang menyebar di Thailand adalah XEC dan JN.1, di Singapura LF.7 dan NB.1.8 (turunan JN.1), di Hongkong JN.1, dan di Malaysia adalah XEC (turunan JN.1).
"Meski demikian transmisi penularannya masih relatif rendah dan angka kematiannya juga rendah," katanya.
SE ini bertujuan meningkatkan kewaspadaan Covid-19 maupun penyakit potensial KLB/ wabah lainnya bagi Dinkes, UPT Bidang Kekarantinaan Kesehatan, UPT Bidang Laboratorium Kesehatan Masyarakat, Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan para pemangku kepentingan.
"Ada 14 poin yang wajib dijalankan oleh Dinkes provinsi dan kabupaten/kota, memantau perkembangan situasi dan informasi global terkait kejadian Covid-19 melalui kanal resmi pemerintah dan WHO," tuturnya.
Salah satu yang dilakukan pihaknya adalah meningkatkan kewaspadaan dini dengan memantau dan memverifikasi tren kasus ILI/SARI/Pneumonia/COVID-19 melalui pelaporan rutin Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) melalui link https://skdr.surveilans.org dan/atau surveilans sentinel ILI-SARI.
"Jika terjadi peningkatan kasus potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) segera melapor dalam waktu kurang dari 24 jam ke dalam laporan Surveilans Berbasis Kejadian/Event Based Surveillance (EBS) di aplikasi Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) atau Public Health Emergency Operation Centre (PHEOC) di nomor telepon atau WhatsApp 0877-7759-1097," tambahnya.
Memantau pemeriksaan spesimen Covid-19 melalui aplikasi All Record Tc-19 (https://allrecord-tc19.kemkes.go.id). Meningkatkan kapasitas petugas kesehatan termasuk petugas Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) untuk penanggulangan Covid-19.
Ia juga menyampaikan belum ada pembatasan perjalanan atau vaksinasi massal seperti awal pandemi. Untuk sementara pihaknya juga melakukan peningkatan promosi kesehatan kewaspadaan Covid-19 di masyarakat dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), cuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun atau menggunakan hand sanitizer, menggunakan masker bagi masyarakat yang sakit atau jika berada di kerumunan.
"Segera ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala infeksi saluran pernafasan dan ada riwayat kontak dengan faktor risiko," ujarnya.
Lamlay pun mengatakan pihaknya tengah menyiapkan fasilitas kesehatan untuk penatalaksanaan kasus Covid-19 yang memerlukan perawatan sesuai pedoman yang telah ditetapkan.
Melakukan koordinasi dengan labkesmas, fasilitas pelayanan kesehatan, UPT Bidang Kekarantinaan Kesehatan dan pemangku kepentingan lainnya dalam rangka penanggulangan kasus yang diperlukan.
"Kita ikuti semua arahan dari kemenkes itu dan masyarakat pun kita imbau tetap jaga kebersihan dan kesehatan agar imun tubuh juga tetap terjaga," tandasnya.
(Sf/Lo)
Tim Editorial
Cari disini...
seputarfakta.com - Baiq Eliana -
Seputar Kaltim
Kepala Dinkes Berau, Lamlay Sarie. (Foto: Baiq Eliana/seputarfakta.com)
Tanjung Redeb - Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau telah menerima Surat Edaran (SE) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI terkait peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah negara.
Sampai kini Covid-19 menunjukkan peningkatan di beberapa negara kawasan Asia, seperti Thailand, Hongkong, Malaysia, maupun Singapura.
Berdasarkan data terbaru, virus tersebut telah masuk di Indonesia dan ada tujuh kasus positif Covid-19 secara nasional. Sehingga, Dinkes Berau pun mulai mengambil langkah-langkah antisipatif.
Kepala Dinkes Berau, Lamlay Sarie mengatakan jenis virus ini tidak seganas tahun sebelumnya. "Tapi tetap kita akan membuat edaran turunan dari SE Kemenkes itu," ujar Lamlay.
Varian Covid-19 dominan yang menyebar di Thailand adalah XEC dan JN.1, di Singapura LF.7 dan NB.1.8 (turunan JN.1), di Hongkong JN.1, dan di Malaysia adalah XEC (turunan JN.1).
"Meski demikian transmisi penularannya masih relatif rendah dan angka kematiannya juga rendah," katanya.
SE ini bertujuan meningkatkan kewaspadaan Covid-19 maupun penyakit potensial KLB/ wabah lainnya bagi Dinkes, UPT Bidang Kekarantinaan Kesehatan, UPT Bidang Laboratorium Kesehatan Masyarakat, Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan para pemangku kepentingan.
"Ada 14 poin yang wajib dijalankan oleh Dinkes provinsi dan kabupaten/kota, memantau perkembangan situasi dan informasi global terkait kejadian Covid-19 melalui kanal resmi pemerintah dan WHO," tuturnya.
Salah satu yang dilakukan pihaknya adalah meningkatkan kewaspadaan dini dengan memantau dan memverifikasi tren kasus ILI/SARI/Pneumonia/COVID-19 melalui pelaporan rutin Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) melalui link https://skdr.surveilans.org dan/atau surveilans sentinel ILI-SARI.
"Jika terjadi peningkatan kasus potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) segera melapor dalam waktu kurang dari 24 jam ke dalam laporan Surveilans Berbasis Kejadian/Event Based Surveillance (EBS) di aplikasi Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) atau Public Health Emergency Operation Centre (PHEOC) di nomor telepon atau WhatsApp 0877-7759-1097," tambahnya.
Memantau pemeriksaan spesimen Covid-19 melalui aplikasi All Record Tc-19 (https://allrecord-tc19.kemkes.go.id). Meningkatkan kapasitas petugas kesehatan termasuk petugas Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) untuk penanggulangan Covid-19.
Ia juga menyampaikan belum ada pembatasan perjalanan atau vaksinasi massal seperti awal pandemi. Untuk sementara pihaknya juga melakukan peningkatan promosi kesehatan kewaspadaan Covid-19 di masyarakat dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), cuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun atau menggunakan hand sanitizer, menggunakan masker bagi masyarakat yang sakit atau jika berada di kerumunan.
"Segera ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala infeksi saluran pernafasan dan ada riwayat kontak dengan faktor risiko," ujarnya.
Lamlay pun mengatakan pihaknya tengah menyiapkan fasilitas kesehatan untuk penatalaksanaan kasus Covid-19 yang memerlukan perawatan sesuai pedoman yang telah ditetapkan.
Melakukan koordinasi dengan labkesmas, fasilitas pelayanan kesehatan, UPT Bidang Kekarantinaan Kesehatan dan pemangku kepentingan lainnya dalam rangka penanggulangan kasus yang diperlukan.
"Kita ikuti semua arahan dari kemenkes itu dan masyarakat pun kita imbau tetap jaga kebersihan dan kesehatan agar imun tubuh juga tetap terjaga," tandasnya.
(Sf/Lo)