Akibat Minimnya Lahan, Parkir Truk dan Kontainer Masih jadi PR Dishub Samarinda 

    Seputarfakta.com - Tria -

    Seputar Kaltim

    11 Maret 2025 07:32 WIB

    Truk kontainer yang parkir di tepi jalan kawasan pergudangan di Jalan Ir Sutami, Sungai Kunjang, Samarinda. (Foto: Dokumentasi Seputarfakta.com)

    Samarinda – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda mengakui bahwa permasalahan parkir kendaraan, khususnya truk dan kontainer, masih menjadi pekerjaan rumah (pr) yang harus segera ditangani. 

    Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan (LLJ) Dishub Samarinda, Didi Zulyani, menegaskan bahwa solusi jangka panjang yang diperlukan adalah penyediaan kantong parkir khusus bagi kendaraan besar tersebut.  

    Saat ini kata dia, masih marak kendaraan truk dan kontainer yang parkir di berbagai titik Kota Samarinda. Padahal, sebagian besar kendaraan tersebut berasal dari luar kota, sehingga seharusnya Pemerintah Kota (Pemkot) menyediakan tempat parkir khusus untuk mereka.


    “Memang masih banyak PR di Dishub, terutama terkait parkir,” ujar Didi, Senin (10/3/2025).  

    Menurutnya, keberadaan kantong parkir untuk kendaraan besar sangat penting guna mengantisipasi semakin banyaknya truk dan kontainer yang parkir di tepi jalan, yang berpotensi mengganggu kelancaran lalu lintas. Seperti di wilayah pergudangan, Sungai Kunjang.  

    Selain masalah kendaraan berat, ia menyebut bahwa pihaknya juga terus berupaya menertibkan parkir kendaraan roda dua dan roda empat yang kerap tidak sesuai aturan. 

    Didi menyoroti bahwa masih banyak masyarakat yang kurang memahami rambu-rambu parkir dan sering kali memarkir kendaraan di tempat yang tidak semestinya.  

    “Oleh karena itu, ke depan kami akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait aturan parkir. Kami juga bekerja sama dengan Satlantas untuk melakukan penegakan aturan bagi pengendara yang melanggar,” jelasnya.  

    Didi mengungkapkan bahwa saat ini Pemkot sebenarnya memiliki lahan kantong parkir di beberapa tempat, tetapi lokasinya sering kali terlalu jauh dari titik kebutuhan. 

    Oleh karena itu, Dishub memiliki berencana menggandeng pengusaha atau pemilik lahan strategis agar bisa dialihfungsikan menjadi kantong parkir bagi kendaraan besar.  

    “Nantinya, sistemnya kerja sama dengan pemilik lahan. Jadi, lahan tetap milik mereka, tetapi bisa diberdayakan sebagai kantong parkir. Ini juga bisa menjadi peluang bisnis baru bagi pemilik lahan,” tambahnya.    

    Ia mengatakan pihaknya selama ini mengandalkan pendekatan persuasif dalam menangani kendaraan berat yang parkir sembarangan. 

    Salah satu cara yang dilakukan adalah mencari informasi pemilik kendaraan dan meminta mereka untuk segera memindahkan truk atau kontainer yang menghambat jalan.  

    Didi menegaskan bahwa upaya pencarian solusi terus berjalan dan diharapkan ke depan akan ada kantong parkir yang memadai bagi kendaraan berat agar tidak lagi parkir di bahu jalan.

    “Kami tidak bisa menderek kendaraan berat, jadi solusinya adalah mencari nomor pemiliknya. Jika sudah dapat, kami langsung menghubungi mereka agar segera memindahkan kendaraannya. Cara ini cukup efektif, meski terkadang ada kendaraan yang pemiliknya sulit ditemukan,” pungkasnya.  


    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Akibat Minimnya Lahan, Parkir Truk dan Kontainer Masih jadi PR Dishub Samarinda 

    Seputarfakta.com - Tria -

    Seputar Kaltim

    11 Maret 2025 07:32 WIB

    Truk kontainer yang parkir di tepi jalan kawasan pergudangan di Jalan Ir Sutami, Sungai Kunjang, Samarinda. (Foto: Dokumentasi Seputarfakta.com)

    Samarinda – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda mengakui bahwa permasalahan parkir kendaraan, khususnya truk dan kontainer, masih menjadi pekerjaan rumah (pr) yang harus segera ditangani. 

    Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan (LLJ) Dishub Samarinda, Didi Zulyani, menegaskan bahwa solusi jangka panjang yang diperlukan adalah penyediaan kantong parkir khusus bagi kendaraan besar tersebut.  

    Saat ini kata dia, masih marak kendaraan truk dan kontainer yang parkir di berbagai titik Kota Samarinda. Padahal, sebagian besar kendaraan tersebut berasal dari luar kota, sehingga seharusnya Pemerintah Kota (Pemkot) menyediakan tempat parkir khusus untuk mereka.


    “Memang masih banyak PR di Dishub, terutama terkait parkir,” ujar Didi, Senin (10/3/2025).  

    Menurutnya, keberadaan kantong parkir untuk kendaraan besar sangat penting guna mengantisipasi semakin banyaknya truk dan kontainer yang parkir di tepi jalan, yang berpotensi mengganggu kelancaran lalu lintas. Seperti di wilayah pergudangan, Sungai Kunjang.  

    Selain masalah kendaraan berat, ia menyebut bahwa pihaknya juga terus berupaya menertibkan parkir kendaraan roda dua dan roda empat yang kerap tidak sesuai aturan. 

    Didi menyoroti bahwa masih banyak masyarakat yang kurang memahami rambu-rambu parkir dan sering kali memarkir kendaraan di tempat yang tidak semestinya.  

    “Oleh karena itu, ke depan kami akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait aturan parkir. Kami juga bekerja sama dengan Satlantas untuk melakukan penegakan aturan bagi pengendara yang melanggar,” jelasnya.  

    Didi mengungkapkan bahwa saat ini Pemkot sebenarnya memiliki lahan kantong parkir di beberapa tempat, tetapi lokasinya sering kali terlalu jauh dari titik kebutuhan. 

    Oleh karena itu, Dishub memiliki berencana menggandeng pengusaha atau pemilik lahan strategis agar bisa dialihfungsikan menjadi kantong parkir bagi kendaraan besar.  

    “Nantinya, sistemnya kerja sama dengan pemilik lahan. Jadi, lahan tetap milik mereka, tetapi bisa diberdayakan sebagai kantong parkir. Ini juga bisa menjadi peluang bisnis baru bagi pemilik lahan,” tambahnya.    

    Ia mengatakan pihaknya selama ini mengandalkan pendekatan persuasif dalam menangani kendaraan berat yang parkir sembarangan. 

    Salah satu cara yang dilakukan adalah mencari informasi pemilik kendaraan dan meminta mereka untuk segera memindahkan truk atau kontainer yang menghambat jalan.  

    Didi menegaskan bahwa upaya pencarian solusi terus berjalan dan diharapkan ke depan akan ada kantong parkir yang memadai bagi kendaraan berat agar tidak lagi parkir di bahu jalan.

    “Kami tidak bisa menderek kendaraan berat, jadi solusinya adalah mencari nomor pemiliknya. Jika sudah dapat, kami langsung menghubungi mereka agar segera memindahkan kendaraannya. Cara ini cukup efektif, meski terkadang ada kendaraan yang pemiliknya sulit ditemukan,” pungkasnya.  


    (Sf/Rs)