Cari disini...
Seputarfakta.com - Padliannor -
Seputar Kaltim
Kepala BPS Paser, Bayu Agung Prasetyo (Foto: Padliannor)
Tana Paser - Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan hasil positif untuk angka kemiskinan di Kabupaten Paser pada 2024.
BPS juga telah menyelesaikan pengolahan data angka kemiskinan 2025 dan menyerahkannya ke pusat.
Kepala BPS Paser, Bayu Agung Prasetyo menjelaskan angka kemiskinan yang dihasilkan oleh BPS itu merupakan angka perhitungan makro. Sesuai UU statistik pihaknya tidak diperbolehkan mengeluarkan data by name by address dari sample yang diambil.
"Sementara ini masih proses perhitungan di pusat, karna kami di kabupaten hanya menjadi pelaksana lapangan dan pengolahan data yang nantinya menghitung persentase angka itu dari pusat,” ucapnya, Rabu (30/4/2025).
Proses pelaksanaan teknis di lapangan mengambil 600 sample rumah tangga yang mencakup seluruh kecamatan di Paser. Indikator perhitungan yang dipakai dari BPS mengikuti konsep yang ada di PBB.
"BPS mengikuti konsep dari PBB tentang kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar yang nantinya terbagi menjadi kebutuhan konsumsi dan non konsumsi,” tambahnya.
Diketahui, hasil dari data BPS Paser menunjukan penurunan angka tingkat kemiskinan pada 2024, yakni 8,63 persen, turun 0,5 persen dari 2023.
"Angka 2024 ini paling rendah, bahkan sebelum adanya pandemi Covid-19 yang diketahui mencapai 8,95 persen pada 2019,” tutupnya.
(Sf/Lo)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Padliannor -
Seputar Kaltim
Kepala BPS Paser, Bayu Agung Prasetyo (Foto: Padliannor)
Tana Paser - Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan hasil positif untuk angka kemiskinan di Kabupaten Paser pada 2024.
BPS juga telah menyelesaikan pengolahan data angka kemiskinan 2025 dan menyerahkannya ke pusat.
Kepala BPS Paser, Bayu Agung Prasetyo menjelaskan angka kemiskinan yang dihasilkan oleh BPS itu merupakan angka perhitungan makro. Sesuai UU statistik pihaknya tidak diperbolehkan mengeluarkan data by name by address dari sample yang diambil.
"Sementara ini masih proses perhitungan di pusat, karna kami di kabupaten hanya menjadi pelaksana lapangan dan pengolahan data yang nantinya menghitung persentase angka itu dari pusat,” ucapnya, Rabu (30/4/2025).
Proses pelaksanaan teknis di lapangan mengambil 600 sample rumah tangga yang mencakup seluruh kecamatan di Paser. Indikator perhitungan yang dipakai dari BPS mengikuti konsep yang ada di PBB.
"BPS mengikuti konsep dari PBB tentang kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar yang nantinya terbagi menjadi kebutuhan konsumsi dan non konsumsi,” tambahnya.
Diketahui, hasil dari data BPS Paser menunjukan penurunan angka tingkat kemiskinan pada 2024, yakni 8,63 persen, turun 0,5 persen dari 2023.
"Angka 2024 ini paling rendah, bahkan sebelum adanya pandemi Covid-19 yang diketahui mencapai 8,95 persen pada 2019,” tutupnya.
(Sf/Lo)