Cari disini...
Seputarfakta.com - Padliannor -
Seputar Kaltim
Kepala Desa Suatang Keteban, Zainal Abidin (Foto: Padliannor)
Tana Paser - Desa Suatang Keteban, Kecamatan Paser Belengkong, Kabupaten Paser menyimpan potensi besar untuk pengembangan sektor pertanian dengan 120 Hektare (Ha) lahan siap tanam padi.
Kepala Desa (Kades) Suatang Keteban, Zainal Abidin menyebut 120 ha lahan sudah masuk dalam tahap pengelolaan, ditambah sejumlah lahan yang sudah dicetak dan bisa dialiri.
"Ada 120 ha yang sudah dikerjakan, tapi pintu air di beberapa tempat masih belum sempurna," kata Zainal, Selasa (13/5/2025).
Dari sembilan Kelompok Tani (Poktan), delapan di antaranya sudah mendapat bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) dan pemerintah desa.
"Kemarin sudah ada bantuan berupa hand traktor dari pihak desa dan dari pemerintah provinsi berupa power thresher," tambahnya.
Meskipun desa ini memiliki lahan ratusan ha yang siap dikelola, tapi para petani masih menghadapi tantangan besar, yakni risiko gagal panen akibat banjir yang kerap melanda, terutama saat musim hujan tiba.
Kondisi ini menjadi kekhawatiran utama yang dapat menghambat potensi pertanian desa tersebut untuk berkembang lebih maksimal.
"Dalam satu tahun kita biasa panen 1-2 kali, salah satu kendalanya beberapa wilayah yang sering terjadi banjir," ucapnya
(Sf/Lo)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Padliannor -
Seputar Kaltim
Kepala Desa Suatang Keteban, Zainal Abidin (Foto: Padliannor)
Tana Paser - Desa Suatang Keteban, Kecamatan Paser Belengkong, Kabupaten Paser menyimpan potensi besar untuk pengembangan sektor pertanian dengan 120 Hektare (Ha) lahan siap tanam padi.
Kepala Desa (Kades) Suatang Keteban, Zainal Abidin menyebut 120 ha lahan sudah masuk dalam tahap pengelolaan, ditambah sejumlah lahan yang sudah dicetak dan bisa dialiri.
"Ada 120 ha yang sudah dikerjakan, tapi pintu air di beberapa tempat masih belum sempurna," kata Zainal, Selasa (13/5/2025).
Dari sembilan Kelompok Tani (Poktan), delapan di antaranya sudah mendapat bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) dan pemerintah desa.
"Kemarin sudah ada bantuan berupa hand traktor dari pihak desa dan dari pemerintah provinsi berupa power thresher," tambahnya.
Meskipun desa ini memiliki lahan ratusan ha yang siap dikelola, tapi para petani masih menghadapi tantangan besar, yakni risiko gagal panen akibat banjir yang kerap melanda, terutama saat musim hujan tiba.
Kondisi ini menjadi kekhawatiran utama yang dapat menghambat potensi pertanian desa tersebut untuk berkembang lebih maksimal.
"Dalam satu tahun kita biasa panen 1-2 kali, salah satu kendalanya beberapa wilayah yang sering terjadi banjir," ucapnya
(Sf/Lo)