Biaya Tes Kesehatan CPNS dan PPPK di Berau kini Rp815 ribu

    Seputarfakta.com - Baiq Eliana -

    Seputar Kaltim

    17 Januari 2025 05:50 WIB

    Suasana para peserta saat melakukan tes kesehatan di RSUD dr Abdul Rivai. (Foto:istimewa)

    Tanjung Redeb - Biaya tes kesehatan bagi peserta CPNS dan PPPK di RSUD dr. Abdul Rivai menarik perhatian masyarakat karena biaya yang dinilai cukup tinggi dibandingkan rumah sakit lain di kabupaten atau kota Kalimantan Timur.

    Namun, Manajemen RSUD dr Abdul Rivai telah memutuskan untuk menurunkan tarif tes kesehatan, usai menuai protes dari para calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

    Tarif yang sebelumnya senilai Rp944.500 kini diturunkan menjadi Rp815 ribu. Dengan rinciannya adalah pembayaran surat keterangan sehat rohani atau tes MMPI senilai Rp696.500, surat keterangan pemeriksaan urine narkoba atau tes narkoba senilai Rp213 ribu, dan tes kesehatan jasmani senilai Rp35 ribu.

    Direktur RSUD dr. Abdul Rivai, Jusram, melalui Humas RSUD dr. Abdul Rivai, Dani Apriat Maja, menjelaskan, perbedaan biaya tes kesehatan di RSUD dr. Abdul Rivai disebabkan oleh variasi parameter dan metode yang digunakan.

    "Pemeriksaan MMPI di RSUD dr. Abdul Rivai masih menggunakan metode pemeriksaan kejiwaan lengkap. Selanjutnya, pemeriksaan narkoba dilakukan dengan tiga parameter," ujar Humas RSUD dr. Abdul Rivai, Dani Apriat Maja.

    Ia juga mengatakan, pola tarif di setiap daerah memiliki klasifikasi berbeda yang menyesuaikan kondisi daerah masing-masing.

    "Kami sudah memberikan keringanan biaya dengan mengurangi tarif konsultasi medis, dari yang sebelumnya sebesar Rp944.500 menjadi Rp815 ribu," tuturnya.

    Ia juga menyampaikan, bahwa tarif semula yang diumumkan di media sosial resmi rumah sakit merupakan bagian dari upaya penegakan Perda 7/2024 tentang pajak dan retribusi daerah. Penentuan tarif juga telah melalui proses kajian yang dilakukan oleh tenaga ahli konsultan tarif RS Nasional, dr Muhammad Tri Hani.

    Selain berdasarkan kajian dan perda, harga tes kesehatan tersebut ditetapkan berdasarkan pertimbangan harga yang ditetapkan di beberapa rumah sakit terdekat dengan Berau, seperti RSUD Tarakan, RSUD Bulungan, dan RSUD Kutai Timur (Kutim). Ketiga rumah sakit tersebut memiliki besaran harga serupa, yang mendorong Berau menetapkan harga tes kesehatan atau medical check-up (MCU) yang cukup tinggi.

    "Setelah mendapatkan respon negatif atas kebijakan harga tersebut, kami menyepakati untuk memberikan diskon harga untuk mengikuti MCU yang dimulai sejak minggu lalu," ungkapnya.

    Diskon tersebut diberikan khusus pada tahap tes MMPI dan bebas narkoba, dengan harapan pengurangan harga tersebut dapat meringankan beban para calon abdi negara yang awal tahun lalu dinyatakan lulus tes tahap I, dengan jumlah peserta sebanyak empat ribuan orang.

    "Alasan MMPI yaitu merupakan tes dengan surat keterangan termahal adalah karena RSUD dr Abdul Rivai memiliki alat tes kejiwaan yang lengkap. Dan hasilnya pun bisa dipertanggungjawabkan dan ditangani tenaga profesional," ujarnya.

    Selain itu, ia mengatakan bahwa seminggu ini, dalam sehari pihaknya melayani 200 peserta.

    "Dibagi perhari kami layani 200 peserta MCU, karena kondisi RS yang harus membagi layanan dengan pasien yang berobat," katanya.

    Ia juga mengatakan, bahwa proses tes tersebut akan digelar selama sebulan ke depan. Setiap peserta akan diberikan jadwal tes sesuai dengan waktu pendaftaran. Kemudian, bagi peserta yang tidak dapat mengikuti tes sesuai jadwal yang ditentukan, RSUD memberikan kebijakan penjadwalan ulang.

    "Ini bisa diatur ulang dengan menghubungi kontak person yang tercantum dalam informasi pengumuman kami," terangnya.

    Dani juga menegaskan pentingnya peserta mengikuti jadwal yang telah ditentukan. Hal ini dikarenakan keterbatasan kapasitas ruangan MMPI dan kondisi bangunan rumah sakit yang harus tetap berbagi dengan layanan pasien sakit.

    "Dengan adanya penjelasan ini, diharapkan peserta CPNS dan PPPK dapat lebih memahami proses dan kebijakan yang diterapkan RSUD dr. Abdul Rivai dalam pelaksanaan tes kesehatan," pungkasnya.

    (Sf/RS)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Biaya Tes Kesehatan CPNS dan PPPK di Berau kini Rp815 ribu

    Seputarfakta.com - Baiq Eliana -

    Seputar Kaltim

    17 Januari 2025 05:50 WIB

    Suasana para peserta saat melakukan tes kesehatan di RSUD dr Abdul Rivai. (Foto:istimewa)

    Tanjung Redeb - Biaya tes kesehatan bagi peserta CPNS dan PPPK di RSUD dr. Abdul Rivai menarik perhatian masyarakat karena biaya yang dinilai cukup tinggi dibandingkan rumah sakit lain di kabupaten atau kota Kalimantan Timur.

    Namun, Manajemen RSUD dr Abdul Rivai telah memutuskan untuk menurunkan tarif tes kesehatan, usai menuai protes dari para calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

    Tarif yang sebelumnya senilai Rp944.500 kini diturunkan menjadi Rp815 ribu. Dengan rinciannya adalah pembayaran surat keterangan sehat rohani atau tes MMPI senilai Rp696.500, surat keterangan pemeriksaan urine narkoba atau tes narkoba senilai Rp213 ribu, dan tes kesehatan jasmani senilai Rp35 ribu.

    Direktur RSUD dr. Abdul Rivai, Jusram, melalui Humas RSUD dr. Abdul Rivai, Dani Apriat Maja, menjelaskan, perbedaan biaya tes kesehatan di RSUD dr. Abdul Rivai disebabkan oleh variasi parameter dan metode yang digunakan.

    "Pemeriksaan MMPI di RSUD dr. Abdul Rivai masih menggunakan metode pemeriksaan kejiwaan lengkap. Selanjutnya, pemeriksaan narkoba dilakukan dengan tiga parameter," ujar Humas RSUD dr. Abdul Rivai, Dani Apriat Maja.

    Ia juga mengatakan, pola tarif di setiap daerah memiliki klasifikasi berbeda yang menyesuaikan kondisi daerah masing-masing.

    "Kami sudah memberikan keringanan biaya dengan mengurangi tarif konsultasi medis, dari yang sebelumnya sebesar Rp944.500 menjadi Rp815 ribu," tuturnya.

    Ia juga menyampaikan, bahwa tarif semula yang diumumkan di media sosial resmi rumah sakit merupakan bagian dari upaya penegakan Perda 7/2024 tentang pajak dan retribusi daerah. Penentuan tarif juga telah melalui proses kajian yang dilakukan oleh tenaga ahli konsultan tarif RS Nasional, dr Muhammad Tri Hani.

    Selain berdasarkan kajian dan perda, harga tes kesehatan tersebut ditetapkan berdasarkan pertimbangan harga yang ditetapkan di beberapa rumah sakit terdekat dengan Berau, seperti RSUD Tarakan, RSUD Bulungan, dan RSUD Kutai Timur (Kutim). Ketiga rumah sakit tersebut memiliki besaran harga serupa, yang mendorong Berau menetapkan harga tes kesehatan atau medical check-up (MCU) yang cukup tinggi.

    "Setelah mendapatkan respon negatif atas kebijakan harga tersebut, kami menyepakati untuk memberikan diskon harga untuk mengikuti MCU yang dimulai sejak minggu lalu," ungkapnya.

    Diskon tersebut diberikan khusus pada tahap tes MMPI dan bebas narkoba, dengan harapan pengurangan harga tersebut dapat meringankan beban para calon abdi negara yang awal tahun lalu dinyatakan lulus tes tahap I, dengan jumlah peserta sebanyak empat ribuan orang.

    "Alasan MMPI yaitu merupakan tes dengan surat keterangan termahal adalah karena RSUD dr Abdul Rivai memiliki alat tes kejiwaan yang lengkap. Dan hasilnya pun bisa dipertanggungjawabkan dan ditangani tenaga profesional," ujarnya.

    Selain itu, ia mengatakan bahwa seminggu ini, dalam sehari pihaknya melayani 200 peserta.

    "Dibagi perhari kami layani 200 peserta MCU, karena kondisi RS yang harus membagi layanan dengan pasien yang berobat," katanya.

    Ia juga mengatakan, bahwa proses tes tersebut akan digelar selama sebulan ke depan. Setiap peserta akan diberikan jadwal tes sesuai dengan waktu pendaftaran. Kemudian, bagi peserta yang tidak dapat mengikuti tes sesuai jadwal yang ditentukan, RSUD memberikan kebijakan penjadwalan ulang.

    "Ini bisa diatur ulang dengan menghubungi kontak person yang tercantum dalam informasi pengumuman kami," terangnya.

    Dani juga menegaskan pentingnya peserta mengikuti jadwal yang telah ditentukan. Hal ini dikarenakan keterbatasan kapasitas ruangan MMPI dan kondisi bangunan rumah sakit yang harus tetap berbagi dengan layanan pasien sakit.

    "Dengan adanya penjelasan ini, diharapkan peserta CPNS dan PPPK dapat lebih memahami proses dan kebijakan yang diterapkan RSUD dr. Abdul Rivai dalam pelaksanaan tes kesehatan," pungkasnya.

    (Sf/RS)