Cari disini...
Seputardakta.com - Muhammad Anshori -
Seputar Kaltim
Produk Keripik Tempe Loa Kulu. (Foto: M.anshori/Seputarfakta.com)
Tenggarong - Seorang warga Desa Loh Sumber, Apriyani berhasil mengembangkan usaha produk cemilan keripik tempe yang saat ini menjadi favorit warga Kecamatan Loa Kulu.
Apriyani terjun ke dunia usaha sejak 2022 lalu, berawal dari berjualan donat dan keripik kentang ia memulai usahanya.
"Ide membuat keripik tempe itu timbul saat saya sadar kalau produk makanan unggulan di Loa Kulu ini tempe, saya mencoba untuk mengulik tempe agar bisa jadi olahan cemilan," kata Apriyani, Minggu (15/6/2025).
Pembuatan kripik tempe ini dilakukan dengan ketelitian, sehingga menghasilkan produk kripik tempe yang gurih dan memiliki rasa yang khas.
Ia menjelaskan, produk kripik tempe ini dulunya belum memiliki jangkauan pasar yang luas, hanya sebatas lingkungan Loa Kulu saja. Namun, karena dilirik dan di dukung oleh Pemerintah Desa Loh Sumber produk ini mampu menembus pasar luar daerah.
"Awalnya saya produksi cemilan kripik tempe ini hanya untuk di jual di kawasan Loa Kulu saja, tapi setelah di lirik oleh pihak desa jualan saya bisa tembus pengiriman ke luar daerah, mereka juga mengajak PT. MHU untuk bekerja sama," jelasnya.
Peran Pemdes Loh Sumber adalah membatu pemasaran keripik tersebut, sementara, PT MHU menyediakan ratusan kemasan untuk produksi keripik tempe.
Kata dia, pesanan yang sering diterima dari konsumen yakni sekitar 5-10 Kg dengan harga Rp15 ribu rupiah per bungkus.
"Untuk produksinya sendiri saat ada pesanan saja, Alhamdulillah setiap bulan pasti ada pesanan, entah itu dari perusahaan maupun dari masyarakat. Saya juga berterimaksih kepada Pemdes Loh Sumber, yang sudah mendukung dan memberikan ruang untuk saya bisa berkembang," ucapnya.
Sementara, Kepala Desa Loh Sumber Sukirno menjelaskan, ada sekitar 40 warga menjadi pengrajin tempe di Loh Sumber. Dengn adanya potensi ini, Pemdes juga mendorong para pengrajin untuk mengembangkan produk turunan.
"Kami selalu berkomitmen mendukung masyarakat desa dalam pengembangan usaha. Dengan catatan masyarakat juga harus serius dan aktif serta selalu belajar hal yang baru supaya bantuan yang kami diberikan bisa tepat sasaran," sebutnya.
Dalam mendukung produk ini Pemdes akan memberikan bantuan berupa alat produksi tempe. "Ini bentuk dukungan Pemdes untuk usaha produk UMKM lokal. Kita sudah pesankan dan sekarang menunggu alat mesin produksi itu datang," pungkasnya.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputardakta.com - Muhammad Anshori -
Seputar Kaltim
Produk Keripik Tempe Loa Kulu. (Foto: M.anshori/Seputarfakta.com)
Tenggarong - Seorang warga Desa Loh Sumber, Apriyani berhasil mengembangkan usaha produk cemilan keripik tempe yang saat ini menjadi favorit warga Kecamatan Loa Kulu.
Apriyani terjun ke dunia usaha sejak 2022 lalu, berawal dari berjualan donat dan keripik kentang ia memulai usahanya.
"Ide membuat keripik tempe itu timbul saat saya sadar kalau produk makanan unggulan di Loa Kulu ini tempe, saya mencoba untuk mengulik tempe agar bisa jadi olahan cemilan," kata Apriyani, Minggu (15/6/2025).
Pembuatan kripik tempe ini dilakukan dengan ketelitian, sehingga menghasilkan produk kripik tempe yang gurih dan memiliki rasa yang khas.
Ia menjelaskan, produk kripik tempe ini dulunya belum memiliki jangkauan pasar yang luas, hanya sebatas lingkungan Loa Kulu saja. Namun, karena dilirik dan di dukung oleh Pemerintah Desa Loh Sumber produk ini mampu menembus pasar luar daerah.
"Awalnya saya produksi cemilan kripik tempe ini hanya untuk di jual di kawasan Loa Kulu saja, tapi setelah di lirik oleh pihak desa jualan saya bisa tembus pengiriman ke luar daerah, mereka juga mengajak PT. MHU untuk bekerja sama," jelasnya.
Peran Pemdes Loh Sumber adalah membatu pemasaran keripik tersebut, sementara, PT MHU menyediakan ratusan kemasan untuk produksi keripik tempe.
Kata dia, pesanan yang sering diterima dari konsumen yakni sekitar 5-10 Kg dengan harga Rp15 ribu rupiah per bungkus.
"Untuk produksinya sendiri saat ada pesanan saja, Alhamdulillah setiap bulan pasti ada pesanan, entah itu dari perusahaan maupun dari masyarakat. Saya juga berterimaksih kepada Pemdes Loh Sumber, yang sudah mendukung dan memberikan ruang untuk saya bisa berkembang," ucapnya.
Sementara, Kepala Desa Loh Sumber Sukirno menjelaskan, ada sekitar 40 warga menjadi pengrajin tempe di Loh Sumber. Dengn adanya potensi ini, Pemdes juga mendorong para pengrajin untuk mengembangkan produk turunan.
"Kami selalu berkomitmen mendukung masyarakat desa dalam pengembangan usaha. Dengan catatan masyarakat juga harus serius dan aktif serta selalu belajar hal yang baru supaya bantuan yang kami diberikan bisa tepat sasaran," sebutnya.
Dalam mendukung produk ini Pemdes akan memberikan bantuan berupa alat produksi tempe. "Ini bentuk dukungan Pemdes untuk usaha produk UMKM lokal. Kita sudah pesankan dan sekarang menunggu alat mesin produksi itu datang," pungkasnya.
(Sf/Rs)