Cari disini...
Seputarfakta.com-Lisda -
Seputar Kaltim
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kutai Timur (Kutim), Basuki Isnawan. (foto:Lisda/seputarfakta.com)
Sangatta - Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kutai Timur (Kutim), Basuki Isnawan, mengajak pelajar SMA/SMK agar sejak dini dibekali dengan pemahaman kepemimpinan dan kesadaran hukum.
Menurut Basuki, ketua dan pengurus OSIS merupakan pelajar terpilih yang punya potensi besar menjadi pemimpin masa depan. Karena itu, mereka perlu dibina agar mampu membawa pengaruh positif, baik di sekolah maupun di rumah.
“Ketua OSIS adalah anak pilihan. Ketika mereka menyampaikan sesuatu kepada anggota, pesan itu juga bisa sampai ke rumah dan keluarga mereka. Ini sangat luar biasa,” ujar Basuki.
Mengingat Kutim memiliki 18 kecamatan, Basuki menilai keterlibatan OSIS sangat strategis sebagai ujung tombak penyebaran nilai kepemimpinan dan kesadaran hukum.
Ia menambahkan, sebagai bagian dari pelatihan, para ketua OSIS diajak berkunjung ke Kantor DPRD Kutim beberapa waktu lalu. Mereka diterima langsung oleh Ketua Fraksi PKS, yang menjelaskan tugas dan fungsi DPRD serta memperkenalkan ruang-ruang kerja dewan seperti ruang paripurna dan ruang fraksi.
“Mereka jadi lebih paham peran DPRD dalam pemerintahan. Ini pengalaman baru bagi mereka,” tambahnya.
Selain pelatihan di sekolah, Basuki juga mendorong pelajar untuk terus mengembangkan jiwa kepemimpinan saat kuliah nanti dengan bergabung dalam organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan (OKP) seperti HMI, PMII, GMNI, dan KNPI.
“Kami sampaikan kepada para siswa, saat kuliah nanti mereka bisa bergabung dengan OKP seperti HMI, PMII, KNPI, dan GMNI, supaya jiwa sosial dan kepemimpinan makin berkembang. Anak-anak hebat bukan hanya yang unggul secara akademik, tapi juga aktif berorganisasi dan peduli terhadap lingkungan sekitar,” katanya.
Saat ini, para pelajar di Kutim sudah membentuk Forum OSIS se-Kutim sebagai tempat berbagi pengalaman dan belajar kepemimpinan. Forum ini juga aktif mengajak teman-temannya menjauhi narkoba, balap liar, dan judi online.
“Pelajar adalah masa depan Kutim. Kalau bukan kita yang membina mereka sekarang, siapa lagi?” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Kutim, Reopan Saragih menegaskan pentingnya pembinaan hukum sejak usia sekolah, agar generasi muda tidak mudah terjerumus dalam pelanggaran atau tindak kejahatan.
“Tanpa kesadaran hukum, pelanggaran hingga tindak kejahatan akan mudah terjadi,” tegasnya
Dengan dukungan ini, diharapkan generasi muda Kutim tumbuh menjadi pemimpin yang jujur, sadar hukum, dan mampu membawa perubahan positif di masyarakat.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com-Lisda -
Seputar Kaltim
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kutai Timur (Kutim), Basuki Isnawan. (foto:Lisda/seputarfakta.com)
Sangatta - Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kutai Timur (Kutim), Basuki Isnawan, mengajak pelajar SMA/SMK agar sejak dini dibekali dengan pemahaman kepemimpinan dan kesadaran hukum.
Menurut Basuki, ketua dan pengurus OSIS merupakan pelajar terpilih yang punya potensi besar menjadi pemimpin masa depan. Karena itu, mereka perlu dibina agar mampu membawa pengaruh positif, baik di sekolah maupun di rumah.
“Ketua OSIS adalah anak pilihan. Ketika mereka menyampaikan sesuatu kepada anggota, pesan itu juga bisa sampai ke rumah dan keluarga mereka. Ini sangat luar biasa,” ujar Basuki.
Mengingat Kutim memiliki 18 kecamatan, Basuki menilai keterlibatan OSIS sangat strategis sebagai ujung tombak penyebaran nilai kepemimpinan dan kesadaran hukum.
Ia menambahkan, sebagai bagian dari pelatihan, para ketua OSIS diajak berkunjung ke Kantor DPRD Kutim beberapa waktu lalu. Mereka diterima langsung oleh Ketua Fraksi PKS, yang menjelaskan tugas dan fungsi DPRD serta memperkenalkan ruang-ruang kerja dewan seperti ruang paripurna dan ruang fraksi.
“Mereka jadi lebih paham peran DPRD dalam pemerintahan. Ini pengalaman baru bagi mereka,” tambahnya.
Selain pelatihan di sekolah, Basuki juga mendorong pelajar untuk terus mengembangkan jiwa kepemimpinan saat kuliah nanti dengan bergabung dalam organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan (OKP) seperti HMI, PMII, GMNI, dan KNPI.
“Kami sampaikan kepada para siswa, saat kuliah nanti mereka bisa bergabung dengan OKP seperti HMI, PMII, KNPI, dan GMNI, supaya jiwa sosial dan kepemimpinan makin berkembang. Anak-anak hebat bukan hanya yang unggul secara akademik, tapi juga aktif berorganisasi dan peduli terhadap lingkungan sekitar,” katanya.
Saat ini, para pelajar di Kutim sudah membentuk Forum OSIS se-Kutim sebagai tempat berbagi pengalaman dan belajar kepemimpinan. Forum ini juga aktif mengajak teman-temannya menjauhi narkoba, balap liar, dan judi online.
“Pelajar adalah masa depan Kutim. Kalau bukan kita yang membina mereka sekarang, siapa lagi?” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Kutim, Reopan Saragih menegaskan pentingnya pembinaan hukum sejak usia sekolah, agar generasi muda tidak mudah terjerumus dalam pelanggaran atau tindak kejahatan.
“Tanpa kesadaran hukum, pelanggaran hingga tindak kejahatan akan mudah terjadi,” tegasnya
Dengan dukungan ini, diharapkan generasi muda Kutim tumbuh menjadi pemimpin yang jujur, sadar hukum, dan mampu membawa perubahan positif di masyarakat.
(Sf/Rs)