Biar Rapi, Pemkot Samarinda Berencana Lakukan Penataan Kabel Listrik Bawah Tanah 

    Seputarfakta.com – Tria -

    Seputar Kaltim

    11 Juni 2024 07:23 WIB

    Wali Kota Samarinda, Andi Harun. (Foto: Tria/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyampaikan rencana penataan kabel listrik di Kota Samarinda melalui program tata kota yang bertujuan menciptakan lingkungan yang lebih rapi dan aman. 

    Salah satu langkah utama dalam program ini adalah penataan kabel listrik yang selama ini terlihat berjuntai di berbagai sudut kota.

    “Program ini adalah salah satu upaya kami untuk menciptakan tata kota yang baik dan nyaman. Kabel-kabel yang berjuntai tidak hanya mengganggu pemandangan, tetapi juga berpotensi menyebabkan kebakaran,” ujar Andi Harun, Senin (10/6/2024).

    Untuk mencapai tujuan tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda berencana menggunakan sistem penanaman kabel bawah tanah atau menggunakan box cover (pelindung) khusus. Sistem ini dirancang agar kabel tidak bercampur dengan utilitas publik lainnya seperti drainase.

    Pria yang akrab disapa AH itu mengakui bahwa metode konvensional seperti penggalian tanah membutuhkan waktu yang lama dan mengganggu aktivitas masyarakat serta penggunaan fasilitas umum yang sudah ada seperti trotoar dan jalan raya. 

    Sebagai solusi, ia menyebut ada sebuah teknik penggalian yang memungkinkan penanaman kabel bawah tanah dengan hanya membutuhkan dua bukaan, yakni Bernama Horizontal Directional Drilling (HDD). 

    Menurutnya teknik ini memiliki tingkat akurasi yang tinggi dan lebih cepat, yakni memakan waktu antara 14 hingga 20 hari.

    “Meski sedikit lebih mahal, sekitar Rp1,2 juta per meter, teknologi HDD ini bisa menjadi solusi efektif. Kami sedang mempelajarinya dan akan berkoordinasi lebih lanjut dengan PLN untuk memilih lokasi yang cocok sebagai proyek percontohan, seperti di jalan Agus Salim dan Abul Hasan,” tambahnya.

    AH bilang PLN menyambut positif gagasan ini, namun biaya penggalian dan pergantian kabel menjadi tantangan utama. Oleh karena itu, proyek ini akan dilakukan secara bertahap dengan harapan dalam lima tahun ke depan, keluhan tentang kabel berjuntai dapat teratasi, terutama di pusat kota.

    Mengenai kekhawatiran tentang banjir yang sering melanda Samarinda, AH menjelaskan bahwa kabel yang akan digunakan adalah kabel khusus yang relevan untuk penanaman bawah tanah dan memiliki standar kualitas serta tingkat keamanan tinggi. 

    “Kota-kota lain seperti Manado dan Surabaya sudah menerapkan sistem ini, sehingga Samarinda pun harus memulai langkah yang sama,” ujarnya.

    Selain itu, beberapa sektor swasta di Samarinda telah mulai membiayai penanaman kabel mereka sendiri. Pemerintah kota berharap inisiatif ini dapat diterapkan juga di ruang publik, terutama di daerah yang kabel listrik dan telekomunikasinya saling bersilangan, seperti di Jalan Agus Salim dan Abul Hasan.

    “Saat ini kita masih dalam tahap penyusunan perencanaan dan pemaparan umum,” pungkasnya. 

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Biar Rapi, Pemkot Samarinda Berencana Lakukan Penataan Kabel Listrik Bawah Tanah 

    Seputarfakta.com – Tria -

    Seputar Kaltim

    11 Juni 2024 07:23 WIB

    Wali Kota Samarinda, Andi Harun. (Foto: Tria/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyampaikan rencana penataan kabel listrik di Kota Samarinda melalui program tata kota yang bertujuan menciptakan lingkungan yang lebih rapi dan aman. 

    Salah satu langkah utama dalam program ini adalah penataan kabel listrik yang selama ini terlihat berjuntai di berbagai sudut kota.

    “Program ini adalah salah satu upaya kami untuk menciptakan tata kota yang baik dan nyaman. Kabel-kabel yang berjuntai tidak hanya mengganggu pemandangan, tetapi juga berpotensi menyebabkan kebakaran,” ujar Andi Harun, Senin (10/6/2024).

    Untuk mencapai tujuan tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda berencana menggunakan sistem penanaman kabel bawah tanah atau menggunakan box cover (pelindung) khusus. Sistem ini dirancang agar kabel tidak bercampur dengan utilitas publik lainnya seperti drainase.

    Pria yang akrab disapa AH itu mengakui bahwa metode konvensional seperti penggalian tanah membutuhkan waktu yang lama dan mengganggu aktivitas masyarakat serta penggunaan fasilitas umum yang sudah ada seperti trotoar dan jalan raya. 

    Sebagai solusi, ia menyebut ada sebuah teknik penggalian yang memungkinkan penanaman kabel bawah tanah dengan hanya membutuhkan dua bukaan, yakni Bernama Horizontal Directional Drilling (HDD). 

    Menurutnya teknik ini memiliki tingkat akurasi yang tinggi dan lebih cepat, yakni memakan waktu antara 14 hingga 20 hari.

    “Meski sedikit lebih mahal, sekitar Rp1,2 juta per meter, teknologi HDD ini bisa menjadi solusi efektif. Kami sedang mempelajarinya dan akan berkoordinasi lebih lanjut dengan PLN untuk memilih lokasi yang cocok sebagai proyek percontohan, seperti di jalan Agus Salim dan Abul Hasan,” tambahnya.

    AH bilang PLN menyambut positif gagasan ini, namun biaya penggalian dan pergantian kabel menjadi tantangan utama. Oleh karena itu, proyek ini akan dilakukan secara bertahap dengan harapan dalam lima tahun ke depan, keluhan tentang kabel berjuntai dapat teratasi, terutama di pusat kota.

    Mengenai kekhawatiran tentang banjir yang sering melanda Samarinda, AH menjelaskan bahwa kabel yang akan digunakan adalah kabel khusus yang relevan untuk penanaman bawah tanah dan memiliki standar kualitas serta tingkat keamanan tinggi. 

    “Kota-kota lain seperti Manado dan Surabaya sudah menerapkan sistem ini, sehingga Samarinda pun harus memulai langkah yang sama,” ujarnya.

    Selain itu, beberapa sektor swasta di Samarinda telah mulai membiayai penanaman kabel mereka sendiri. Pemerintah kota berharap inisiatif ini dapat diterapkan juga di ruang publik, terutama di daerah yang kabel listrik dan telekomunikasinya saling bersilangan, seperti di Jalan Agus Salim dan Abul Hasan.

    “Saat ini kita masih dalam tahap penyusunan perencanaan dan pemaparan umum,” pungkasnya. 

    (Sf/Rs)