Bocah di Samarinda Ulu Hilang Terseret Banjir

    Seputarfakta – Umar Daud -

    Seputar Kaltim

    12 Mei 2025 04:27 WIB

    Proses pencarian anak berusia 3 tahun yang terseret arus banjir di Bukit Pinang, Kecamatan Samarinda Ulu (Foto : Umar Daud/Seputarfakta.com)

    Samarinda – Seorang bocah berusia 3 tahun asal Kelurahan Bukit Pinang, Kecamatan Samarinda Ulu, dikabarkan hilang setelah terseret arus, Senin (12/5/2025). 

    Lurah Bukit Pinang, Eko Purwanto, menjelaskan, kejadian bermula saat bocah berjenis kelamin laki-laki itu tengah bermain tak jauh dari ibunya, yang sedang membersihkan tumpukan sampah yang terbawa arus banjir di sekitar rumah. 

    Tanpa sepengetahuan sang ibu, bocah malang itu ternyata terpeleset hingga terseret arus banjir yang mengarah langsung ke Sungai Langsat tepat di depan rumah.

    “Dia (bocah yang terseret banjir) terpeleset dan terbawa arus air. Sampai sekarang belum ditemukan,” ungkap Eko. 

    Proses evakuasi, kata Eko, terbilang cukup sulit dan memerlukan waktu lama, lantaran arus kuat banjir menjadi kendala bagi tim pencarian

    “Tim relawan sudah menyusuri sungai, tapi belum kami temukan karena arus cukup deras dan menghambat pencarian,” jelasnya.

    Sementara itu, Babinsa Kelurahan Bukit Pinang, Sertu Hadi Sunoto, menerangkan, pencarian bocah tersebut mencapai radius 2 kilometer dari titik terarhir terlihat. Tapi hingga menjelang malam, belum ditemukan.

    “Jadi pencarian akan dilakukan besok pagi. Kalayu dilanjutkan malam ini cukup riskan dan berisiko tinggi,” ujar Sertu Hadi. 

    Selain itu, ia mengungkapkan, sarana dan prasarana pendukung untuk melakukan evakuasi terbilang kurang memadai. Sehingga, perlu melakukan persiapan yang lebih matang guna memudahkan penelusuran sepanjang aliran sungai.

    “Kita juga masih menunggu bantuan dari Basarnas dan BPDB Kota Samarinda. Kami sudah lakukan pencarian kurang lebih 2 kilometer. Jadi kami hentikan sementara sambil menunggu instruksi dari instansi terkait." pungkasnya.

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Bocah di Samarinda Ulu Hilang Terseret Banjir

    Seputarfakta – Umar Daud -

    Seputar Kaltim

    12 Mei 2025 04:27 WIB

    Proses pencarian anak berusia 3 tahun yang terseret arus banjir di Bukit Pinang, Kecamatan Samarinda Ulu (Foto : Umar Daud/Seputarfakta.com)

    Samarinda – Seorang bocah berusia 3 tahun asal Kelurahan Bukit Pinang, Kecamatan Samarinda Ulu, dikabarkan hilang setelah terseret arus, Senin (12/5/2025). 

    Lurah Bukit Pinang, Eko Purwanto, menjelaskan, kejadian bermula saat bocah berjenis kelamin laki-laki itu tengah bermain tak jauh dari ibunya, yang sedang membersihkan tumpukan sampah yang terbawa arus banjir di sekitar rumah. 

    Tanpa sepengetahuan sang ibu, bocah malang itu ternyata terpeleset hingga terseret arus banjir yang mengarah langsung ke Sungai Langsat tepat di depan rumah.

    “Dia (bocah yang terseret banjir) terpeleset dan terbawa arus air. Sampai sekarang belum ditemukan,” ungkap Eko. 

    Proses evakuasi, kata Eko, terbilang cukup sulit dan memerlukan waktu lama, lantaran arus kuat banjir menjadi kendala bagi tim pencarian

    “Tim relawan sudah menyusuri sungai, tapi belum kami temukan karena arus cukup deras dan menghambat pencarian,” jelasnya.

    Sementara itu, Babinsa Kelurahan Bukit Pinang, Sertu Hadi Sunoto, menerangkan, pencarian bocah tersebut mencapai radius 2 kilometer dari titik terarhir terlihat. Tapi hingga menjelang malam, belum ditemukan.

    “Jadi pencarian akan dilakukan besok pagi. Kalayu dilanjutkan malam ini cukup riskan dan berisiko tinggi,” ujar Sertu Hadi. 

    Selain itu, ia mengungkapkan, sarana dan prasarana pendukung untuk melakukan evakuasi terbilang kurang memadai. Sehingga, perlu melakukan persiapan yang lebih matang guna memudahkan penelusuran sepanjang aliran sungai.

    “Kita juga masih menunggu bantuan dari Basarnas dan BPDB Kota Samarinda. Kami sudah lakukan pencarian kurang lebih 2 kilometer. Jadi kami hentikan sementara sambil menunggu instruksi dari instansi terkait." pungkasnya.

    (Sf/Rs)