Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
Politik
Ketua Tim Kampanye Nasional Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Harun Al Rasyid. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)
Samarinda - Memasuki pekan kedua masa kampanye, elektabilitas calon presiden nomor urut dua, Anies Rasyid Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) tak kunjung naik. Elektabilitas yang diukur melalui beberapa lembaga survei ini menempatkan pasangan Anis-Imin diurutan ketiga. Tertinggal dari pasangan lainnya, Prabowo-Gibran di urutan pertama dan Ganjar-Mahfud di urutan kedua.
Dalam survei Indonesia Political Opinion (IPO), pasangan yang disingkat Amin ini naik mengungguli Ganjar-Mahfud dengan perolehan 34,1 persen suara. Ketua Tim Kampanye Nasional atau Timnas pemenangan AMIN di Kalimantan Timur atau Kaltim, Harun Al Rasyid menyambut baik atas kenaikan elektabilitas AMIN.
"Kami menyambut baik (Survei IPO, kenaikan elektabilitas AMIN), kalau bisa satu putaran lah," ungkap Harun al Rasyid di Samarinda, Sabtu (9/12/2023). Namun dirinya mengakui tak begitu percaya terhadap hasil survei tersebut. "Kita tidak bisa bergantung dengan survei, dan survei itu hanya sebagai acuan untuk memotivasi kita," lanjutnya.
Ia membeberkan hasil perolehan suara yang pernah diraih Anies kala maju sebagai Gubernur DKI Jakarta. Anies yang berpasangan dengan Sandiaga Uno selalu menempati urutan ketiga. Namun, pada putaran pertama Pilgub DKI Jakarta, Anis-Sandi menempati posisi kedua dengan memperoleh 39,95 persen, dan melaju ke putaran kedua. "Ketika pemilu nomor satu, padahal setiap survei selalu urutan terakhir," kata politisi Partai Keadilan Sosial (PKS) ini.
Dari perolehan itu, Harun semakin yakin dan mengakui bahwa PKS sudah berpengalaman terhadap survei yang tengah beredar di masyarakat. "Kalau masalah survei, PKS itu paling berpengalaman, setiap pemilu hasilnya (suara pemilu) selalu berbeda. Bahkan hasilnya itu bisa mencapai 3 kali lipat," jelasnya.
Harun mengungkapkan, kini lebih mempercayai rukun iman daripada hasil survei. "Kalau menurut saya, rukun iman kan ada enam (Iman kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, Hari Akhir, Qada dan Qadr) tidak ada yang namanya survei dan survei bukan rukun iman, jadi tak usah terlalu di percaya," bebernya.
Selain itu dirinya juga berpesan atas sabda Rasulullah, yang menyebutkan tentang firasat orang beriman. "Saya memiliki firasat bahwa negara Indonesia ini akan dipimpin oleh orang yang benar," tutupnya.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
Politik
Ketua Tim Kampanye Nasional Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Harun Al Rasyid. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)
Samarinda - Memasuki pekan kedua masa kampanye, elektabilitas calon presiden nomor urut dua, Anies Rasyid Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) tak kunjung naik. Elektabilitas yang diukur melalui beberapa lembaga survei ini menempatkan pasangan Anis-Imin diurutan ketiga. Tertinggal dari pasangan lainnya, Prabowo-Gibran di urutan pertama dan Ganjar-Mahfud di urutan kedua.
Dalam survei Indonesia Political Opinion (IPO), pasangan yang disingkat Amin ini naik mengungguli Ganjar-Mahfud dengan perolehan 34,1 persen suara. Ketua Tim Kampanye Nasional atau Timnas pemenangan AMIN di Kalimantan Timur atau Kaltim, Harun Al Rasyid menyambut baik atas kenaikan elektabilitas AMIN.
"Kami menyambut baik (Survei IPO, kenaikan elektabilitas AMIN), kalau bisa satu putaran lah," ungkap Harun al Rasyid di Samarinda, Sabtu (9/12/2023). Namun dirinya mengakui tak begitu percaya terhadap hasil survei tersebut. "Kita tidak bisa bergantung dengan survei, dan survei itu hanya sebagai acuan untuk memotivasi kita," lanjutnya.
Ia membeberkan hasil perolehan suara yang pernah diraih Anies kala maju sebagai Gubernur DKI Jakarta. Anies yang berpasangan dengan Sandiaga Uno selalu menempati urutan ketiga. Namun, pada putaran pertama Pilgub DKI Jakarta, Anis-Sandi menempati posisi kedua dengan memperoleh 39,95 persen, dan melaju ke putaran kedua. "Ketika pemilu nomor satu, padahal setiap survei selalu urutan terakhir," kata politisi Partai Keadilan Sosial (PKS) ini.
Dari perolehan itu, Harun semakin yakin dan mengakui bahwa PKS sudah berpengalaman terhadap survei yang tengah beredar di masyarakat. "Kalau masalah survei, PKS itu paling berpengalaman, setiap pemilu hasilnya (suara pemilu) selalu berbeda. Bahkan hasilnya itu bisa mencapai 3 kali lipat," jelasnya.
Harun mengungkapkan, kini lebih mempercayai rukun iman daripada hasil survei. "Kalau menurut saya, rukun iman kan ada enam (Iman kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, Hari Akhir, Qada dan Qadr) tidak ada yang namanya survei dan survei bukan rukun iman, jadi tak usah terlalu di percaya," bebernya.
Selain itu dirinya juga berpesan atas sabda Rasulullah, yang menyebutkan tentang firasat orang beriman. "Saya memiliki firasat bahwa negara Indonesia ini akan dipimpin oleh orang yang benar," tutupnya.
(Sf/Rs)