Cari disini...
seputarfakta.com - Baiq Eliana -
Seputar Kaltim
Suasana di Tepian Ahmad Yani ketika sore hari. (Foto: Baiq Eliana/seputarfakta.com).
Tanjung Redeb - Saat ini Kabupaten Berau tengah gencar melakukan peremajaan wajah kota salah satunya menciptakan kawasan wisata kuliner yang bersih. Agar tujuan itu tercapai, pemkab meminta dilakukan bersih-bersih area tepian Ahmad Yani.
"Menurut saya para PKL yang berdagang di malam hari, perlu diliburkan satu hari dalam seminggu dalam rangka gotong-royong membersihkan area tepian," ujar bupati berau, Sri juniarsih mas.
Ia pun mengakui bahwa ada dampak positif dan negatifnya yang mana selain menghasilkan perputaran ekonomi bagi para PKL tetapi juga menghasilkan sampah yang kurang diperhatikan. Melihat kondisi ini ia pun geram dan memberi masukan guna mengatasi permasalahan tersebut.
"Ini menjadi penting, sebab diperlukan kesadaran sendiri dalam menangani sampah dan merawat baik fasilitas maupun tempat agar tetap enak di pandang," katanya.
Oleh karena itu, Sri pun meminta kepada tim penataan yang sudah ditunjuk, buat kedepan ada kegiatan satu hari full untuk bersih-bersih di kawasan tepian. Karena persoalan sampah di Berau bukan hanya masalah Pemkab Berau saja namun tanggungjawab bersama termasuk para PKL yang ada di Tepian Segah maupun di Tepian Teratai.
"Menurut saya ini bisa jadi solusi. Saya ingin melihat, para PKL di tepian, selesai berjualan langsung meninggalkan sampah mereka. Selesai jualan sampah juga harus dibersihkan," tungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Berau, Eva Yunita mendukung penuh usulan tersebut.
"Kalau kami prinsipnya menyambut baik idenya ibu bupati. Alhamdulillah sampai sedetail itu memikirkan. Kenapa? karena memang tepian Ahmad Yani itu ditetapkan sebagai kawasan wisata," kata Eva.
Namun, ia menyampaikan bahwa penataan kawasan tepian bukan tanggungjawab satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) saja, melainkan kolaborasi dari tim yang tergabung dalam lintas OPD yang tergabung dalam tim penataan.
Selain itu, dirinya mengatakan untuk perlakuan PKL di Tepian Segah dan Teratai sedikit berbeda. Karena para PKL sudah seharusnya berjualan dengan memenuhi standar sapta pesona, sehingga pemeliharaannya begitu detail.
"Saat ini tim sedang gencar turun sosialisasi sampai edukasi jadi masih kita sifatnya persuasif begitu," tuturnya.
Terakhir, Eva mengatakan bahwa setelah selesai tim ini turun lapangan maka akan ada rapat lagi untuk menghimpun permasalahan-permasalahan yang ada dilapangan.
"Nanti akan kita rembuk bersama lagi terkait permasalahan kita temukan dan apa solusinya," tandasnya.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
seputarfakta.com - Baiq Eliana -
Seputar Kaltim
Suasana di Tepian Ahmad Yani ketika sore hari. (Foto: Baiq Eliana/seputarfakta.com).
Tanjung Redeb - Saat ini Kabupaten Berau tengah gencar melakukan peremajaan wajah kota salah satunya menciptakan kawasan wisata kuliner yang bersih. Agar tujuan itu tercapai, pemkab meminta dilakukan bersih-bersih area tepian Ahmad Yani.
"Menurut saya para PKL yang berdagang di malam hari, perlu diliburkan satu hari dalam seminggu dalam rangka gotong-royong membersihkan area tepian," ujar bupati berau, Sri juniarsih mas.
Ia pun mengakui bahwa ada dampak positif dan negatifnya yang mana selain menghasilkan perputaran ekonomi bagi para PKL tetapi juga menghasilkan sampah yang kurang diperhatikan. Melihat kondisi ini ia pun geram dan memberi masukan guna mengatasi permasalahan tersebut.
"Ini menjadi penting, sebab diperlukan kesadaran sendiri dalam menangani sampah dan merawat baik fasilitas maupun tempat agar tetap enak di pandang," katanya.
Oleh karena itu, Sri pun meminta kepada tim penataan yang sudah ditunjuk, buat kedepan ada kegiatan satu hari full untuk bersih-bersih di kawasan tepian. Karena persoalan sampah di Berau bukan hanya masalah Pemkab Berau saja namun tanggungjawab bersama termasuk para PKL yang ada di Tepian Segah maupun di Tepian Teratai.
"Menurut saya ini bisa jadi solusi. Saya ingin melihat, para PKL di tepian, selesai berjualan langsung meninggalkan sampah mereka. Selesai jualan sampah juga harus dibersihkan," tungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Berau, Eva Yunita mendukung penuh usulan tersebut.
"Kalau kami prinsipnya menyambut baik idenya ibu bupati. Alhamdulillah sampai sedetail itu memikirkan. Kenapa? karena memang tepian Ahmad Yani itu ditetapkan sebagai kawasan wisata," kata Eva.
Namun, ia menyampaikan bahwa penataan kawasan tepian bukan tanggungjawab satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) saja, melainkan kolaborasi dari tim yang tergabung dalam lintas OPD yang tergabung dalam tim penataan.
Selain itu, dirinya mengatakan untuk perlakuan PKL di Tepian Segah dan Teratai sedikit berbeda. Karena para PKL sudah seharusnya berjualan dengan memenuhi standar sapta pesona, sehingga pemeliharaannya begitu detail.
"Saat ini tim sedang gencar turun sosialisasi sampai edukasi jadi masih kita sifatnya persuasif begitu," tuturnya.
Terakhir, Eva mengatakan bahwa setelah selesai tim ini turun lapangan maka akan ada rapat lagi untuk menghimpun permasalahan-permasalahan yang ada dilapangan.
"Nanti akan kita rembuk bersama lagi terkait permasalahan kita temukan dan apa solusinya," tandasnya.
(Sf/Rs)