Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
Seputar Kaltim
Kegiatan bersih-bersih Sungai Karang Mumus oleh Balai Wilayah Sungai Kalimantan IV. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)
Samarinda - Balai Wilayah Sungai Kalimantan IV Samarinda kembali gelar susur sungai dan bersih-bersih sungai di Pangkalan Pungut GMSS Sungai Karang Mumus (SKM), Samarinda, Kamis (27/7/2023) pagi.
Kegiatan ini juga masuk dalam rangkaian Hari Sungai Nasional dan juga Road to World Water Forum 10th di Bali.
Forum internasional ini digelar setiap tiga tahun sekali untuk membahas isu-isu terkait air. SKM salah satu sungai yang menjadi perhatian nasional, dari pembersihan dan hilirisasi ditangani oleh pemerintah dengan maksimal.
Kepala Dinas PUPR Pera Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda mengatakan semenjak 2019, pemprov sudah menjalin kerja sama yang diinisiasi oleh pemkot untuk menangani SKM secara bersama-sama.
"Porsinya normalisasi sungainya ditangani pemerintah provinsi kaltim, kemudian masalah sosialnya ditangani oleh pemkot dan penurapannya ditindaklanjuti oleh BWS. Dengan pola seperti itu allhamdulillah sampai dengan saat ini bisa kita lihat hasilnya," ungkapnya.
Perhatian terhadap SKM ini akhirnya selalu dibahas oleh nasional, apalagi seorang pegiat SKM, Misman yang baru saja mendapat gelar kehormatan Kalpataru.
"SKM sudah bersih, kedalamannya sudah cukup baik, tinggal beberapa segmen yang masih belum tertangani. Nah ini masih menunggu tindaklanjut dari pemkot, yang mana tahun ini insyaallah akan dituntaskan," urainya.
Adapun penanganan selanjutnya yang akan dilakukan oleh Pemprov menyasar ke sungai-sungai yang debit airnya terhambat.
"Di luar dari SKM sendiri ada lagi sungai karang asam besar. Sungai karang asam besar itu ada kurang lebih 9 km sudah kita normalisasi semua, kecuali di muaranya dan juga sungai kedondong itu seandainya bisa dibersihkan pemukimannya kita normalisasi juga dan itu akan sangat membantu debit sungai," bebernya.
Firnanda dalam hal ini support dan akan terus mendukung dalam menciptakan suasana sungai yang bersih.
"Kita mensupport dan mengapresiasi kegiatan ini karena memang tujuannya untuk menjaga bagaimana sungai itu bisa lestari, bersih, dan bermanfaat. Karena memang tujuannya untuk menjaga bagaimana sungai itu bisa lestari bisa bersih bisa bermanfaat," tutupnya.
(Sf/By)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
Seputar Kaltim
Kegiatan bersih-bersih Sungai Karang Mumus oleh Balai Wilayah Sungai Kalimantan IV. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)
Samarinda - Balai Wilayah Sungai Kalimantan IV Samarinda kembali gelar susur sungai dan bersih-bersih sungai di Pangkalan Pungut GMSS Sungai Karang Mumus (SKM), Samarinda, Kamis (27/7/2023) pagi.
Kegiatan ini juga masuk dalam rangkaian Hari Sungai Nasional dan juga Road to World Water Forum 10th di Bali.
Forum internasional ini digelar setiap tiga tahun sekali untuk membahas isu-isu terkait air. SKM salah satu sungai yang menjadi perhatian nasional, dari pembersihan dan hilirisasi ditangani oleh pemerintah dengan maksimal.
Kepala Dinas PUPR Pera Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda mengatakan semenjak 2019, pemprov sudah menjalin kerja sama yang diinisiasi oleh pemkot untuk menangani SKM secara bersama-sama.
"Porsinya normalisasi sungainya ditangani pemerintah provinsi kaltim, kemudian masalah sosialnya ditangani oleh pemkot dan penurapannya ditindaklanjuti oleh BWS. Dengan pola seperti itu allhamdulillah sampai dengan saat ini bisa kita lihat hasilnya," ungkapnya.
Perhatian terhadap SKM ini akhirnya selalu dibahas oleh nasional, apalagi seorang pegiat SKM, Misman yang baru saja mendapat gelar kehormatan Kalpataru.
"SKM sudah bersih, kedalamannya sudah cukup baik, tinggal beberapa segmen yang masih belum tertangani. Nah ini masih menunggu tindaklanjut dari pemkot, yang mana tahun ini insyaallah akan dituntaskan," urainya.
Adapun penanganan selanjutnya yang akan dilakukan oleh Pemprov menyasar ke sungai-sungai yang debit airnya terhambat.
"Di luar dari SKM sendiri ada lagi sungai karang asam besar. Sungai karang asam besar itu ada kurang lebih 9 km sudah kita normalisasi semua, kecuali di muaranya dan juga sungai kedondong itu seandainya bisa dibersihkan pemukimannya kita normalisasi juga dan itu akan sangat membantu debit sungai," bebernya.
Firnanda dalam hal ini support dan akan terus mendukung dalam menciptakan suasana sungai yang bersih.
"Kita mensupport dan mengapresiasi kegiatan ini karena memang tujuannya untuk menjaga bagaimana sungai itu bisa lestari, bersih, dan bermanfaat. Karena memang tujuannya untuk menjaga bagaimana sungai itu bisa lestari bisa bersih bisa bermanfaat," tutupnya.
(Sf/By)