Aksi Damai Sopir Truk di Paser, Minta Penyetopan Batu Bara Dihentikan

    Seputarfakta.com - Padliannor -

    Seputar Kaltim

    10 Juni 2025 10:09 WIB

    Tana Paser - Puluhan sopir truk lokal dari Kecamatan Muara Komam, Batu Sopang, dan Kuaro menggelar aksi damai di Kecamatan Batu Sopang, Paser, Selasa (10/6/2025). 

    Aksi ini merupakan buntut dari penyetopan angkutan batu bara oleh sejumlah warga di ruas Jalan Nasional Muara Komam–Batu Sopang.

    Para sopir menilai penyetopan tersebut berdampak luas terhadap perekonomian masyarakat. Dalam aksinya, mereka menyuarakan sejumlah tuntutan, salah satunya meminta agar distribusi batu bara kembali dibuka demi keberlangsungan mata pencaharian mereka.

    "Aktivitas pengangkutan batu bara ini memiliki dampak baik bagi perekonomian masyarakat, pedagang, bengkel sampai sektor lainnya juga ikut merasakan. Dengan diberhentikannya angkutan batu bara sekarang perekonomian masyarakat jadi terganggu," ucap koordinator aksi, Siswiyono. 

    Ia menyebut para sopir, terutama pengemudi truk PS roda 6 sangat bergantung pada sektor ini untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Sejumlah sopir bahkan telah mencoba mencari pekerjaan di daerah lain, tapi penghasilan yang didapat tidak mencukupi.

    "Beberapa sopir sempat mencari angkutan di daerah lain tapi tetap tidak dapat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga mereka," tambahnya

    Selain itu, peristiwa tindak kekerasan yang menyebabkan meninggalnya seorang warga di Muara Kate juga dikaitkan dengan aksi penyetopan angkutan batu bara tersebut. 

    Ia menilai peristiwa itu tidak berkaitan dengan angkutan batu bara. Tetapi justru berdampak negatif bagi sopir truk angkutan batu bara serta pedagang dan pelaku usaha lainya.

    "Aksi penyetopan angkutan batu bara juga dikaitkan dengan peristiwa di Muara Kate, padahal sampai hari ini belum ada bukti jelas jika hal tersebut saling berkaitan," tuturnya

    Melalui aksi damai ini para sopir berharap Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) dan jajaran pemerintah terkait dapat segera mencarikan solusi atas permasalahan yang mereka hadapi.

    "Kami harus pergi jauh meninggalkan keluarga untuk mencoba mencari nafkah di luar Kaltim, tapi hasilnya tidak sebanding dengan hasil bekerja di wilayah sendiri," tutupnya. 

    (Sf/Lo)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Aksi Damai Sopir Truk di Paser, Minta Penyetopan Batu Bara Dihentikan

    Seputarfakta.com - Padliannor -

    Seputar Kaltim

    10 Juni 2025 10:09 WIB

    Tana Paser - Puluhan sopir truk lokal dari Kecamatan Muara Komam, Batu Sopang, dan Kuaro menggelar aksi damai di Kecamatan Batu Sopang, Paser, Selasa (10/6/2025). 

    Aksi ini merupakan buntut dari penyetopan angkutan batu bara oleh sejumlah warga di ruas Jalan Nasional Muara Komam–Batu Sopang.

    Para sopir menilai penyetopan tersebut berdampak luas terhadap perekonomian masyarakat. Dalam aksinya, mereka menyuarakan sejumlah tuntutan, salah satunya meminta agar distribusi batu bara kembali dibuka demi keberlangsungan mata pencaharian mereka.

    "Aktivitas pengangkutan batu bara ini memiliki dampak baik bagi perekonomian masyarakat, pedagang, bengkel sampai sektor lainnya juga ikut merasakan. Dengan diberhentikannya angkutan batu bara sekarang perekonomian masyarakat jadi terganggu," ucap koordinator aksi, Siswiyono. 

    Ia menyebut para sopir, terutama pengemudi truk PS roda 6 sangat bergantung pada sektor ini untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Sejumlah sopir bahkan telah mencoba mencari pekerjaan di daerah lain, tapi penghasilan yang didapat tidak mencukupi.

    "Beberapa sopir sempat mencari angkutan di daerah lain tapi tetap tidak dapat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga mereka," tambahnya

    Selain itu, peristiwa tindak kekerasan yang menyebabkan meninggalnya seorang warga di Muara Kate juga dikaitkan dengan aksi penyetopan angkutan batu bara tersebut. 

    Ia menilai peristiwa itu tidak berkaitan dengan angkutan batu bara. Tetapi justru berdampak negatif bagi sopir truk angkutan batu bara serta pedagang dan pelaku usaha lainya.

    "Aksi penyetopan angkutan batu bara juga dikaitkan dengan peristiwa di Muara Kate, padahal sampai hari ini belum ada bukti jelas jika hal tersebut saling berkaitan," tuturnya

    Melalui aksi damai ini para sopir berharap Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) dan jajaran pemerintah terkait dapat segera mencarikan solusi atas permasalahan yang mereka hadapi.

    "Kami harus pergi jauh meninggalkan keluarga untuk mencoba mencari nafkah di luar Kaltim, tapi hasilnya tidak sebanding dengan hasil bekerja di wilayah sendiri," tutupnya. 

    (Sf/Lo)