Beasiswa Gratis dari BAZNAS Kutim: STCB hingga Mesir, Kuota Masih Tersedia

    Seputarfakta.com-Lisda -

    Seputar Kaltim

    27 Juli 2025 08:03 WIB

    Kepala BAZNAS Kutim, Masnip Sofwan. (Foto: Lisda/Seputarfakta.com)

    Sangatta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus berkomitmen mendampingi program-program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dalam mewujudkan masyarakat yang mandiri, tangguh, dan berdaya saing, khususnya melalui pendidikan.

    Kepala BAZNAS Kutim, Masnip Sofwan, menyampaikan salah satu program unggulan BAZNAS adalah pemberian beasiswa, baik di dalam maupun luar negeri.

    “Kami buka beasiswa untuk di Sekolah Tinggi Cendekia BAZNAS (STCB). Programnya memadukan pendidikan umum dan keagamaan, termasuk hafalan Al-Qur’an,” ujar Masnip.

    Ia menambahkan bahwa saat ini, BAZNAS Kutim juga telah mengirimkan 17 mahasiswa ke STCB. Namun, untuk tahun ajaran baru ini, hanya tujuh orang yang baru mendaftar, meski kuota yang tersedia untuk 50 orang.

    "Untuk tahun ini baru tujuh yang yang mendaftar. Padahal kemungkinan di atas 20 bisa, tapi yang daftar baru sedikit"  tambahnya.

    Selain itu, Masnip mengungkapkan BAZNAS juga memiliki program pendidikan khusus kader ulama di Jember. Program ini dirancang selama empat tahun, dengan fokus pembelajaran pada hafalan Al-Qur’an, bahasa Arab, serta kemampuan membaca kitab kuning.

    “Keluar dari sana, mereka bisa menjadi pembimbing di pesantren,” ungkapnya.

    Tak hanya dalam negeri, ia juga menjelaskan bahwa pihaknya memfasilitasi beasiswa luar negeri. Hingga saat ini, sudah ada tiga penerima beasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Mesir. Meski belum ada pendaftar baru untuk tahun ini, pihak BAZNAS tetap membuka kesempatan bagi pelajar yang berminat dan memenuhi syarat.

    Masnip berharap, para penerima beasiswa ini nantinya dapat kembali dan mengabdi di Kutim.

    “Harapannya setelah mereka selesai pendidikan di Timur Tengah, bisa kembali dan membangun Kutim agar sesuai dengan visi pemerintah daerah,” pungkasnya 

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Beasiswa Gratis dari BAZNAS Kutim: STCB hingga Mesir, Kuota Masih Tersedia

    Seputarfakta.com-Lisda -

    Seputar Kaltim

    27 Juli 2025 08:03 WIB

    Kepala BAZNAS Kutim, Masnip Sofwan. (Foto: Lisda/Seputarfakta.com)

    Sangatta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus berkomitmen mendampingi program-program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dalam mewujudkan masyarakat yang mandiri, tangguh, dan berdaya saing, khususnya melalui pendidikan.

    Kepala BAZNAS Kutim, Masnip Sofwan, menyampaikan salah satu program unggulan BAZNAS adalah pemberian beasiswa, baik di dalam maupun luar negeri.

    “Kami buka beasiswa untuk di Sekolah Tinggi Cendekia BAZNAS (STCB). Programnya memadukan pendidikan umum dan keagamaan, termasuk hafalan Al-Qur’an,” ujar Masnip.

    Ia menambahkan bahwa saat ini, BAZNAS Kutim juga telah mengirimkan 17 mahasiswa ke STCB. Namun, untuk tahun ajaran baru ini, hanya tujuh orang yang baru mendaftar, meski kuota yang tersedia untuk 50 orang.

    "Untuk tahun ini baru tujuh yang yang mendaftar. Padahal kemungkinan di atas 20 bisa, tapi yang daftar baru sedikit"  tambahnya.

    Selain itu, Masnip mengungkapkan BAZNAS juga memiliki program pendidikan khusus kader ulama di Jember. Program ini dirancang selama empat tahun, dengan fokus pembelajaran pada hafalan Al-Qur’an, bahasa Arab, serta kemampuan membaca kitab kuning.

    “Keluar dari sana, mereka bisa menjadi pembimbing di pesantren,” ungkapnya.

    Tak hanya dalam negeri, ia juga menjelaskan bahwa pihaknya memfasilitasi beasiswa luar negeri. Hingga saat ini, sudah ada tiga penerima beasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Mesir. Meski belum ada pendaftar baru untuk tahun ini, pihak BAZNAS tetap membuka kesempatan bagi pelajar yang berminat dan memenuhi syarat.

    Masnip berharap, para penerima beasiswa ini nantinya dapat kembali dan mengabdi di Kutim.

    “Harapannya setelah mereka selesai pendidikan di Timur Tengah, bisa kembali dan membangun Kutim agar sesuai dengan visi pemerintah daerah,” pungkasnya 

    (Sf/Rs)