Cari disini...
Seputarfakta.com - Baiq Eliana -
Pemerintah Kabupaten Berau
Wabup Berau, Gamalis. (Foto:Baiq Eliana/Seputarfakta.com)
Tanjung Redeb - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau saat ini tengah menyiapkan langkah strategis guna mengatasi keterbatasan daya tampung siswa salah satunya di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), khususnya di wilayah perkotaan Tanjung Redeb.
Langkah ini diambil setelah Wakil Bupati Berau, Gamalis bersama dinas terkait beberapa waktu lalu melakukan peninjauan langsung di SMP Negeri 2 Tanjung Redeb yang menjadi salah satu sekolah sampel dalam rangka evaluasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025 ini.
Wabup Berau, Gamalis mengatakan bahwa sekolah yang berlokasi di wilayah pusat kota tersebut saat ini memiliki kapasitas menampung 256 siswa.
"256 ini ada dari berbagai macam unsur yang mau masuk salah satunya adalah dari penerimaan murid itu sendiri ditambah dengan 64 siswa lemparan dari SMP 1 dan SMP 3 Tanjung Redeb," kata Gamalis.
Menurutnya hal ini dapat terjadi sebab letak SMP 2 yang strategis yakni dekat dengan kawasan Jalan Gunung Panjang dan Jalan Murjani. Namun, jarak dari kedua wilayah tersebut ke sekolah melebihi ambang batas yang ditetapkan.
"Jarak untuk ke sekolah itu lebih 1000 meter, sementara syaratnya itu 800 meter jadi tidak memenuhi kriteria itu," ujarnya.
Disisi lain, ia juga menyoroti terkait kapasitas ruang kelas (lokal) yang mana juga menjadi salah satu kendala. Ia menjelaskan bahwa SMP 2 Tanjung Redeb saat ini telah memiliki 28 lokal dan itu juga sudah menjadi batas maksimal bangunan yang dapat ditampung di lahan sekolah tersebut.
"Saya lihat masih diperlukan lagi sebuah lokal tapi melihat kondisi SMP 2 itu sudah jadi batas maksimal dan tidak bisa di lakukan penambahan lokasi. Jadi salah satu opsinya adalah membangun sekolah baru," tuturnya.
Dirinya pun menyampaikan bahwa Pemkab bersama dinas terkait saat ini tengah mendorong pembangunan sekolah baru tersebut. Saat ini, pihaknya tengah mengupayakan dan berdiskusi langsung kepada Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) tentang pemanfaatan lahan milik Kopri yang berada tidak jauh dari lokasi SMP 2 Tanjung Redeb.
"Kami sedang berdiskusi dan melobi pihak Korpri untuk pemanfaatan lahan seluas kurang lebih satu hektare yang saat ini masih standby. Lokasinya strategis dan sangat cocok untuk pendirian sekolah baru," imbuhnya.
Kendati demikian, Gamalis mengatakan fokus pembangunan ini akan diprioritaskan untuk jenjang SMP, mengingat saat ini jumlah SD di wilayah kota sudah cukup banyak, namun daya tampung SMP tidak sebanding dengan output siswa dari SD tersebut.
"Khusus SMP. Kalau SD kita sudah lumayan banyak dan SMP kita tidak bisa nampung output dari SD yang ada ini, sehingga SMP yang tersedia ini tidak bisa menampung secara optimal khususnya di tengah kota," tandasnya. (Adv)
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Baiq Eliana -
Pemerintah Kabupaten Berau
Wabup Berau, Gamalis. (Foto:Baiq Eliana/Seputarfakta.com)
Tanjung Redeb - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau saat ini tengah menyiapkan langkah strategis guna mengatasi keterbatasan daya tampung siswa salah satunya di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), khususnya di wilayah perkotaan Tanjung Redeb.
Langkah ini diambil setelah Wakil Bupati Berau, Gamalis bersama dinas terkait beberapa waktu lalu melakukan peninjauan langsung di SMP Negeri 2 Tanjung Redeb yang menjadi salah satu sekolah sampel dalam rangka evaluasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025 ini.
Wabup Berau, Gamalis mengatakan bahwa sekolah yang berlokasi di wilayah pusat kota tersebut saat ini memiliki kapasitas menampung 256 siswa.
"256 ini ada dari berbagai macam unsur yang mau masuk salah satunya adalah dari penerimaan murid itu sendiri ditambah dengan 64 siswa lemparan dari SMP 1 dan SMP 3 Tanjung Redeb," kata Gamalis.
Menurutnya hal ini dapat terjadi sebab letak SMP 2 yang strategis yakni dekat dengan kawasan Jalan Gunung Panjang dan Jalan Murjani. Namun, jarak dari kedua wilayah tersebut ke sekolah melebihi ambang batas yang ditetapkan.
"Jarak untuk ke sekolah itu lebih 1000 meter, sementara syaratnya itu 800 meter jadi tidak memenuhi kriteria itu," ujarnya.
Disisi lain, ia juga menyoroti terkait kapasitas ruang kelas (lokal) yang mana juga menjadi salah satu kendala. Ia menjelaskan bahwa SMP 2 Tanjung Redeb saat ini telah memiliki 28 lokal dan itu juga sudah menjadi batas maksimal bangunan yang dapat ditampung di lahan sekolah tersebut.
"Saya lihat masih diperlukan lagi sebuah lokal tapi melihat kondisi SMP 2 itu sudah jadi batas maksimal dan tidak bisa di lakukan penambahan lokasi. Jadi salah satu opsinya adalah membangun sekolah baru," tuturnya.
Dirinya pun menyampaikan bahwa Pemkab bersama dinas terkait saat ini tengah mendorong pembangunan sekolah baru tersebut. Saat ini, pihaknya tengah mengupayakan dan berdiskusi langsung kepada Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) tentang pemanfaatan lahan milik Kopri yang berada tidak jauh dari lokasi SMP 2 Tanjung Redeb.
"Kami sedang berdiskusi dan melobi pihak Korpri untuk pemanfaatan lahan seluas kurang lebih satu hektare yang saat ini masih standby. Lokasinya strategis dan sangat cocok untuk pendirian sekolah baru," imbuhnya.
Kendati demikian, Gamalis mengatakan fokus pembangunan ini akan diprioritaskan untuk jenjang SMP, mengingat saat ini jumlah SD di wilayah kota sudah cukup banyak, namun daya tampung SMP tidak sebanding dengan output siswa dari SD tersebut.
"Khusus SMP. Kalau SD kita sudah lumayan banyak dan SMP kita tidak bisa nampung output dari SD yang ada ini, sehingga SMP yang tersedia ini tidak bisa menampung secara optimal khususnya di tengah kota," tandasnya. (Adv)
(Sf/Rs)