4 Fakta Seputar Smelter Nikel di Sanga-Sanga yang Terbakar 

    Seputarfakta.com -

    Seputar Kaltim

    12 Oktober 2023 02:43 WIB

    Tangkapan layar video insiden kebakaran di Smelter Sanga-Sanga (Istimewa

    Samarinda - Sebuah kebakaran hebat terjadi di Smelter Nikel PT Kalimantan Ferro Industry (KFI) Rabu (11/10/2023) petang kemarin. Rekaman video amatir yang direkam dari lokasi kejadian, begitu cepat menyebar di media sosial.

    Tampak, api berkobar dan membakar sebuah bangunan yang diduga merupakan pabrik pada lantai 4 dan 5. 

    Informasi dihimpun Seputar Fakta, insiden itu terjadi sekira pukul 17.00 WITA. Data sementara yang didapat media ini, setidaknya ada 2 orang pekerja yang merupakan Tenaga Kerja Asing (TKA), yang menjadi korban musibah tersebut. Satu dikabarkan meninggal dunia, sementara satu lainnya tengah mendapatkan perawatan intensif, di RSU Abdul Wahab Sjahrani, Kota Samarinda. 

    Berikut Seputar Fakta, merangkum 4 fakta seputar Smelter Nikel di Kelurahan Pendingin, Kota Sanga-Sanga Kabupaten Kutai Kartanegara, yang terbakar. 

    1. Baru Diresmikan Sebulan Lalu

    Proyek yang digadang menjadi salah satu pendongkrak industri pengolahan di Indonesia itu, diresmikan oleh Gubernur Kaltim kala itu,  Isran Noor pada Selasa 19 September 2023. Belum genap sebulan, samp[ai insiden kebakaran terjadi Rabu kemarin. Pabrik mulai dibangun pada  22 Januari 2022 lalu. 

    2. Telan Biaya Pembangunan hingga Rp5 Triliun

    Pabrik smelter nikel itu telah menelan dana investasi tidak kurang dari Rp5 triliun. Sementara total investasi untuk smelter yang dikelola PT KFI itu mencapai Rp30 triliun.

    3. Diyakini Serap Ribuan Tenaga Kerja Lokal 

    Pabrik yang akan memasuk industri nikel nasional ini, diyakini menyerap total 1.700 orang tenaga kerja lokal dan 250 tenaga kerja asing. Tenaga kerja lokal berasal dari 2 kecamatan dan 6 kelurahan.  Bahkan, nantinya serapan untuk industri ini diyakini bisa menyerap paling tidak 10 hingga 15 ribu tenaga kerja. 

    4. Produknya Diekspor ke Tiongkok 

    Produk hasil dari pabrik nikel tersebut, digadang bakal memenuhi kebutuhan untuk pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Selain itu, Produk dari smelter nikel ini nantinya akan diekspor ke China dan Korea serta negara-negara lain yang rencana kerjasamanya masih akan dijajaki. Sementara bahan mentah nikel berasal dari beberapa kawasan di Sulawesi dan Maluku.

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    4 Fakta Seputar Smelter Nikel di Sanga-Sanga yang Terbakar 

    Seputarfakta.com -

    Seputar Kaltim

    12 Oktober 2023 02:43 WIB

    Tangkapan layar video insiden kebakaran di Smelter Sanga-Sanga (Istimewa

    Samarinda - Sebuah kebakaran hebat terjadi di Smelter Nikel PT Kalimantan Ferro Industry (KFI) Rabu (11/10/2023) petang kemarin. Rekaman video amatir yang direkam dari lokasi kejadian, begitu cepat menyebar di media sosial.

    Tampak, api berkobar dan membakar sebuah bangunan yang diduga merupakan pabrik pada lantai 4 dan 5. 

    Informasi dihimpun Seputar Fakta, insiden itu terjadi sekira pukul 17.00 WITA. Data sementara yang didapat media ini, setidaknya ada 2 orang pekerja yang merupakan Tenaga Kerja Asing (TKA), yang menjadi korban musibah tersebut. Satu dikabarkan meninggal dunia, sementara satu lainnya tengah mendapatkan perawatan intensif, di RSU Abdul Wahab Sjahrani, Kota Samarinda. 

    Berikut Seputar Fakta, merangkum 4 fakta seputar Smelter Nikel di Kelurahan Pendingin, Kota Sanga-Sanga Kabupaten Kutai Kartanegara, yang terbakar. 

    1. Baru Diresmikan Sebulan Lalu

    Proyek yang digadang menjadi salah satu pendongkrak industri pengolahan di Indonesia itu, diresmikan oleh Gubernur Kaltim kala itu,  Isran Noor pada Selasa 19 September 2023. Belum genap sebulan, samp[ai insiden kebakaran terjadi Rabu kemarin. Pabrik mulai dibangun pada  22 Januari 2022 lalu. 

    2. Telan Biaya Pembangunan hingga Rp5 Triliun

    Pabrik smelter nikel itu telah menelan dana investasi tidak kurang dari Rp5 triliun. Sementara total investasi untuk smelter yang dikelola PT KFI itu mencapai Rp30 triliun.

    3. Diyakini Serap Ribuan Tenaga Kerja Lokal 

    Pabrik yang akan memasuk industri nikel nasional ini, diyakini menyerap total 1.700 orang tenaga kerja lokal dan 250 tenaga kerja asing. Tenaga kerja lokal berasal dari 2 kecamatan dan 6 kelurahan.  Bahkan, nantinya serapan untuk industri ini diyakini bisa menyerap paling tidak 10 hingga 15 ribu tenaga kerja. 

    4. Produknya Diekspor ke Tiongkok 

    Produk hasil dari pabrik nikel tersebut, digadang bakal memenuhi kebutuhan untuk pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Selain itu, Produk dari smelter nikel ini nantinya akan diekspor ke China dan Korea serta negara-negara lain yang rencana kerjasamanya masih akan dijajaki. Sementara bahan mentah nikel berasal dari beberapa kawasan di Sulawesi dan Maluku.

    (Sf/Rs)