Cari disini...
Seputarfakta.com-Lisda -
Seputar Kaltim
(Foto: Ilustrasi Freepik)
Sangatta – Memasuki musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Timur mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam dan ancaman satwa liar, terutama buaya.
Imbauan tersebut disampaikan Kepala BPBD Kutim, Idris Syam, menyusul insiden yang diduga melibatkan serangan buaya terhadap seorang anak berusia 11 tahun di kawasan Sungai Sangatta Selatan pada pekan lalu.
“Kami meminta masyarakat, khususnya para orang tua, agar tidak mengizinkan anak-anak bermain atau berenang di sungai maupun genangan air saat curah hujan tinggi. Hal ini demi menghindari risiko serangan buaya atau kecelakaan lainnya,” ujar Idris.
BPBD Kutim juga terus memantau kondisi cuaca melalui koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Informasi cuaca yang diterima akan segera disampaikan kepada masyarakat sebagai langkah antisipasi dan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan bencana.
“Setiap informasi dari BMKG akan segera kami sampaikan agar warga bisa lebih siap dan tidak panik dalam menghadapi situasi darurat,” tambahnya.
Sebagai bagian dari upaya mitigasi, BPBD juga membentuk 172 Kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) di berbagai desa rawan kebakaran hutan dan lahan. Dari jumlah tersebut, 72 desa telah mengikuti pembinaan dan pelatihan secara aktif.
Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana, sehingga tidak hanya bergantung pada aparat pemerintah.
“Kami terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat di daerah rawan bencana agar mereka memiliki pemahaman serta kemampuan untuk merespons secara cepat dan tepat,” tutup Idris.
BPBD Kutai Timur menegaskan untuk memperkuat ketahanan masyarakat menghadapi ancaman bencana yang sering terjadi di wilayah tersebut, terutama selama musim hujan.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com-Lisda -
Seputar Kaltim
(Foto: Ilustrasi Freepik)
Sangatta – Memasuki musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Timur mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam dan ancaman satwa liar, terutama buaya.
Imbauan tersebut disampaikan Kepala BPBD Kutim, Idris Syam, menyusul insiden yang diduga melibatkan serangan buaya terhadap seorang anak berusia 11 tahun di kawasan Sungai Sangatta Selatan pada pekan lalu.
“Kami meminta masyarakat, khususnya para orang tua, agar tidak mengizinkan anak-anak bermain atau berenang di sungai maupun genangan air saat curah hujan tinggi. Hal ini demi menghindari risiko serangan buaya atau kecelakaan lainnya,” ujar Idris.
BPBD Kutim juga terus memantau kondisi cuaca melalui koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Informasi cuaca yang diterima akan segera disampaikan kepada masyarakat sebagai langkah antisipasi dan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan bencana.
“Setiap informasi dari BMKG akan segera kami sampaikan agar warga bisa lebih siap dan tidak panik dalam menghadapi situasi darurat,” tambahnya.
Sebagai bagian dari upaya mitigasi, BPBD juga membentuk 172 Kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) di berbagai desa rawan kebakaran hutan dan lahan. Dari jumlah tersebut, 72 desa telah mengikuti pembinaan dan pelatihan secara aktif.
Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana, sehingga tidak hanya bergantung pada aparat pemerintah.
“Kami terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat di daerah rawan bencana agar mereka memiliki pemahaman serta kemampuan untuk merespons secara cepat dan tepat,” tutup Idris.
BPBD Kutai Timur menegaskan untuk memperkuat ketahanan masyarakat menghadapi ancaman bencana yang sering terjadi di wilayah tersebut, terutama selama musim hujan.
(Sf/Rs)