Cari disini...
Muhammad Anshori -
Seputar Kaltim
Mekanik bengkel Motor Rama Etam saat menguras bensin diduga oplosan yang terjadi di Kecamatan Tenggarong. (Foto:M.Anshori/Seputarfakta.com)
Tenggarong - Ratusan Masyarakat di Kecamatan Tenggarong mengeluhkan kerusakan pada kendaraannya.
Kerusakan ini diduga setelah mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Warga menduga kerusakan diakibatkan oleh BBM oplosan karena saat dilakukan pemeriksaan di dalam tangki, ditemukan minyak telah tercampur lumpur.
Saat seputarfakta melakukan pemantauan di Bengkel Motor Rama Etam di Jalan KH Ahmad Mukhsin, dalam kurun waktu satu jam puluhan motor masuk untuk diservice dengan keluhan yang sama, yakni motor mogok setelah mengisi bensin di SPBU.
Korban, Wahyu mengatakan motor yang digunakannya baru saja empat bulan dibeli dari dealer motor. "Motor saya baru beli, tak mungkin ada kerusakan, bahkan saya rutin service bulanan di dealer," katanya, Selasa (1/4/2025).
Ia mengaku telah mengisi bensin di SPBU Jalan Pesut Tenggarong pukul 10.00 WITA saat hendak mudik lebaran ke Samarinda motor tersebut, tqpi tiba-tiba motornta tidak ada tenaga untuk menanjak gunung.
"Motor saya nggak macet, cuma berebet saja saat naik gunung sampah, itu pun saat kembali ke Tenggarong sekitar pukul 03.00 WITA, tadi saya paksa dengan keadaan berebet suara, seperti kemasukan air," ujarnya.
Ia berharap, pihak kepolisian segera melakukan pemantuan terhadap SPBU yang berada di Tenggarong untuk mengungkap kasus tersebut. Sebab, banyak korban yang tidak hanya dari daerah Tenggarong, bahkan ada yang dari luar daerah merasa dirugikan.
Mekanik bengkel motor Rama Etam, Ipan menyebut saat dilakukan pengecekan pada motor itu, bensin berbau thinner sangat menyengat dan terasa lengket.
"Penyebab kerusakan motor karena bensin oplosan, itu yang saya rasakan saat mengecek bensin itu ada lengket-lengketnya, ada juga yang seperti lumpur," sebutnya.
Bengkel motor tersebut telah melayani keluhan BBM oplosan sejak 29 Maret hingga 1 April 2025. "Ratusan motor sudah masuk di bengkel kami, bahkan per hari bisa mencapai 50 orang yang service dengan kasus yang sama, bensin oplosan," pungkansya.
(Sf/By)
Tim Editorial
Cari disini...
Muhammad Anshori -
Seputar Kaltim
Mekanik bengkel Motor Rama Etam saat menguras bensin diduga oplosan yang terjadi di Kecamatan Tenggarong. (Foto:M.Anshori/Seputarfakta.com)
Tenggarong - Ratusan Masyarakat di Kecamatan Tenggarong mengeluhkan kerusakan pada kendaraannya.
Kerusakan ini diduga setelah mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Warga menduga kerusakan diakibatkan oleh BBM oplosan karena saat dilakukan pemeriksaan di dalam tangki, ditemukan minyak telah tercampur lumpur.
Saat seputarfakta melakukan pemantauan di Bengkel Motor Rama Etam di Jalan KH Ahmad Mukhsin, dalam kurun waktu satu jam puluhan motor masuk untuk diservice dengan keluhan yang sama, yakni motor mogok setelah mengisi bensin di SPBU.
Korban, Wahyu mengatakan motor yang digunakannya baru saja empat bulan dibeli dari dealer motor. "Motor saya baru beli, tak mungkin ada kerusakan, bahkan saya rutin service bulanan di dealer," katanya, Selasa (1/4/2025).
Ia mengaku telah mengisi bensin di SPBU Jalan Pesut Tenggarong pukul 10.00 WITA saat hendak mudik lebaran ke Samarinda motor tersebut, tqpi tiba-tiba motornta tidak ada tenaga untuk menanjak gunung.
"Motor saya nggak macet, cuma berebet saja saat naik gunung sampah, itu pun saat kembali ke Tenggarong sekitar pukul 03.00 WITA, tadi saya paksa dengan keadaan berebet suara, seperti kemasukan air," ujarnya.
Ia berharap, pihak kepolisian segera melakukan pemantuan terhadap SPBU yang berada di Tenggarong untuk mengungkap kasus tersebut. Sebab, banyak korban yang tidak hanya dari daerah Tenggarong, bahkan ada yang dari luar daerah merasa dirugikan.
Mekanik bengkel motor Rama Etam, Ipan menyebut saat dilakukan pengecekan pada motor itu, bensin berbau thinner sangat menyengat dan terasa lengket.
"Penyebab kerusakan motor karena bensin oplosan, itu yang saya rasakan saat mengecek bensin itu ada lengket-lengketnya, ada juga yang seperti lumpur," sebutnya.
Bengkel motor tersebut telah melayani keluhan BBM oplosan sejak 29 Maret hingga 1 April 2025. "Ratusan motor sudah masuk di bengkel kami, bahkan per hari bisa mencapai 50 orang yang service dengan kasus yang sama, bensin oplosan," pungkansya.
(Sf/By)