Cari disini...
Seputarfakta.com - Nuraini -
Seputar Kaltim
Sosialisasi TPKJM yang dilakukan Dinkes Bontang. (Foto: Firman/Kominfo Bontang)
Bontang - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang mengungkap data jumlah masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan jiwa kategori Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berat, yakni 216.
Kepala Dinkes Bontang, Bakhtiar Mabe mengatakan dari total ODGJ berat yang ada, pihaknya telah mengupayakan pengobatan kepada 166 pasien atau sekitar 72 persen.
Diharapkan melalui pemberian perawatan seluruh ODGJ dapat lebih membaik walaupun tidak bisa sembuh sepenuhnya. “Dari total 216 itu 72 persen di antaranya sudah diberikan perawatan,” ujar Asnem.
Dalam penanganan ODGJ berat, Dinkes Bontang berupaya mengembalikan kesehatan pasien, bekerja sama dengan Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Atma Husada Mahakam di Samarinda. Ia menjelaskan, perawatan bagi pasien dengan gangguan kejiwaan fokus membantu pasien untuk menenangkan dan menstabilkan pikiran mereka.
“Mereka secara rutin mengonsumsi obat, agar tidak kambuh, meskipun tidak bisa sembuh total,” kata dia.
Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris mengatakan pemicu gangguan jiwa dikarekan beberapa faktor, seperti masalah keluarga seperti rumah tangga dan broken home, ekonomi, asmara dan lainnya.
Maka dari itu Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang berupaya melibatkan berbagai unsur untuk membantu mendeteksi dan mengobati masyarakat yang mengalami gangguan jiwa berat, mulai dari Operasi Perangkat Daerah (OPD) hingga perangkat kelurahan dan Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM).
“Penanganan ini perlu kerja sama berbagai pihak, termasuk pegiat agama,” ucap Agus Haris.
(Sf/Lo)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Nuraini -
Seputar Kaltim
Sosialisasi TPKJM yang dilakukan Dinkes Bontang. (Foto: Firman/Kominfo Bontang)
Bontang - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang mengungkap data jumlah masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan jiwa kategori Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berat, yakni 216.
Kepala Dinkes Bontang, Bakhtiar Mabe mengatakan dari total ODGJ berat yang ada, pihaknya telah mengupayakan pengobatan kepada 166 pasien atau sekitar 72 persen.
Diharapkan melalui pemberian perawatan seluruh ODGJ dapat lebih membaik walaupun tidak bisa sembuh sepenuhnya. “Dari total 216 itu 72 persen di antaranya sudah diberikan perawatan,” ujar Asnem.
Dalam penanganan ODGJ berat, Dinkes Bontang berupaya mengembalikan kesehatan pasien, bekerja sama dengan Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Atma Husada Mahakam di Samarinda. Ia menjelaskan, perawatan bagi pasien dengan gangguan kejiwaan fokus membantu pasien untuk menenangkan dan menstabilkan pikiran mereka.
“Mereka secara rutin mengonsumsi obat, agar tidak kambuh, meskipun tidak bisa sembuh total,” kata dia.
Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris mengatakan pemicu gangguan jiwa dikarekan beberapa faktor, seperti masalah keluarga seperti rumah tangga dan broken home, ekonomi, asmara dan lainnya.
Maka dari itu Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang berupaya melibatkan berbagai unsur untuk membantu mendeteksi dan mengobati masyarakat yang mengalami gangguan jiwa berat, mulai dari Operasi Perangkat Daerah (OPD) hingga perangkat kelurahan dan Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM).
“Penanganan ini perlu kerja sama berbagai pihak, termasuk pegiat agama,” ucap Agus Haris.
(Sf/Lo)