Cari disini...
Seputarfakta.com - Tria -
Seputar Kaltim
Direktur PT Indodana Multi Finance, Iwan Dewanto saat memberikan materi dalam kegiatan buka bersama stakeholder Indodana di Hotel Mercure Samarinda, Jumat (21/3/2025). (Foto: Tria/Seputarfakta.com)
Samarinda – Tren penggunaan layanan PayLater di Indonesia terus mengalami lonjakan. Direktur PT Indodana Multi Finance, Iwan Dewanto mengatakan bahwa sekitar 70 persen penggunanya berasal dari kalangan milenial.
Hal ini kata dia menunjukkan bahwa generasi muda semakin melek teknologi dan nyaman menggunakan metode pembayaran berbasis digital.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa pertumbuhan PayLater didorong oleh sinergi perusahaan pembiayaan dengan merchant dan e-commerce.
Selain itu, layanan ini memberikan solusi keuangan yang fleksibel, nyaman, dan aman bagi masyarakat, terutama yang belum memiliki akses ke layanan perbankan sehingga peminatnya masih terbilang besar.
"Populasi masyarakat yang unbankable di Indonesia masih relatif tinggi, mencapai 67 persen menurut data BPS. Ini menjadi potensi target market yang besar bagi industri PayLater," ujar Iwan dalam acara buka bersama yang digelar Indodana dengan stakeholder di Hotel Mercure Samarinda, Jumat (21/3/2025).
Ia melihat Samarinda sebagai salah satu kota dengan pertumbuhan signifikan dibandingkan Balikpapan. Iwan menyebutkan bahwa potensi di kota ini cukup besar, sehingga pihaknya akan terus mengembangkan layanan di wilayah ini.
"Limit PayLater yang kami tawarkan fleksibel dan kami melihat Samarinda sangat potensial untuk berkembang bersama Indodana," katanya.
Sejak hadir pada tahun 2024, Indodana PayLater telah menggandeng sekitar 50 merchant di berbagai wilayah. Dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan, Indodana berkomitmen memberikan layanan transparan kepada nasabah, didukung oleh tim lapangan yang siap memberikan arahan serta menawarkan program sesuai kebutuhan.
Ia mengungkapkan bahwa minat masyarakat terhadap layanan PayLater terus meningkat setiap tahunnya. Iwan memaparkan bahwa nilai transaksi PayLater diperkirakan mencapai Rp7,2 triliun pada tahun 2025, naik dari Rp6,82 triliun pada 2024 dan Rp72,8 juta pada 2023.
Kemudian ia menyebut permintaan terhadap PayLater juga meningkat signifikan menjelang Idulfitri. Pada Februari 2025, terjadi lonjakan transaksi lebih dari 50 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024.
"Kami memproyeksikan jumlah pengguna PayLater selama Idulfitri mencapai 228 ribu, dengan perkiraan peningkatan transaksi sebesar 30 persen," ungkapnya.
Dari sisi kepatuhan, Indodana memastikan bahwa proses penagihan telah sesuai dengan regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hingga saat ini kata dia, jumlah keluhan terkait layanan Indodana yang masuk ke OJK terbilang rendah. Hal ini menurutnya menunjukkan bahwa perusahaan telah memenuhi standar operasional yang ditetapkan.
"Kami berharap ke depan Indodana PayLater bisa semakin berkembang dan memberikan manfaat bagi lebih banyak masyarakat," pungkasnya.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Tria -
Seputar Kaltim
Direktur PT Indodana Multi Finance, Iwan Dewanto saat memberikan materi dalam kegiatan buka bersama stakeholder Indodana di Hotel Mercure Samarinda, Jumat (21/3/2025). (Foto: Tria/Seputarfakta.com)
Samarinda – Tren penggunaan layanan PayLater di Indonesia terus mengalami lonjakan. Direktur PT Indodana Multi Finance, Iwan Dewanto mengatakan bahwa sekitar 70 persen penggunanya berasal dari kalangan milenial.
Hal ini kata dia menunjukkan bahwa generasi muda semakin melek teknologi dan nyaman menggunakan metode pembayaran berbasis digital.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa pertumbuhan PayLater didorong oleh sinergi perusahaan pembiayaan dengan merchant dan e-commerce.
Selain itu, layanan ini memberikan solusi keuangan yang fleksibel, nyaman, dan aman bagi masyarakat, terutama yang belum memiliki akses ke layanan perbankan sehingga peminatnya masih terbilang besar.
"Populasi masyarakat yang unbankable di Indonesia masih relatif tinggi, mencapai 67 persen menurut data BPS. Ini menjadi potensi target market yang besar bagi industri PayLater," ujar Iwan dalam acara buka bersama yang digelar Indodana dengan stakeholder di Hotel Mercure Samarinda, Jumat (21/3/2025).
Ia melihat Samarinda sebagai salah satu kota dengan pertumbuhan signifikan dibandingkan Balikpapan. Iwan menyebutkan bahwa potensi di kota ini cukup besar, sehingga pihaknya akan terus mengembangkan layanan di wilayah ini.
"Limit PayLater yang kami tawarkan fleksibel dan kami melihat Samarinda sangat potensial untuk berkembang bersama Indodana," katanya.
Sejak hadir pada tahun 2024, Indodana PayLater telah menggandeng sekitar 50 merchant di berbagai wilayah. Dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan, Indodana berkomitmen memberikan layanan transparan kepada nasabah, didukung oleh tim lapangan yang siap memberikan arahan serta menawarkan program sesuai kebutuhan.
Ia mengungkapkan bahwa minat masyarakat terhadap layanan PayLater terus meningkat setiap tahunnya. Iwan memaparkan bahwa nilai transaksi PayLater diperkirakan mencapai Rp7,2 triliun pada tahun 2025, naik dari Rp6,82 triliun pada 2024 dan Rp72,8 juta pada 2023.
Kemudian ia menyebut permintaan terhadap PayLater juga meningkat signifikan menjelang Idulfitri. Pada Februari 2025, terjadi lonjakan transaksi lebih dari 50 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024.
"Kami memproyeksikan jumlah pengguna PayLater selama Idulfitri mencapai 228 ribu, dengan perkiraan peningkatan transaksi sebesar 30 persen," ungkapnya.
Dari sisi kepatuhan, Indodana memastikan bahwa proses penagihan telah sesuai dengan regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hingga saat ini kata dia, jumlah keluhan terkait layanan Indodana yang masuk ke OJK terbilang rendah. Hal ini menurutnya menunjukkan bahwa perusahaan telah memenuhi standar operasional yang ditetapkan.
"Kami berharap ke depan Indodana PayLater bisa semakin berkembang dan memberikan manfaat bagi lebih banyak masyarakat," pungkasnya.
(Sf/Rs)