Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
Politik
Debat publik pertama calon gubernur dan wakil gubernur kalimantan timur. (Kolase oleh seputarfakta.com)
Samarinda - Debat publik pertama Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur yang dilaksanakan di Samarinda, pada Rabu (23/10/2024) malam tadi berlangsung meriah. Para pendukung kedua pasangan calon (paslon) sangat antusias. Sorakan para pendukung dipantik oleh jargon yang disebutkan masing-masing paslon.
Paslon nomor urut kosong satu, Isran Noor-Hadi Mulyadi memiliki jargon khasnya, yakni pahamlah ikam. Sementara, dari kubu kosong dua, Rudy Mas'ud-Seno Aji memiliki jargon Gratispol. Dari hasil pemutaran ulang video debat semalam, seputarfakta.com menghitung jumlah total jargon itu disebut sebanyak 42 kali.
Adapun berdasarkan rinciannya, Isran-Hadi menyebut jargon tersebut sebanyak 12 kali saja. Yang mana saat jargon itu disebutkan penempatannya sangat variatif, yakni jargon disebutkan saat menutup jawaban dan juga terdapat saat menjelaskan.
Berbeda dengan Rudy-Seno, jargon sangat sering dilakukan hingga 30 kali penyebutan. Kedua calon ini, baik Rudy maupun Seno sangat konsisten dalam menyebut jargon tersebut saat akhir dari setiap sesi. Namun terdapat tambahan kata yang serupa, yakni jospol, disebutkan sebanyak sembilan kali.
Bahkan Hadi Mulyadi pun juga menyebut jargon tersebut saat sesi tanggapan jawaban dari pertanyaan panelis. Menurut Hadi semua dalam pemerintahan tidak serta merta
"Ada hal yang menurut saya menggampangkan masalah, dari semua persoalan di Kalimantan Timur hanya satu kata kuncinya yakni gratispol. Padahal pertanyaan saya soal kemiskinan, tidak ada langkah dan penjelasan lebih jauh," ujar Hadi saat debat berlangsung di sesi pendalaman visi misi.
Jargon yang sudah melekat di kubu Rudy-Seno tersebut bukan hanya sebagai pemantik pendukung untuk bersorak-sorai, namun itu merupakan nama program yang akan ditekankan kemudian dalam pemerintahan mendatang jika terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur Kaltim.
Adapun program gratispol ini menyasar kepada beberapa instrumen penting untuk menunjang kesejahteraan masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, keagamaan hingga pemberdayaan sumber daya manusia yang berkualitas dan semuanya saling berkaitan. Hal itu diungkapkan oleh Seno saat menjawab pertanyaan Hadi.
"Mas Hadi, Mas Hadi. Bapak ibu sekalian, tadi sudah dijelaskan program gratispol. Pendidikan gratis itu untuk meningkatkan sumber daya manusia (sdm), dengan sdm yang baik kita bisa bersaing, dan mereka bekerja lebih baik hingga mengurangi pengangguran," papar Seno.
Bukan hanya jargon yang disoroti dalam debat ini, kata pengangguran juga mewarnai jalannya debat. Sebanyak 19 kali disebut, pengangguran menjadi topik yang paling sering disebut.
Dari kedua jargon yang sering disebutkan, sebelumnya pernah diberitakan media ini, Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Mulawarman, Silviana Purwanti juga menyebut bahwa dengan bekal gimik jargon akan membawa eksistensi masing-masing paslon.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
Politik
Debat publik pertama calon gubernur dan wakil gubernur kalimantan timur. (Kolase oleh seputarfakta.com)
Samarinda - Debat publik pertama Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur yang dilaksanakan di Samarinda, pada Rabu (23/10/2024) malam tadi berlangsung meriah. Para pendukung kedua pasangan calon (paslon) sangat antusias. Sorakan para pendukung dipantik oleh jargon yang disebutkan masing-masing paslon.
Paslon nomor urut kosong satu, Isran Noor-Hadi Mulyadi memiliki jargon khasnya, yakni pahamlah ikam. Sementara, dari kubu kosong dua, Rudy Mas'ud-Seno Aji memiliki jargon Gratispol. Dari hasil pemutaran ulang video debat semalam, seputarfakta.com menghitung jumlah total jargon itu disebut sebanyak 42 kali.
Adapun berdasarkan rinciannya, Isran-Hadi menyebut jargon tersebut sebanyak 12 kali saja. Yang mana saat jargon itu disebutkan penempatannya sangat variatif, yakni jargon disebutkan saat menutup jawaban dan juga terdapat saat menjelaskan.
Berbeda dengan Rudy-Seno, jargon sangat sering dilakukan hingga 30 kali penyebutan. Kedua calon ini, baik Rudy maupun Seno sangat konsisten dalam menyebut jargon tersebut saat akhir dari setiap sesi. Namun terdapat tambahan kata yang serupa, yakni jospol, disebutkan sebanyak sembilan kali.
Bahkan Hadi Mulyadi pun juga menyebut jargon tersebut saat sesi tanggapan jawaban dari pertanyaan panelis. Menurut Hadi semua dalam pemerintahan tidak serta merta
"Ada hal yang menurut saya menggampangkan masalah, dari semua persoalan di Kalimantan Timur hanya satu kata kuncinya yakni gratispol. Padahal pertanyaan saya soal kemiskinan, tidak ada langkah dan penjelasan lebih jauh," ujar Hadi saat debat berlangsung di sesi pendalaman visi misi.
Jargon yang sudah melekat di kubu Rudy-Seno tersebut bukan hanya sebagai pemantik pendukung untuk bersorak-sorai, namun itu merupakan nama program yang akan ditekankan kemudian dalam pemerintahan mendatang jika terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur Kaltim.
Adapun program gratispol ini menyasar kepada beberapa instrumen penting untuk menunjang kesejahteraan masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, keagamaan hingga pemberdayaan sumber daya manusia yang berkualitas dan semuanya saling berkaitan. Hal itu diungkapkan oleh Seno saat menjawab pertanyaan Hadi.
"Mas Hadi, Mas Hadi. Bapak ibu sekalian, tadi sudah dijelaskan program gratispol. Pendidikan gratis itu untuk meningkatkan sumber daya manusia (sdm), dengan sdm yang baik kita bisa bersaing, dan mereka bekerja lebih baik hingga mengurangi pengangguran," papar Seno.
Bukan hanya jargon yang disoroti dalam debat ini, kata pengangguran juga mewarnai jalannya debat. Sebanyak 19 kali disebut, pengangguran menjadi topik yang paling sering disebut.
Dari kedua jargon yang sering disebutkan, sebelumnya pernah diberitakan media ini, Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Mulawarman, Silviana Purwanti juga menyebut bahwa dengan bekal gimik jargon akan membawa eksistensi masing-masing paslon.
(Sf/Rs)