Cari disini...

Seputarfakta.com - Muhammad Anshori -
Pemkab Kabupaten Kutai Kartanegara
Plt Diarpus Kukar, Rinda Desianti. (Foto:M.anshori/Seputarfakta.com)
Tenggarong - Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Kutai Kartanegara (Kukar) terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong 17 program strategis Kukar Idaman Terbaik.
Beberapa waktu lalu, Plt Diarpus Kukar, Rinda Desianti dan beberapa perwakilan Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM) mengadakan pertemuan dengan Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin membahas penguatan peran TBM untuk meningkatkan minat baca masyarakat.
Rinda mengatakan pihaknya tengah fokus pada penguatan taman bacaan yang tersebar di berbagai wilayah Kukar. Menurutnya, seluruh TBM tumbuh atas dasar kepedulian masyarakat terhadap rendahnya minat baca di daerah ini.
“Lahir TBM ini dari inisiatif masyarakat yang peduli terhadap literasi, karena yang kami ketahui literasi kita masih tergolong rendah, jadi peran TBM sangat penting untuk membantu meningkatkannya,” kata Rinda, Kamis (23/10/2025).
Forum TBM juga meminta dukungan dari pemerintah untuk memfasilitasi pertemuan antar pengelola TBM agar bisa saling berbagi pengalaman dan menguatkan jejaring literasi di Kukar.
“Mereka ingin ada kegiatan rutin antar TBM. Karena peran taman baca sangat besar sekali masyarakat juga wajib ikut terlibat aktif di dalamnya,” ujarnya.
Selain sebagai pusat literasi, TBM di Kukar juga telah menjadi wadah pemberdayaan masyarakat. Banyak pelaku UMKM dan pegiat budaya yang awalnya tumbuh dari aktivitas di taman baca.
“TBM juga membuka ruang kreatif bagi masyarakat. Ada yang mulai usaha, ada juga yang menyalurkan bakat seninya, jadi fungsinya bukan hanya sekadar membaca saja,” ungkap Rinda.
Diarpus Kukar berkomitmen terus memberikan dukungan melalui pelatihan dan bimbingan teknis bagi para pengelola perpustakaan.
Rinda juga menyoroti tantangan perubahan kebiasaan membaca masyarakat di era digital. Kini banyak orang yang lebih suka membaca unggahan di media sosial, padahal membaca buku atau e-book jauh lebih membuka wawasan.
Dirinyai berharap melalui sinergi antara pemerintah dan TBM, budaya literasi di Kukar bisa terus tumbuh dengan baik, sehingga masyarakat tidak hanya cerdas dalam membaca, tetapi juga mampu berkontribusi bagi sekitarnya. (Adv)
(Sf/Lo)
Tim Editorial
Cari disini...

Seputarfakta.com - Muhammad Anshori -
Pemkab Kabupaten Kutai Kartanegara

Plt Diarpus Kukar, Rinda Desianti. (Foto:M.anshori/Seputarfakta.com)
Tenggarong - Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Kutai Kartanegara (Kukar) terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong 17 program strategis Kukar Idaman Terbaik.
Beberapa waktu lalu, Plt Diarpus Kukar, Rinda Desianti dan beberapa perwakilan Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM) mengadakan pertemuan dengan Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin membahas penguatan peran TBM untuk meningkatkan minat baca masyarakat.
Rinda mengatakan pihaknya tengah fokus pada penguatan taman bacaan yang tersebar di berbagai wilayah Kukar. Menurutnya, seluruh TBM tumbuh atas dasar kepedulian masyarakat terhadap rendahnya minat baca di daerah ini.
“Lahir TBM ini dari inisiatif masyarakat yang peduli terhadap literasi, karena yang kami ketahui literasi kita masih tergolong rendah, jadi peran TBM sangat penting untuk membantu meningkatkannya,” kata Rinda, Kamis (23/10/2025).
Forum TBM juga meminta dukungan dari pemerintah untuk memfasilitasi pertemuan antar pengelola TBM agar bisa saling berbagi pengalaman dan menguatkan jejaring literasi di Kukar.
“Mereka ingin ada kegiatan rutin antar TBM. Karena peran taman baca sangat besar sekali masyarakat juga wajib ikut terlibat aktif di dalamnya,” ujarnya.
Selain sebagai pusat literasi, TBM di Kukar juga telah menjadi wadah pemberdayaan masyarakat. Banyak pelaku UMKM dan pegiat budaya yang awalnya tumbuh dari aktivitas di taman baca.
“TBM juga membuka ruang kreatif bagi masyarakat. Ada yang mulai usaha, ada juga yang menyalurkan bakat seninya, jadi fungsinya bukan hanya sekadar membaca saja,” ungkap Rinda.
Diarpus Kukar berkomitmen terus memberikan dukungan melalui pelatihan dan bimbingan teknis bagi para pengelola perpustakaan.
Rinda juga menyoroti tantangan perubahan kebiasaan membaca masyarakat di era digital. Kini banyak orang yang lebih suka membaca unggahan di media sosial, padahal membaca buku atau e-book jauh lebih membuka wawasan.
Dirinyai berharap melalui sinergi antara pemerintah dan TBM, budaya literasi di Kukar bisa terus tumbuh dengan baik, sehingga masyarakat tidak hanya cerdas dalam membaca, tetapi juga mampu berkontribusi bagi sekitarnya. (Adv)
(Sf/Lo)