Puluhan Ormas, LSM dan Paguyuban di Kaltim Deklarasi Pilkada Damai Tolak Politik Uang serta Minta Aparat Negara Netral 

    Seputarfakta.com  -

    Politik

    18 November 2024 10:30 WIB

    Puluhan anggota Ormas, LSM dan Paguyuban saat membacakan deklarasi Pilkada Damai. (Istimewa)

    Samarinda - Puluhan Organisasi Masyarakat (Ormas), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan paguyuban di Kalimantan Timur (Kaltim) mendeklarasikan dukungan terhadap terlaksananya Pemilihan Kepala Daerah Pilkada Serentak 2024, secara damai adil jujur dan bermartabat. 

    Deklarasi yang digelar di Hotel Mesra Samarinda itu, juga menekankan pentingnya pencegahan terhadap aksi politik uang. Inisiator Deklarasi, Mugeni, menyebut terdapat total 26 Ormas, LSM dan Paguyuban baik dari kalangan Ormas Kebudayaan, Organisasi Kepemudaan, Organisasi Keagamaan dan paguyuban telah menyatakan komitmennya untuk mengawal jalannya Pilkada Serentak tahun 2024, agar berlangsung Jujur Adil dan bermartabat. 

    "Hari ini, para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat menyatakan dukungan terhadap Pilkada damai dan menjunjung tinggi independensi dalam pelaksanaannya" ungkap Mugeni, usai pembacaan deklarasi, Senin (18/11/2024) siang. 

    Selain itu, deklarasi kata Mugeni juga dimaksudkan untuk memastikan bahwa para penyelenggara Pemilu, TNI, Polri juga aparatur negara bersikap netral dan tidak memihak. 

    "Agar Pilkada berlangsung kondusif dan menghasilkan pemimpin yang baik," tukasnya. 

    Sementara itu, Asia Muhidin sebagai yang memimpin pembacaan deklarasi, mengaku sangat  berharap Aparatur Sipil Negara (ASN) TNI, dan Polri netral selama pelaksanaan Pilkada. 

    "Jangan sampai demokrasi kita dicederai. Karena masyarakat Kaltim ingin merasakan demokrasi yang damai adil dan jujur," kata Asia, yang juga Ketua Umum Forum Pemantau Kebijakan Pemerintah Provinsi Kaltim. 

    Senada, Erly Sopiansyah, tokoh pemuda yang juga merupakan Ketua Komando Putra Asli Kalimantan, mengajak masyarakat ikut mengawasi jalannya Pilkada Serentak ini. Hal ini, kata dia perlu dilakukan demi menjaga kondusifitas Kaltim, selama jalannya kontestasi politik tersebut. 

    "Kalau ada ketidaknetralan atau  money politic, maka Kaltim akan tidak kondusif. 
    Dan ketika itu terjadi, anggota saya di 10 kabupaten/kota sudah saya instruksikan untuk bergerak ketika ada indikasi ketidaknetralan," beber Erly. 

    Di tempat yang sama, tokoh adat Dayak Kalimantan Timur Yahya Ubay, memastikan bahwa deklarasi merupakan bentuk kepedulian masyarakat, agar Pilkada yang selama ini disampaikan sebagai pesta rakyat, pesta demokrasi tidak dinodai aksi-aksi kotor ketidaknetralan dan politik uang. 

    "Masyarakat jangan mudah terprovokasi dan jangan ikut terpengaruh dengan adanya isu money politic, masyarakat kami ajak cerdas dan tidak mudah tergiur," ucap Yahya.

    (Sf/*)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Puluhan Ormas, LSM dan Paguyuban di Kaltim Deklarasi Pilkada Damai Tolak Politik Uang serta Minta Aparat Negara Netral 

    Seputarfakta.com  -

    Politik

    18 November 2024 10:30 WIB

    Puluhan anggota Ormas, LSM dan Paguyuban saat membacakan deklarasi Pilkada Damai. (Istimewa)

    Samarinda - Puluhan Organisasi Masyarakat (Ormas), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan paguyuban di Kalimantan Timur (Kaltim) mendeklarasikan dukungan terhadap terlaksananya Pemilihan Kepala Daerah Pilkada Serentak 2024, secara damai adil jujur dan bermartabat. 

    Deklarasi yang digelar di Hotel Mesra Samarinda itu, juga menekankan pentingnya pencegahan terhadap aksi politik uang. Inisiator Deklarasi, Mugeni, menyebut terdapat total 26 Ormas, LSM dan Paguyuban baik dari kalangan Ormas Kebudayaan, Organisasi Kepemudaan, Organisasi Keagamaan dan paguyuban telah menyatakan komitmennya untuk mengawal jalannya Pilkada Serentak tahun 2024, agar berlangsung Jujur Adil dan bermartabat. 

    "Hari ini, para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat menyatakan dukungan terhadap Pilkada damai dan menjunjung tinggi independensi dalam pelaksanaannya" ungkap Mugeni, usai pembacaan deklarasi, Senin (18/11/2024) siang. 

    Selain itu, deklarasi kata Mugeni juga dimaksudkan untuk memastikan bahwa para penyelenggara Pemilu, TNI, Polri juga aparatur negara bersikap netral dan tidak memihak. 

    "Agar Pilkada berlangsung kondusif dan menghasilkan pemimpin yang baik," tukasnya. 

    Sementara itu, Asia Muhidin sebagai yang memimpin pembacaan deklarasi, mengaku sangat  berharap Aparatur Sipil Negara (ASN) TNI, dan Polri netral selama pelaksanaan Pilkada. 

    "Jangan sampai demokrasi kita dicederai. Karena masyarakat Kaltim ingin merasakan demokrasi yang damai adil dan jujur," kata Asia, yang juga Ketua Umum Forum Pemantau Kebijakan Pemerintah Provinsi Kaltim. 

    Senada, Erly Sopiansyah, tokoh pemuda yang juga merupakan Ketua Komando Putra Asli Kalimantan, mengajak masyarakat ikut mengawasi jalannya Pilkada Serentak ini. Hal ini, kata dia perlu dilakukan demi menjaga kondusifitas Kaltim, selama jalannya kontestasi politik tersebut. 

    "Kalau ada ketidaknetralan atau  money politic, maka Kaltim akan tidak kondusif. 
    Dan ketika itu terjadi, anggota saya di 10 kabupaten/kota sudah saya instruksikan untuk bergerak ketika ada indikasi ketidaknetralan," beber Erly. 

    Di tempat yang sama, tokoh adat Dayak Kalimantan Timur Yahya Ubay, memastikan bahwa deklarasi merupakan bentuk kepedulian masyarakat, agar Pilkada yang selama ini disampaikan sebagai pesta rakyat, pesta demokrasi tidak dinodai aksi-aksi kotor ketidaknetralan dan politik uang. 

    "Masyarakat jangan mudah terprovokasi dan jangan ikut terpengaruh dengan adanya isu money politic, masyarakat kami ajak cerdas dan tidak mudah tergiur," ucap Yahya.

    (Sf/*)