BI Balikpapan Soroti Stabilitas Ekonomi dan Inflasi, Dorong Mitigasi Risiko di Tengah Ketidakpastian Global

    Seputarfakta.com - Maya Sari -

    Seputar Kaltim

    28 Juni 2025 05:41 WIB

    Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Balikpapan, Robi Ariadi (kanan). (Foto: Maya Sari/Seputarfakta.com)

    Balikpapan – Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Balikpapan, Robi Ariadi memaparkan perkembangan makroekonomi terbaru, termasuk inflasi dan harga komoditas bersama sejumlah pemangku kepentingan daerah.

    Robi menyampaikan ketidakpastian ekonomi global mulai sedikit mereda, meskipun tetap tinggi akibat negosiasi tarif antara Amerika Serikat dan negara mitra dagangnya serta ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

    “Meski demikian, Indonesia dinilai perlu terus mendorong pertumbuhan ekonominya di tengah situasi global yang belum stabil,” ucap Robi dalam paparannya, Sabtu (28/6/2025).

    BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional pada 2025 berada di kisaran 4,6-5,4 persen dengan perbaikan diperkirakan mulai terasa pada semester kedua.

    Di tingkat daerah, pertumbuhan ekonomi Balikpapan, Penajam Paser Utara (PPU) dan Paser tercatat masih kuat, meskipun secara keseluruhan ekonomi Kaltim mengalami perlambatan pada triwulan I-2025.

    “Dari sisi inflasi, Balikpapan mencatat angka yang mendekati batas bawah sasaran nasional sebesar 1,5 persen. Sementara itu inflasi di PPU juga hampir menyentuh target nasional sebesar 2,5 persen,” jelasnya.

    Untuk menjaga stabilitas harga ke depan, BI menekankan pentingnya langkah strategis dan mitigasi risiko, mengingat berbagai tantangan ekonomi yang mungkin muncul.

    Dalam kesempatan tersebut, juga dipaparkan program strategis yang masuk dalam Roadmap Pengendalian Inflasi 2025–2027 yang disusun sekretariat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) masing-masing wilayah.

    “Salah satu progres penting datang dari Perumda Prima Jaya Taka yang menawarkan harga jual telur berdasarkan harga Free on Board (FOB) Gudang dengan acuan utama Harga Pokok Produksi (HPP), sehingga memberikan harga terendah yang bisa ditawarkan,” imbuhnya.

    Sementara Perumda Manuntung Sukses tengah mempercepat pencarian jasa logistik dan menyiapkan skema alternatif berupa pengambilan langsung dari gudang jika pengiriman belum memungkinkan. Penerbitan Purchase Order (PO) akan dilakukan setelah harga pengiriman disepakati, sebagai awal kerja sama resmi antar kedua BUMD tersebut.

    Tidak hanya itu, kekhawatiran atas cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir dinilai dapat mengganggu rantai pasok pangan di Balikpapan. Wakil Wali Kota Balikpapan menyebut sebagian besar komoditas strategis, termasuk beras masih bergantung dari luar daerah.

    “Sebagai solusi jangka panjang, pemerintah mulai mempertimbangkan pengembangan sektor pertanian di wilayah gambut Balikpapan Utara,” lanjutnya.

    (Sf/Lo)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    BI Balikpapan Soroti Stabilitas Ekonomi dan Inflasi, Dorong Mitigasi Risiko di Tengah Ketidakpastian Global

    Seputarfakta.com - Maya Sari -

    Seputar Kaltim

    28 Juni 2025 05:41 WIB

    Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Balikpapan, Robi Ariadi (kanan). (Foto: Maya Sari/Seputarfakta.com)

    Balikpapan – Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Balikpapan, Robi Ariadi memaparkan perkembangan makroekonomi terbaru, termasuk inflasi dan harga komoditas bersama sejumlah pemangku kepentingan daerah.

    Robi menyampaikan ketidakpastian ekonomi global mulai sedikit mereda, meskipun tetap tinggi akibat negosiasi tarif antara Amerika Serikat dan negara mitra dagangnya serta ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

    “Meski demikian, Indonesia dinilai perlu terus mendorong pertumbuhan ekonominya di tengah situasi global yang belum stabil,” ucap Robi dalam paparannya, Sabtu (28/6/2025).

    BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional pada 2025 berada di kisaran 4,6-5,4 persen dengan perbaikan diperkirakan mulai terasa pada semester kedua.

    Di tingkat daerah, pertumbuhan ekonomi Balikpapan, Penajam Paser Utara (PPU) dan Paser tercatat masih kuat, meskipun secara keseluruhan ekonomi Kaltim mengalami perlambatan pada triwulan I-2025.

    “Dari sisi inflasi, Balikpapan mencatat angka yang mendekati batas bawah sasaran nasional sebesar 1,5 persen. Sementara itu inflasi di PPU juga hampir menyentuh target nasional sebesar 2,5 persen,” jelasnya.

    Untuk menjaga stabilitas harga ke depan, BI menekankan pentingnya langkah strategis dan mitigasi risiko, mengingat berbagai tantangan ekonomi yang mungkin muncul.

    Dalam kesempatan tersebut, juga dipaparkan program strategis yang masuk dalam Roadmap Pengendalian Inflasi 2025–2027 yang disusun sekretariat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) masing-masing wilayah.

    “Salah satu progres penting datang dari Perumda Prima Jaya Taka yang menawarkan harga jual telur berdasarkan harga Free on Board (FOB) Gudang dengan acuan utama Harga Pokok Produksi (HPP), sehingga memberikan harga terendah yang bisa ditawarkan,” imbuhnya.

    Sementara Perumda Manuntung Sukses tengah mempercepat pencarian jasa logistik dan menyiapkan skema alternatif berupa pengambilan langsung dari gudang jika pengiriman belum memungkinkan. Penerbitan Purchase Order (PO) akan dilakukan setelah harga pengiriman disepakati, sebagai awal kerja sama resmi antar kedua BUMD tersebut.

    Tidak hanya itu, kekhawatiran atas cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir dinilai dapat mengganggu rantai pasok pangan di Balikpapan. Wakil Wali Kota Balikpapan menyebut sebagian besar komoditas strategis, termasuk beras masih bergantung dari luar daerah.

    “Sebagai solusi jangka panjang, pemerintah mulai mempertimbangkan pengembangan sektor pertanian di wilayah gambut Balikpapan Utara,” lanjutnya.

    (Sf/Lo)