Asal Mula Jargon "Pahamlah Ikam", Bakal Meriahkan Pilkada Kaltim 2024

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    19 Agustus 2024 10:51 WIB

    Tulisan pahamlah ikam oleh pendukung Isran-Hadi. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Panggung demokrasi di Kaltim bakal meriah oleh kehadiran salah satu calon petahana, Isran Noor. Dengan gaya khasnya selalu menyumbar lelucon di hadapan publik dan membuat suasana cair.

    Pada momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 ini Isran Noor sudah memiliki jargon yang sangat unik, yaitu "Pahamlah Ikam?".

    Kata-kata ini mulai sering diucapkan oleh Isran di setiap sambutan. Mulanya kata ini terdengar saat ia mendapatkan rekomendasi dari Partai Demokrat dua minggu lalu. Pasca itu, dalam media sosialnya kata itu juga kembali dipublikasikan dengan latar belakang biru.

    Kata-kata ini membuat masyarakat semakin familiar, bukan hanya pendukungnya saja, bahkan semua kalangan sudah mulai menyebut kata tersebut.

    Namun dibalik kata-kata ini, ternyata lawakan Isran Noor hanya mengandalkan spontanitas saja. Selayaknya pelawak yang terkenal spontan, yakni Komeng. Ia mengakui bahwa tidak ada skenario khusus yang disiapkan oleh timnya.

    "Aku bepantun aja, ramai itu, jadi tagline. Justru kalau diarahkan sutradara (tim sukses) enggak bisa aku," kelakar Isran Noor setelah konferensi pers di Hotel Bumi Senyiur, Samarinda, Senin (19/8/2024).

    Siapa sangka, kata-kata ini secara tidak sadar sudah menjadi tagline pemenangan Isran Noor, bukan hanya di media sosial, juga terpampang di baliho pinggir jalan.

    Tagline Isran Noor ini menurut Media Social Strategist Seraung Group, Nuril Hafidz atau yang dikenal Pipit mengungkapkan bahwa kata-kata tersebut merupakan tagline yang singkat dan mudah diingat.

    "Tentu ini efektif, dan sampai ke pemilih. Karena dinamika politik ini kebanyakan orang sudah mengetahui, sebelumnya Isran yang tidak mendapatkan kursi, akhirnya dapat, mungkin ini sebagai narasi peringatan paham kepada lawan politiknya," bebernya.

    Menurutnya dengan tagline ini di media sosial, pengguna yang sangat terbatas, dengan tagline yang menonjol dapat dengan cepat menarik perhatian dan mendorong interaksi, seperti likes, shares dan komentar.

    "Tapi, kalau mau ini benar-benar efektif, tagline yang digunakan itu harus konsisten serta ditambahkan konten visual yang menarik," tukasnya.

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Asal Mula Jargon "Pahamlah Ikam", Bakal Meriahkan Pilkada Kaltim 2024

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    19 Agustus 2024 10:51 WIB

    Tulisan pahamlah ikam oleh pendukung Isran-Hadi. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Panggung demokrasi di Kaltim bakal meriah oleh kehadiran salah satu calon petahana, Isran Noor. Dengan gaya khasnya selalu menyumbar lelucon di hadapan publik dan membuat suasana cair.

    Pada momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 ini Isran Noor sudah memiliki jargon yang sangat unik, yaitu "Pahamlah Ikam?".

    Kata-kata ini mulai sering diucapkan oleh Isran di setiap sambutan. Mulanya kata ini terdengar saat ia mendapatkan rekomendasi dari Partai Demokrat dua minggu lalu. Pasca itu, dalam media sosialnya kata itu juga kembali dipublikasikan dengan latar belakang biru.

    Kata-kata ini membuat masyarakat semakin familiar, bukan hanya pendukungnya saja, bahkan semua kalangan sudah mulai menyebut kata tersebut.

    Namun dibalik kata-kata ini, ternyata lawakan Isran Noor hanya mengandalkan spontanitas saja. Selayaknya pelawak yang terkenal spontan, yakni Komeng. Ia mengakui bahwa tidak ada skenario khusus yang disiapkan oleh timnya.

    "Aku bepantun aja, ramai itu, jadi tagline. Justru kalau diarahkan sutradara (tim sukses) enggak bisa aku," kelakar Isran Noor setelah konferensi pers di Hotel Bumi Senyiur, Samarinda, Senin (19/8/2024).

    Siapa sangka, kata-kata ini secara tidak sadar sudah menjadi tagline pemenangan Isran Noor, bukan hanya di media sosial, juga terpampang di baliho pinggir jalan.

    Tagline Isran Noor ini menurut Media Social Strategist Seraung Group, Nuril Hafidz atau yang dikenal Pipit mengungkapkan bahwa kata-kata tersebut merupakan tagline yang singkat dan mudah diingat.

    "Tentu ini efektif, dan sampai ke pemilih. Karena dinamika politik ini kebanyakan orang sudah mengetahui, sebelumnya Isran yang tidak mendapatkan kursi, akhirnya dapat, mungkin ini sebagai narasi peringatan paham kepada lawan politiknya," bebernya.

    Menurutnya dengan tagline ini di media sosial, pengguna yang sangat terbatas, dengan tagline yang menonjol dapat dengan cepat menarik perhatian dan mendorong interaksi, seperti likes, shares dan komentar.

    "Tapi, kalau mau ini benar-benar efektif, tagline yang digunakan itu harus konsisten serta ditambahkan konten visual yang menarik," tukasnya.

    (Sf/Rs)