Akui Pemasangan Pipa di Jalan Bhayangkara jadi Penyebab Kemacetan, PUPR Minta Pengertian Masyarakat 

    Seputarfakta.com - Tria -

    Seputar Kaltim

    09 Oktober 2024 10:53 WIB

    Pemasangan pipa yang membelah Jalan Bhayangkara Kelurahan Bugis, Samarinda yang jadi pemicu meningkatnya kemacetan di kawasan tersebut, Rabu (9/10/2024). (Foto: Dokumentasi Pribadi/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Warga Samarinda beberapa pekan terakhir dihadapkan pada situasi lalu lintas yang padat di sekitar Jalan Bhayangkara, Kelurahan Bugis, Samarinda. 
    Pengerjaan pemasangan pipa air bersih oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda menjadi salah satu penyebab kemacetan di jalur strategis ini. 

    Proyek yang menyedot perhatian warga tersebut juga memunculkan sejumlah pertanyaan terkait dampak dan progres pengerjaan. Salah seorang karyawan, Sasa juga merasakan kemacetan yang lebih dari biasanya di kawasan ini. 

    "Biasanya di jam-jam sibuk itu memang suka macet juga di sini, tapi ini lebih dari biasanya, apalagi ada proyek, jalan yang ada jadi makin sempat," kata Sasa, Rabu (9/10/2024). 

    Ia mengatakan fenomena ini adalah hal yang wajar, apalagi saat ini ada banyak titik pengerjaan drainase di Samarinda yang juga jadi penyebab kemacetan. 

    "Sebenarnya wajar saja, cuma kadang masyarakat yang suka putar balik seenaknya dan tindakan melanggar lalu lintas lain juga jadi penyebab kemacetan, ada celah sedikit digas aja," ungkapnya. 

    Mulanya banyak warga sempat menduga bahwa penggalian di sepanjang Jalan Bhayangkara ini merupakan bagian dari proyek pengendalian banjir yakni pembuatan drainase. Namun, Sekretaris Dinas PUPR Samarinda, Neneng Camelia Shanti, menjelaskan bahwa proyek ini adalah pemasangan pipa air bersih yang dilakukan di bawah koordinasi Bidang Cipta Karya.

    "Ini bukan proyek pengendalian banjir, melainkan pemasangan pipa air bersih milik Perumdam Tirta Kencana. Pipa tersebut akan menghubungkan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Tirta Kencana ke reservoir Segiri," jelas Neneng, Selasa (8/10/2024).

    Proyek ini, kata Neneng telah berjalan sejak pertengahan tahun 2024 dan ditargetkan selesai pada Desember 2024. Dengan panjang penanganan mencapai 1.7 kilometer dan diameter pipa Jaringan Distribusi Utama (JDU) sebesar 440 milimeter, digelontorkan dana sebesar Rp17 miliar untuk penyelesaian proyek tersebut.

    Meskipun pengerjaan berjalan sesuai rencana, arus lalu lintas di sekitar proyek menjadi tantangan tersendiri. Jalan Bhayangkara, yang menghubungkan Simpang Hotel Mesra dengan Taman Samarendah dan menjadi jalur utama menuju Jalan Pahlawan serta GOR Segiri, serta penghubung Jalan KS Tubun mengalami peningkatan kemacetan.

    "Tantangan terbesar memang arus lalu lintas saat pemasangan box utilitas dan pipa. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini, tapi semuanya untuk kemajuan Samarinda," ujarnya.

    Pihaknya memastikan bahwa mereka terus memantau situasi dan bekerja sama dengan pihak terkait untuk mengendalikan lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan parah. 

    "Sejauh pemantauan kami untuk lalu lintas dan pengerjaan masih terkendali, agak macet, ya memang risiko demi masyarakat jadi kami mohon pengertiannya," pungkasnya. 

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Akui Pemasangan Pipa di Jalan Bhayangkara jadi Penyebab Kemacetan, PUPR Minta Pengertian Masyarakat 

    Seputarfakta.com - Tria -

    Seputar Kaltim

    09 Oktober 2024 10:53 WIB

    Pemasangan pipa yang membelah Jalan Bhayangkara Kelurahan Bugis, Samarinda yang jadi pemicu meningkatnya kemacetan di kawasan tersebut, Rabu (9/10/2024). (Foto: Dokumentasi Pribadi/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Warga Samarinda beberapa pekan terakhir dihadapkan pada situasi lalu lintas yang padat di sekitar Jalan Bhayangkara, Kelurahan Bugis, Samarinda. 
    Pengerjaan pemasangan pipa air bersih oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda menjadi salah satu penyebab kemacetan di jalur strategis ini. 

    Proyek yang menyedot perhatian warga tersebut juga memunculkan sejumlah pertanyaan terkait dampak dan progres pengerjaan. Salah seorang karyawan, Sasa juga merasakan kemacetan yang lebih dari biasanya di kawasan ini. 

    "Biasanya di jam-jam sibuk itu memang suka macet juga di sini, tapi ini lebih dari biasanya, apalagi ada proyek, jalan yang ada jadi makin sempat," kata Sasa, Rabu (9/10/2024). 

    Ia mengatakan fenomena ini adalah hal yang wajar, apalagi saat ini ada banyak titik pengerjaan drainase di Samarinda yang juga jadi penyebab kemacetan. 

    "Sebenarnya wajar saja, cuma kadang masyarakat yang suka putar balik seenaknya dan tindakan melanggar lalu lintas lain juga jadi penyebab kemacetan, ada celah sedikit digas aja," ungkapnya. 

    Mulanya banyak warga sempat menduga bahwa penggalian di sepanjang Jalan Bhayangkara ini merupakan bagian dari proyek pengendalian banjir yakni pembuatan drainase. Namun, Sekretaris Dinas PUPR Samarinda, Neneng Camelia Shanti, menjelaskan bahwa proyek ini adalah pemasangan pipa air bersih yang dilakukan di bawah koordinasi Bidang Cipta Karya.

    "Ini bukan proyek pengendalian banjir, melainkan pemasangan pipa air bersih milik Perumdam Tirta Kencana. Pipa tersebut akan menghubungkan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Tirta Kencana ke reservoir Segiri," jelas Neneng, Selasa (8/10/2024).

    Proyek ini, kata Neneng telah berjalan sejak pertengahan tahun 2024 dan ditargetkan selesai pada Desember 2024. Dengan panjang penanganan mencapai 1.7 kilometer dan diameter pipa Jaringan Distribusi Utama (JDU) sebesar 440 milimeter, digelontorkan dana sebesar Rp17 miliar untuk penyelesaian proyek tersebut.

    Meskipun pengerjaan berjalan sesuai rencana, arus lalu lintas di sekitar proyek menjadi tantangan tersendiri. Jalan Bhayangkara, yang menghubungkan Simpang Hotel Mesra dengan Taman Samarendah dan menjadi jalur utama menuju Jalan Pahlawan serta GOR Segiri, serta penghubung Jalan KS Tubun mengalami peningkatan kemacetan.

    "Tantangan terbesar memang arus lalu lintas saat pemasangan box utilitas dan pipa. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini, tapi semuanya untuk kemajuan Samarinda," ujarnya.

    Pihaknya memastikan bahwa mereka terus memantau situasi dan bekerja sama dengan pihak terkait untuk mengendalikan lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan parah. 

    "Sejauh pemantauan kami untuk lalu lintas dan pengerjaan masih terkendali, agak macet, ya memang risiko demi masyarakat jadi kami mohon pengertiannya," pungkasnya. 

    (Sf/Rs)