Cari disini...
Seputarfakta.com - Baiq Eliana -
Seputar Kaltim
Kondisi Kampung Long La'ai di Berau, salah satu kampung yang terparah di terjang banjir pada Selasa (27/5/2025). (Foto: Baiq Eliana/seputarfakta.com)
Tanjung Redeb - Banjir besar yang melanda Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kaltim), setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut dan menyebabkan Sungai Segah meluap. Akibatnya, 14 desa di Kecamatan Segah dan Kecamatan Kelay terendam banjir, dengan enam desa di antaranya mengalami banjir terparah. Ketinggian air pun yang sempat dilaporkan mencapai tiga hingga lima meter.
Enam kampung yang mengalami banjir terparah yakni Kampung Long La'ai, Long Ayap, Punan Mahakam, Punan Segah, Long Ayan, Punan Malinau. Oleh Karena banjir yang terjadi tersebut masyarakat sekitar harus mengungsi di dataran yang tinggi demi keamanan.
Dampak dari banjir ini pun sangat dirasakan oleh masyarakat yang tinggal dilokasi tersebut. Bagaimana tidak, pasalnya dari tempat tinggal, harta benda, sandang pangan mereka habis terendam banjir. Bahkan ada sebagian rumah, posyandu, sekolah, tempat ibadah dan bangunan lainnya yang mengalami rusak parah hingga hanyut akibat banjir bandang yang tiba-tiba menerjang pada Selasa (27/5/2025).
Salah seorang warga Long La'ai, Ilham menyampaikan bahwa kejadian yang tak terduga tersebut membuat semua masyarakat di kampungnya panik untuk menyelamati diri sendiri dan keluarga mereka.
"Kami semua kaget. Kejadiannya cepat sekali. cepat naiknya cepat juga surutnya. Pagi naik arus deras sorenya sudah surut," ungkap Ilham kepada media seputarfakta.
Ia pun mengatakan bahwa kejadian banjir separah ini merupakan kejadian pertama kali yang ia alami selama bertempat tinggal di daerah tersebut. Meskipun air sungai meluap ia menyebut tidak pernah separah sekarang yang disertai arus deras dan membuat kampung berantakan hingga merusak.
"Baru kali ini air dengan arus deras begini terjadi. Tidak ada yang bisa di selamatkan. Kami buru-buru naik keatas selamatkan diri," ujarnya.
Dirinya pun menyampaikan saat ini ia bersama masyarakat lainnya mengungsi di Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di kampung tersebut.
"Kebetulan SMP tinggikan jadi saya bersama masyarakat diatas mengungsi. Kalau malam rata-rata masih disana karena rumahnya masih ada yang belum bersih betul kan. jadi kalau malam kesana siangnya masyarakatnya turun lagi membersihkan rumahnya dan sebagian memperbaiki yang bisa diperbaiki," katanya.
Selain itu, ia yang bertemu wakil bupati, Gamalis saat meninjau lokasi banjir di kampungnya itu pun sempat berbincang-bincang terkait apa yang terjadi dan menjadi kebutuhan masyarakat lainnya.
"Selain sembako, kami juga sangat membutuhkan medis karna disini tidak ada yang tersisa. terlebih lagi kebutuhan air bersih sangat-sangat butuh sekali," tungkasnya.
Oleh karena itu, Wabup Berau, Gamalis yang turun langsung untuk meninjau lokasi banjir juga mengatakan saat ini yang menjadi kebutuhan utama masyarakat yang terdampak sama yakni kebutuhan pokok seperti sandang dan pangan serta obat-obatan.
"Saya harap bantuan yang di berikan dari pemerintah gabungan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ini dapat meringankan beban para warga yang terdampak," ujar Gamalis.
Ia pun turut perihatin atas bencana yang terjadi secara tiba-tiba tersebut. Pasalnya, ia menyebut, ada beberapa masyarakat yang harus bergantian pakaian karna ketidakadaan sandang, begitu juga dengan pangan.
"Banjir ini begitu mendadak dan ini kalau menurut sesepuh desa banjir yang paling besar selama ini dan datangnya mendadak, sehingga tidak dapat lagi menyelamatkan barang-barang. Mereka harus naik ke atas gunung bahkan kendaraan bermotor pun sudah bergeletakan di jalan," Lanjutnya.
Ia juga mengatakan, selain sandang dan pangan yang diperlukan masyarakat tentu kebutuhan medis dan air bersih sangat di butuhkan. Karna memang kondisi air tidak memungkinkan untuk dikonsumsi dan tidak kalah pentingnya adalah kebutuhan terkait medis, alat kesehatan, obat-obatan dan sebagainya hal itu sangat diperlukan karna penyakit seperti diare, penyakit kulit dapat menghantui masyarakat.
"Kita akan terus berkoordinasi dengan pihak kesehatan beserta seluruh pihak OPD lainnya, itu harus disiapkan," katanya.
Selain itu, Gamalis pun pun menegaskan bahwa hal ini menjadi perhatian bagi pemerintah maupun warga masyarakat di Kabupaten Berau. Karena kampung yang terdampak banjir tersebut adalah bagian dari Kabupaten Berau. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk saling membantu.
"Tentu saja, ketika masyarakat yang ingin memberi bantuannya silahkan. Kami sangat berterima kasih banyak, insya allah kami akan salurkan sebaik-baiknya dan setepat-tepatnya mengena langsung ke masyarakat yang membutuhkan," tandasnya.
Diketahui sebelumnya Bupati Berau, Sri Juniarsih, Wabup Berau, Gamalis beserta OPD lainnya telah melakukan peninjauan langsung ke daerah banjir yang terparah dan yang yang bisa dijangkau pada Rabu, (28/5/2025). Untuk Kampung Long Ayap ditinjau langsung oleh Bupati Berau, Sri juniarsih. Sedangkan Wabup Berau, meninjau Kampung Long La'ai dan Long Ayan sembari menyalurkan langsung bantuan logistik kepada masyarakat.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Baiq Eliana -
Seputar Kaltim
Kondisi Kampung Long La'ai di Berau, salah satu kampung yang terparah di terjang banjir pada Selasa (27/5/2025). (Foto: Baiq Eliana/seputarfakta.com)
Tanjung Redeb - Banjir besar yang melanda Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kaltim), setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut dan menyebabkan Sungai Segah meluap. Akibatnya, 14 desa di Kecamatan Segah dan Kecamatan Kelay terendam banjir, dengan enam desa di antaranya mengalami banjir terparah. Ketinggian air pun yang sempat dilaporkan mencapai tiga hingga lima meter.
Enam kampung yang mengalami banjir terparah yakni Kampung Long La'ai, Long Ayap, Punan Mahakam, Punan Segah, Long Ayan, Punan Malinau. Oleh Karena banjir yang terjadi tersebut masyarakat sekitar harus mengungsi di dataran yang tinggi demi keamanan.
Dampak dari banjir ini pun sangat dirasakan oleh masyarakat yang tinggal dilokasi tersebut. Bagaimana tidak, pasalnya dari tempat tinggal, harta benda, sandang pangan mereka habis terendam banjir. Bahkan ada sebagian rumah, posyandu, sekolah, tempat ibadah dan bangunan lainnya yang mengalami rusak parah hingga hanyut akibat banjir bandang yang tiba-tiba menerjang pada Selasa (27/5/2025).
Salah seorang warga Long La'ai, Ilham menyampaikan bahwa kejadian yang tak terduga tersebut membuat semua masyarakat di kampungnya panik untuk menyelamati diri sendiri dan keluarga mereka.
"Kami semua kaget. Kejadiannya cepat sekali. cepat naiknya cepat juga surutnya. Pagi naik arus deras sorenya sudah surut," ungkap Ilham kepada media seputarfakta.
Ia pun mengatakan bahwa kejadian banjir separah ini merupakan kejadian pertama kali yang ia alami selama bertempat tinggal di daerah tersebut. Meskipun air sungai meluap ia menyebut tidak pernah separah sekarang yang disertai arus deras dan membuat kampung berantakan hingga merusak.
"Baru kali ini air dengan arus deras begini terjadi. Tidak ada yang bisa di selamatkan. Kami buru-buru naik keatas selamatkan diri," ujarnya.
Dirinya pun menyampaikan saat ini ia bersama masyarakat lainnya mengungsi di Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di kampung tersebut.
"Kebetulan SMP tinggikan jadi saya bersama masyarakat diatas mengungsi. Kalau malam rata-rata masih disana karena rumahnya masih ada yang belum bersih betul kan. jadi kalau malam kesana siangnya masyarakatnya turun lagi membersihkan rumahnya dan sebagian memperbaiki yang bisa diperbaiki," katanya.
Selain itu, ia yang bertemu wakil bupati, Gamalis saat meninjau lokasi banjir di kampungnya itu pun sempat berbincang-bincang terkait apa yang terjadi dan menjadi kebutuhan masyarakat lainnya.
"Selain sembako, kami juga sangat membutuhkan medis karna disini tidak ada yang tersisa. terlebih lagi kebutuhan air bersih sangat-sangat butuh sekali," tungkasnya.
Oleh karena itu, Wabup Berau, Gamalis yang turun langsung untuk meninjau lokasi banjir juga mengatakan saat ini yang menjadi kebutuhan utama masyarakat yang terdampak sama yakni kebutuhan pokok seperti sandang dan pangan serta obat-obatan.
"Saya harap bantuan yang di berikan dari pemerintah gabungan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ini dapat meringankan beban para warga yang terdampak," ujar Gamalis.
Ia pun turut perihatin atas bencana yang terjadi secara tiba-tiba tersebut. Pasalnya, ia menyebut, ada beberapa masyarakat yang harus bergantian pakaian karna ketidakadaan sandang, begitu juga dengan pangan.
"Banjir ini begitu mendadak dan ini kalau menurut sesepuh desa banjir yang paling besar selama ini dan datangnya mendadak, sehingga tidak dapat lagi menyelamatkan barang-barang. Mereka harus naik ke atas gunung bahkan kendaraan bermotor pun sudah bergeletakan di jalan," Lanjutnya.
Ia juga mengatakan, selain sandang dan pangan yang diperlukan masyarakat tentu kebutuhan medis dan air bersih sangat di butuhkan. Karna memang kondisi air tidak memungkinkan untuk dikonsumsi dan tidak kalah pentingnya adalah kebutuhan terkait medis, alat kesehatan, obat-obatan dan sebagainya hal itu sangat diperlukan karna penyakit seperti diare, penyakit kulit dapat menghantui masyarakat.
"Kita akan terus berkoordinasi dengan pihak kesehatan beserta seluruh pihak OPD lainnya, itu harus disiapkan," katanya.
Selain itu, Gamalis pun pun menegaskan bahwa hal ini menjadi perhatian bagi pemerintah maupun warga masyarakat di Kabupaten Berau. Karena kampung yang terdampak banjir tersebut adalah bagian dari Kabupaten Berau. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk saling membantu.
"Tentu saja, ketika masyarakat yang ingin memberi bantuannya silahkan. Kami sangat berterima kasih banyak, insya allah kami akan salurkan sebaik-baiknya dan setepat-tepatnya mengena langsung ke masyarakat yang membutuhkan," tandasnya.
Diketahui sebelumnya Bupati Berau, Sri Juniarsih, Wabup Berau, Gamalis beserta OPD lainnya telah melakukan peninjauan langsung ke daerah banjir yang terparah dan yang yang bisa dijangkau pada Rabu, (28/5/2025). Untuk Kampung Long Ayap ditinjau langsung oleh Bupati Berau, Sri juniarsih. Sedangkan Wabup Berau, meninjau Kampung Long La'ai dan Long Ayan sembari menyalurkan langsung bantuan logistik kepada masyarakat.
(Sf/Rs)