Cari disini...
Seputarfakta.com - Maya Sari -
Seputar Kaltim
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Balikpapan, dr. C Ratih Kusuma saat ditemui di kantornya. (Foto: Maya Sari/Seputarfakta.com)
Balikpapan – Kota Balikpapan kini tak hanya jadi kota industri dan pelabuhan, tapi juga makin bersinar sebagai pintu gerbang wisata ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Momen libur Lebaran lalu jadi bukti ribuan wisatawan dari berbagai daerah mampir ke Balikpapan sebelum menuju IKN.
Sebanyak 64.000 wisatawan domestik dan mancanegara tercatat datang ke IKN selama libur Lebaran, dan banyak dari mereka memilih Balikpapan sebagai tempat menginap dan transit. Ini jadi angin segar buat sektor pariwisata dan ekonomi lokal.
“Banyak wisatawan dari Jawa, Kalimantan Selatan, bahkan Bali. Mereka menginap dulu di Balikpapan, baru ke IKN. Sekalian juga wisata di sini,” ujar Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Balikpapan, dr. C Ratih Kusuma kepada awak media, Selasa (15/4/2025).
Kunjungan wisatawan ini terasa langsung dampaknya. Hotel-hotel ramai, wisatawan tinggal lebih lama dari biasanya. Warung makan, UMKM, sampai layanan transportasi juga ikut menikmati berkah lonjakan wisatawan yang datang.
“Pemerintah Kota terus berkolaborasi dengan hotel, agen perjalanan, dan komunitas pariwisata agar potensi ini bisa terus dikembangkan,” jelas Ratih sapaan akrabnya.
Salah satu yang sedang digarap adalah jalur wisata laut dari Teluk Balikpapan menuju Jembatan Pulau Balang – akses langsung ke IKN. Dua operator kapal pinisi sempat beroperasi, tapi kini masih menunggu regulasi lanjutan dari pihak pelabuhan.
“Meski begitu, satu operator yang masih jalan mencatat minat wisatawan yang tinggi,” imbuhnya.
Pemerintah kota juga bekerja sama dengan Asosiasi Tour and Travel Agent Indonesia (Asita) dan Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan Indonesia (Astindo) untuk merancang paket wisata yang menggabungkan kunjungan ke IKN dengan destinasi lain seperti Berau dan Kutai Kartanegara. Tujuannya wisatawan tinggal lebih lama dan belanja lebih banyak.
“Selain memperpanjang masa tinggal, ini juga mendorong ekonomi daerah,” akunya.
Ke depan, Balikpapan menaruh perhatian besar pada peningkatan pelayanan dan keramahan SDM pariwisata. Pelatihan rutin diberikan agar wisatawan merasa nyaman dan betah.
Bahkan pihaknya telah menambah Inovasi di destinasi seperti menambah atraksi dan mengembangkan kuliner lokal.
“Dengan posisi strategis dan berbagai potensi yang dimiliki, Balikpapan siap tampil bukan cuma sebagai kota penyangga, tapi juga sebagai salah satu tujuan wisata unggulan di Kaltim,” paparnya.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Maya Sari -
Seputar Kaltim
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Balikpapan, dr. C Ratih Kusuma saat ditemui di kantornya. (Foto: Maya Sari/Seputarfakta.com)
Balikpapan – Kota Balikpapan kini tak hanya jadi kota industri dan pelabuhan, tapi juga makin bersinar sebagai pintu gerbang wisata ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Momen libur Lebaran lalu jadi bukti ribuan wisatawan dari berbagai daerah mampir ke Balikpapan sebelum menuju IKN.
Sebanyak 64.000 wisatawan domestik dan mancanegara tercatat datang ke IKN selama libur Lebaran, dan banyak dari mereka memilih Balikpapan sebagai tempat menginap dan transit. Ini jadi angin segar buat sektor pariwisata dan ekonomi lokal.
“Banyak wisatawan dari Jawa, Kalimantan Selatan, bahkan Bali. Mereka menginap dulu di Balikpapan, baru ke IKN. Sekalian juga wisata di sini,” ujar Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Balikpapan, dr. C Ratih Kusuma kepada awak media, Selasa (15/4/2025).
Kunjungan wisatawan ini terasa langsung dampaknya. Hotel-hotel ramai, wisatawan tinggal lebih lama dari biasanya. Warung makan, UMKM, sampai layanan transportasi juga ikut menikmati berkah lonjakan wisatawan yang datang.
“Pemerintah Kota terus berkolaborasi dengan hotel, agen perjalanan, dan komunitas pariwisata agar potensi ini bisa terus dikembangkan,” jelas Ratih sapaan akrabnya.
Salah satu yang sedang digarap adalah jalur wisata laut dari Teluk Balikpapan menuju Jembatan Pulau Balang – akses langsung ke IKN. Dua operator kapal pinisi sempat beroperasi, tapi kini masih menunggu regulasi lanjutan dari pihak pelabuhan.
“Meski begitu, satu operator yang masih jalan mencatat minat wisatawan yang tinggi,” imbuhnya.
Pemerintah kota juga bekerja sama dengan Asosiasi Tour and Travel Agent Indonesia (Asita) dan Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan Indonesia (Astindo) untuk merancang paket wisata yang menggabungkan kunjungan ke IKN dengan destinasi lain seperti Berau dan Kutai Kartanegara. Tujuannya wisatawan tinggal lebih lama dan belanja lebih banyak.
“Selain memperpanjang masa tinggal, ini juga mendorong ekonomi daerah,” akunya.
Ke depan, Balikpapan menaruh perhatian besar pada peningkatan pelayanan dan keramahan SDM pariwisata. Pelatihan rutin diberikan agar wisatawan merasa nyaman dan betah.
Bahkan pihaknya telah menambah Inovasi di destinasi seperti menambah atraksi dan mengembangkan kuliner lokal.
“Dengan posisi strategis dan berbagai potensi yang dimiliki, Balikpapan siap tampil bukan cuma sebagai kota penyangga, tapi juga sebagai salah satu tujuan wisata unggulan di Kaltim,” paparnya.
(Sf/Rs)