Cari disini...
Seputarfakta.com - Umar Daud -
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Samarinda
Wali Kota Samarinda, Andi Harun (Foto: Umar Daud/Seputarfakata.com)
Samarinda - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda bakal mengambil langkah konkret mengentaskan persoalan banjir di Samarinda.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menegaskan komitmen menyelesaikan 12 titik banjir di Kota Tepian, tak bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Samarinda.
Ia menerangkan, fokus utama pengendalian banjir dengan memastikan pengaliran air berjalan lancar. Meskipun intervensi yang dilakukan Pemkot saat ini masih terbatas dan bertahap.
"Memang beberapa titik sudah masuk ke dalam APBD 2025, tetapi tidak semua. Yang belum dianggarkan akan dilakukan intervensi," ujar Andi Harun, Minggu (29/6/2025).
Disebutkan AH, sapaannya, intervensi sejumlah titik rawan banjir di Samarinda, setelah pesoalan genangan banjir dalam 2 bulan terakhir.
"Prinsipnya air harus mengalir dulu. Meski tanpa anggaran besar, kita akan meambil tindakan penanggulangan," paparnya.
Lebih lanjut, dari 12 titik genangan, pemerintah akan mulai menelusuri wilayah padat penduduk seperti Jalan Panjaitan dan Lambung Mangkurat, termasuk kawasan piggiran kota Bengkuring dan Loa Janan Ilir.
"Pembenahan drainase kota hingga perbaikan alur sungai jadi fokus pekerjaan. Termasuk penanganan sedimentasi di Sunahi Karang Mumus, Karang Asam Kecil, Karang Asam Besar," tuturnya.
Pemerintah pun menyampaikan penanganan berbasis data. Dengan memanfaatkan citra satelit untuk mendeteksi penyebab genangan yang berkaitan dengan aktivitas manusia. (Adv)
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Umar Daud -
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Samarinda
Wali Kota Samarinda, Andi Harun (Foto: Umar Daud/Seputarfakata.com)
Samarinda - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda bakal mengambil langkah konkret mengentaskan persoalan banjir di Samarinda.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menegaskan komitmen menyelesaikan 12 titik banjir di Kota Tepian, tak bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Samarinda.
Ia menerangkan, fokus utama pengendalian banjir dengan memastikan pengaliran air berjalan lancar. Meskipun intervensi yang dilakukan Pemkot saat ini masih terbatas dan bertahap.
"Memang beberapa titik sudah masuk ke dalam APBD 2025, tetapi tidak semua. Yang belum dianggarkan akan dilakukan intervensi," ujar Andi Harun, Minggu (29/6/2025).
Disebutkan AH, sapaannya, intervensi sejumlah titik rawan banjir di Samarinda, setelah pesoalan genangan banjir dalam 2 bulan terakhir.
"Prinsipnya air harus mengalir dulu. Meski tanpa anggaran besar, kita akan meambil tindakan penanggulangan," paparnya.
Lebih lanjut, dari 12 titik genangan, pemerintah akan mulai menelusuri wilayah padat penduduk seperti Jalan Panjaitan dan Lambung Mangkurat, termasuk kawasan piggiran kota Bengkuring dan Loa Janan Ilir.
"Pembenahan drainase kota hingga perbaikan alur sungai jadi fokus pekerjaan. Termasuk penanganan sedimentasi di Sunahi Karang Mumus, Karang Asam Kecil, Karang Asam Besar," tuturnya.
Pemerintah pun menyampaikan penanganan berbasis data. Dengan memanfaatkan citra satelit untuk mendeteksi penyebab genangan yang berkaitan dengan aktivitas manusia. (Adv)
(Sf/Rs)