Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
Seputar Kaltim
Kepala Diskominfo Kaltim, Muhammad Faisal (Di tengah) saat menjadi moderator dalam jumpa pers. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)
Samarinda - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memastikan seluruh desa di Benua Etam memiliki akses internet.
Target yang dicanangkan, yaitu merampungkan pemasangan internet di 400 desa yang belum terjamah jaringan di tahun 2025.
Kepala Diskominfo Kaltim, Muhammad Faisal, mengungkapkan bahwa pemerataan jaringan internet ini adalah salah satu program unggulan pemerintah provinsi yang juga termasuk dalam program Gratispol atau Wifi Gratis.
Program ini ditujukan untuk menutup kesenjangan digital dan memajukan desa-desa di Kaltim.
"Di Provinsi Kaltim terdapat sebanyak 841 desa. Berdasarkan hasil koordinasi dengan pimpinan, ditargetkan semua desa itu nantinya harus memiliki akses internet," ujar Faisal, Jumat (29/8/2025).
Faisal menjelaskan, untuk tahap awal, setiap desa akan dipasangi satu titik internet. Lokasi prioritas utama adalah kantor desa sebagai pusat pelayanan publik. Pemasangan ini akan dibiayai oleh pemerintah selama lima tahun ke depan.
"Jadi nanti di kantor desa kita pasangkan untuk proses pengadaan internetnya supaya jalan, kemudian biayanya ditanggung selama lima tahun ke depan," tambahnya.
Kapasitas jaringan yang disediakan pun tidak main-main, bisa mencapai 100 Mbps. Dengan kecepatan ini, cakupannya diharapkan dapat menjangkau fasilitas umum lain di sekitar kantor desa, seperti puskesmas atau sekolah.
Hingga saat ini, sebanyak 441 desa sudah terhubung dengan internet. Sementara itu, 400 desa lainnya masih dalam tahap proses pemasangan. Artinya, masih ada sekitar 48 persen desa yang belum menikmati akses internet.
Dalam upaya ini, Diskominfo Kaltim menggandeng empat provider telekomunikasi besar, yaitu Telkom, Telkomsel, Iconplus, dan Comtelindo. Faisal menyebutkan bahwa mereka memprioritaskan penggunaan fiber optik karena stabilitas jaringannya.
Namun, jika terkendala pemasangan kabel optik, alternatif kedua adalah menggunakan jaringan nirkabel melalui menara Base Transceiver Station (BTS).
"Tetapi jika ternyata pemasangan dengan fiber optik ini terkendala, maka prioritas kedua dengan menggunakan sistem wireless menara BTS," jelas Faisal.
Apabila kedua metode tersebut tidak memungkinkan, opsi terakhir adalah menggunakan jaringan via satelit. Faisal juga mengakui bahwa pemasangan jaringan internet ini tidak lepas dari kendala, salah satunya adalah ketersediaan listrik yang tidak merata di desa-desa.
Oleh karena itu, Diskominfo telah menyiapkan solusi antisipasi.
"Oleh sebab itu untuk mengantisipasi ketiadaan listrik ke depan akan kita adakan panel surya supaya bisa memenuhi kebutuhan listriknya," tegasnya
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
Seputar Kaltim
Kepala Diskominfo Kaltim, Muhammad Faisal (Di tengah) saat menjadi moderator dalam jumpa pers. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)
Samarinda - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memastikan seluruh desa di Benua Etam memiliki akses internet.
Target yang dicanangkan, yaitu merampungkan pemasangan internet di 400 desa yang belum terjamah jaringan di tahun 2025.
Kepala Diskominfo Kaltim, Muhammad Faisal, mengungkapkan bahwa pemerataan jaringan internet ini adalah salah satu program unggulan pemerintah provinsi yang juga termasuk dalam program Gratispol atau Wifi Gratis.
Program ini ditujukan untuk menutup kesenjangan digital dan memajukan desa-desa di Kaltim.
"Di Provinsi Kaltim terdapat sebanyak 841 desa. Berdasarkan hasil koordinasi dengan pimpinan, ditargetkan semua desa itu nantinya harus memiliki akses internet," ujar Faisal, Jumat (29/8/2025).
Faisal menjelaskan, untuk tahap awal, setiap desa akan dipasangi satu titik internet. Lokasi prioritas utama adalah kantor desa sebagai pusat pelayanan publik. Pemasangan ini akan dibiayai oleh pemerintah selama lima tahun ke depan.
"Jadi nanti di kantor desa kita pasangkan untuk proses pengadaan internetnya supaya jalan, kemudian biayanya ditanggung selama lima tahun ke depan," tambahnya.
Kapasitas jaringan yang disediakan pun tidak main-main, bisa mencapai 100 Mbps. Dengan kecepatan ini, cakupannya diharapkan dapat menjangkau fasilitas umum lain di sekitar kantor desa, seperti puskesmas atau sekolah.
Hingga saat ini, sebanyak 441 desa sudah terhubung dengan internet. Sementara itu, 400 desa lainnya masih dalam tahap proses pemasangan. Artinya, masih ada sekitar 48 persen desa yang belum menikmati akses internet.
Dalam upaya ini, Diskominfo Kaltim menggandeng empat provider telekomunikasi besar, yaitu Telkom, Telkomsel, Iconplus, dan Comtelindo. Faisal menyebutkan bahwa mereka memprioritaskan penggunaan fiber optik karena stabilitas jaringannya.
Namun, jika terkendala pemasangan kabel optik, alternatif kedua adalah menggunakan jaringan nirkabel melalui menara Base Transceiver Station (BTS).
"Tetapi jika ternyata pemasangan dengan fiber optik ini terkendala, maka prioritas kedua dengan menggunakan sistem wireless menara BTS," jelas Faisal.
Apabila kedua metode tersebut tidak memungkinkan, opsi terakhir adalah menggunakan jaringan via satelit. Faisal juga mengakui bahwa pemasangan jaringan internet ini tidak lepas dari kendala, salah satunya adalah ketersediaan listrik yang tidak merata di desa-desa.
Oleh karena itu, Diskominfo telah menyiapkan solusi antisipasi.
"Oleh sebab itu untuk mengantisipasi ketiadaan listrik ke depan akan kita adakan panel surya supaya bisa memenuhi kebutuhan listriknya," tegasnya
(Sf/Rs)