Cari disini...
Seputarfakta.com - Agus Saputra -
Seputar Kaltim
Ilustrasi banjir rob melanda pemukiman warga.(Freepik)
Penajam - Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Penajam Paser Utara (PPU) telah melakukan pemetaan banjir rob dan menemukan ada tiga titik yang dinilai rawan terjadi bencana rob di wilayah pesisir.
Analisis Kebencanaan Ahli Muda BPBD PPU, Muhammad mengaku terdapat enam Rukun Tetangga (RT) yang paling berpotensi terkena dampak dari banjir rob, yaitu RT 3 dan 4 di Kelurahan Tanjung Tengah, Kecamatan Penajam.
Kemudian, RT 2 dan 3 berlokasi di Kelurahan Saloloang, RT 1 dan 5 di Kelurahan Pejala yang merupakan wilayah pesisir di Kecamatan Penajam.
“Warga dari enam RT di kawasan pesisir tersebut diminta untuk meningkatkan kewaspadaan karena banjir rob bisa saja datang sewaktu-waktu, tergantung kondisi cuaca di PPU,” ucap Muhammad, Kamis (14/11/2024).
Ia menjelaskan, banjir rob dipicu akibat tingginya curah hujan yang melanda kawasan pesisir.
Mengingat di wilayah PPU kini kerap dilanda hujan dengan intensitas tinggi, sehingga mengakibatkan volume air laut naik ke permukaan darat, bahkan meluap hingga permukiman warga.
“Ada juga beberapa faktor lain yang memicu terjadinya banjir rob, yaitu pasang surut air laut yang berdampak pada penurunan permukaan tanah dan membuat volume air semakin tinggi,” ungkapnya.
Setiap tahunnya, kata dia, jumlah volume air di laut terus mengalami peningkatan akibat pemanasan global yang menyebabkan lapisan es di Kutub Utara menjadi cair sehingga turut dirasakan langsung oleh masyarakat yang berada di kawasan pesisir PPU.
“Meski di kawasan pesisir PPU telah ditanami pohon mangrove sebagai benteng untuk menahan gelombang laut, tetapi tetap saja masyarakat harus berhati-hati karena fenomena ini dapat menyebabkan kerugian ekonomi bagi yang terdampak,” jelas Muhammad.
BPBD PPU tengah melakukan upaya mitigasi untuk mencegah bencana alam ini, dengan mengeluarkan peringatan dini, normalisasi saluran air dan lainnya.
(Sf/By)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Agus Saputra -
Seputar Kaltim
Ilustrasi banjir rob melanda pemukiman warga.(Freepik)
Penajam - Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Penajam Paser Utara (PPU) telah melakukan pemetaan banjir rob dan menemukan ada tiga titik yang dinilai rawan terjadi bencana rob di wilayah pesisir.
Analisis Kebencanaan Ahli Muda BPBD PPU, Muhammad mengaku terdapat enam Rukun Tetangga (RT) yang paling berpotensi terkena dampak dari banjir rob, yaitu RT 3 dan 4 di Kelurahan Tanjung Tengah, Kecamatan Penajam.
Kemudian, RT 2 dan 3 berlokasi di Kelurahan Saloloang, RT 1 dan 5 di Kelurahan Pejala yang merupakan wilayah pesisir di Kecamatan Penajam.
“Warga dari enam RT di kawasan pesisir tersebut diminta untuk meningkatkan kewaspadaan karena banjir rob bisa saja datang sewaktu-waktu, tergantung kondisi cuaca di PPU,” ucap Muhammad, Kamis (14/11/2024).
Ia menjelaskan, banjir rob dipicu akibat tingginya curah hujan yang melanda kawasan pesisir.
Mengingat di wilayah PPU kini kerap dilanda hujan dengan intensitas tinggi, sehingga mengakibatkan volume air laut naik ke permukaan darat, bahkan meluap hingga permukiman warga.
“Ada juga beberapa faktor lain yang memicu terjadinya banjir rob, yaitu pasang surut air laut yang berdampak pada penurunan permukaan tanah dan membuat volume air semakin tinggi,” ungkapnya.
Setiap tahunnya, kata dia, jumlah volume air di laut terus mengalami peningkatan akibat pemanasan global yang menyebabkan lapisan es di Kutub Utara menjadi cair sehingga turut dirasakan langsung oleh masyarakat yang berada di kawasan pesisir PPU.
“Meski di kawasan pesisir PPU telah ditanami pohon mangrove sebagai benteng untuk menahan gelombang laut, tetapi tetap saja masyarakat harus berhati-hati karena fenomena ini dapat menyebabkan kerugian ekonomi bagi yang terdampak,” jelas Muhammad.
BPBD PPU tengah melakukan upaya mitigasi untuk mencegah bencana alam ini, dengan mengeluarkan peringatan dini, normalisasi saluran air dan lainnya.
(Sf/By)