Cari disini...
Seputarfakta.com -
Opini
Oleh : Maruly Z
(Seputarfakta.com)
STADION Segiri di Samarinda kembali bergemur setelah sempat sepi selama setahun lebih. Sorak-sorai penonton ramai lagi memenuhi kapasitas stadion. Mereka berteriak, bernyanyi, membunyikan tetabuhan drum dan mengibarkan bendera dengan logo tim mendukung Borneo FC Samarinda yang saat itu sedang bertanding melawan tim tamu PS Barito Putera pada Minggu (16/2/2025) sore.
Duel dua tim ini biasa dijuluki derby papadaan, yaitu istilah untuk menyebut pertandingan yang mempertemukan dua klub berasal dari satu pulau yang sama, Kalimantan. Borneo FC mewakili Kalimantan Timur dan Barito Putera berasal dari Kalimantan Selatan. Hasil pertandingan, tim tuan rumah unggul dengan skor 2-1.
Tapi, kesempatan kali ini saya tak membahas soal pertandingan, melainkan tentang Stadion Segiri yang sudah lama berdiri namun kini hadir dengan tampilan baru. Ya, selama 1 tahun lebih atau tepatnya 14 bulan, stadion ini mengalami renovasi agar bisa disebut layak menjadi home base sebuah klub besar dan bisa menjadi tempat alternatif menyelenggarakan pertandingan kelas internasional. Selama 14 bulan itu pula, Borneo FC yang biasa bermarkas di stadion yang berada di jantung kota Samarinda itu harus ‘mengungsi’ ke Stadion Batakan, di Balikpapan.
Laga derby papadaan ini menjadi permulaan stadion tersebut digunakan untuk menyelenggarakan pertandingan usai renovasi. Saking antusiasnya, saya yang selama 1 tahun lebih hanya bisa menyaksikan pertandingan Borneo FC lewat layar kaca, akhirnya tertarik untuk datang menyaksikan pertandingan secara langsung di dalam stadion.
Pilihannya tentu tribun Barat VIP agar bisa melihat dari segala penjuru stadion dan lebih dekat dengan tribun VVIP tempatnya petinggi klub, para pejabat dan tamu undangan menyaksikan laga. Sore itu, Presiden klub Borneo FC Samarinda, Nabil Husein, Wali Kota Samarinda Andi Harun hingga Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik duduk sejajar hadir langsung di stadion menyaksikan pertandingan.
Maklum saja, mungkin perasaan penasaran mereka sama yakni ingin menyaksikan langsung jalannya pertandingan setelah stadion ini direnovasi dengan menghabiskan dana APBN hampir Rp81 milliar. Uang sebesar itu dialokasikan untuk perbaikan struktural, arsitektur serta kelistrikan guna memastikan stadion ini tidak hanya aman, tetapi juga nyaman digunakan, terutama untuk menggelar pertandingan sepak bola, termasuk bagi penontonnya.
Soal kapasitas, Stadion Segiri yang dibangun pada awal 1970-an bersamaan dengan pembangunan gedung Balai Kota Samarinda itu sebelumnya hanya mampu menampung sekitar 11-12 ribu penonton. Setelah direnovasi, kapasitasnya meningkat menjadi 13-14 ribu penonton dengan bangku single seat baik tribun ekonomi untuk sisi Timur, Utara dan Selatan maupun VIP di sisi Barat.
Selain itu, Stadion Segiri kini memiliki 3 akses utama, 4 akses ke perimeter kedua, dan 20 akses ke perimeter ketiga. Lebih pentingnya lagi, stadion ini telah memenuhi standar dari Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), dengan akses masuk yang lebih baik dan fasilitas lainnya untuk mendukung kenyamanan dan keselamatan para pengunjung. Termasuk kondisi di toilet yang lebih bersih dan air yang mengalir.
Adapun rumput yang digunakan di lapangan yakni jenis zoysia yang sudah direkomendasikan FIFA karena warnanya yang hijau cerah, bertekstur lembut dan memiliki ketahanan yang luar biasa terhadap cuaca panas dan kekeringan
Tampilan di dalam stadion pun kini tampak lebih segar dengan pilihan warna dominan abu-abu dan sentuhan khas warna kebesaran klub yakni oranye. Pada sisi tribun ekonomi akan terlihat tulisan Segiri dan diselingi motif api. Sementara untuk di tribun VIP terdapat tulisan Samarinda.
Saat usai laga, pada papan iklan berjalan yang ada di sekeliling lapangan, tampak videotron menampilkan video api yang menyala mengelilingi stadion seolah ingin terus membakar semangat pemain dan penonton.
Untuk diketahui, renovasi Stadion Segiri ini sendiri merupakan bagian dari program pemerintah pusat untuk meremajakan stadion-stadion di seluruh Indonesia yang telah dimulai pada awal 2023 lalu. Dalam program peremajaan ini, ada 22 stadion yang direnovasi, termasuk Stadion Segiri di Samarinda.
Nah, buat kalian pencinta olahraga sepak bola, khususnya Borneo FC Samarinda, jangan lewatkan pertandingan seru lainnya dengan menyaksikan langsung di Stadion Segiri Samarinda yang kini lebih aman, nyaman dan tertib, bahkan penjual es teh keliling pun dijamin tak lagi mengganggu pemandangan pertandingan. (*)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com -
Opini
Oleh : Maruly Z
(Seputarfakta.com)
STADION Segiri di Samarinda kembali bergemur setelah sempat sepi selama setahun lebih. Sorak-sorai penonton ramai lagi memenuhi kapasitas stadion. Mereka berteriak, bernyanyi, membunyikan tetabuhan drum dan mengibarkan bendera dengan logo tim mendukung Borneo FC Samarinda yang saat itu sedang bertanding melawan tim tamu PS Barito Putera pada Minggu (16/2/2025) sore.
Duel dua tim ini biasa dijuluki derby papadaan, yaitu istilah untuk menyebut pertandingan yang mempertemukan dua klub berasal dari satu pulau yang sama, Kalimantan. Borneo FC mewakili Kalimantan Timur dan Barito Putera berasal dari Kalimantan Selatan. Hasil pertandingan, tim tuan rumah unggul dengan skor 2-1.
Tapi, kesempatan kali ini saya tak membahas soal pertandingan, melainkan tentang Stadion Segiri yang sudah lama berdiri namun kini hadir dengan tampilan baru. Ya, selama 1 tahun lebih atau tepatnya 14 bulan, stadion ini mengalami renovasi agar bisa disebut layak menjadi home base sebuah klub besar dan bisa menjadi tempat alternatif menyelenggarakan pertandingan kelas internasional. Selama 14 bulan itu pula, Borneo FC yang biasa bermarkas di stadion yang berada di jantung kota Samarinda itu harus ‘mengungsi’ ke Stadion Batakan, di Balikpapan.
Laga derby papadaan ini menjadi permulaan stadion tersebut digunakan untuk menyelenggarakan pertandingan usai renovasi. Saking antusiasnya, saya yang selama 1 tahun lebih hanya bisa menyaksikan pertandingan Borneo FC lewat layar kaca, akhirnya tertarik untuk datang menyaksikan pertandingan secara langsung di dalam stadion.
Pilihannya tentu tribun Barat VIP agar bisa melihat dari segala penjuru stadion dan lebih dekat dengan tribun VVIP tempatnya petinggi klub, para pejabat dan tamu undangan menyaksikan laga. Sore itu, Presiden klub Borneo FC Samarinda, Nabil Husein, Wali Kota Samarinda Andi Harun hingga Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik duduk sejajar hadir langsung di stadion menyaksikan pertandingan.
Maklum saja, mungkin perasaan penasaran mereka sama yakni ingin menyaksikan langsung jalannya pertandingan setelah stadion ini direnovasi dengan menghabiskan dana APBN hampir Rp81 milliar. Uang sebesar itu dialokasikan untuk perbaikan struktural, arsitektur serta kelistrikan guna memastikan stadion ini tidak hanya aman, tetapi juga nyaman digunakan, terutama untuk menggelar pertandingan sepak bola, termasuk bagi penontonnya.
Soal kapasitas, Stadion Segiri yang dibangun pada awal 1970-an bersamaan dengan pembangunan gedung Balai Kota Samarinda itu sebelumnya hanya mampu menampung sekitar 11-12 ribu penonton. Setelah direnovasi, kapasitasnya meningkat menjadi 13-14 ribu penonton dengan bangku single seat baik tribun ekonomi untuk sisi Timur, Utara dan Selatan maupun VIP di sisi Barat.
Selain itu, Stadion Segiri kini memiliki 3 akses utama, 4 akses ke perimeter kedua, dan 20 akses ke perimeter ketiga. Lebih pentingnya lagi, stadion ini telah memenuhi standar dari Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), dengan akses masuk yang lebih baik dan fasilitas lainnya untuk mendukung kenyamanan dan keselamatan para pengunjung. Termasuk kondisi di toilet yang lebih bersih dan air yang mengalir.
Adapun rumput yang digunakan di lapangan yakni jenis zoysia yang sudah direkomendasikan FIFA karena warnanya yang hijau cerah, bertekstur lembut dan memiliki ketahanan yang luar biasa terhadap cuaca panas dan kekeringan
Tampilan di dalam stadion pun kini tampak lebih segar dengan pilihan warna dominan abu-abu dan sentuhan khas warna kebesaran klub yakni oranye. Pada sisi tribun ekonomi akan terlihat tulisan Segiri dan diselingi motif api. Sementara untuk di tribun VIP terdapat tulisan Samarinda.
Saat usai laga, pada papan iklan berjalan yang ada di sekeliling lapangan, tampak videotron menampilkan video api yang menyala mengelilingi stadion seolah ingin terus membakar semangat pemain dan penonton.
Untuk diketahui, renovasi Stadion Segiri ini sendiri merupakan bagian dari program pemerintah pusat untuk meremajakan stadion-stadion di seluruh Indonesia yang telah dimulai pada awal 2023 lalu. Dalam program peremajaan ini, ada 22 stadion yang direnovasi, termasuk Stadion Segiri di Samarinda.
Nah, buat kalian pencinta olahraga sepak bola, khususnya Borneo FC Samarinda, jangan lewatkan pertandingan seru lainnya dengan menyaksikan langsung di Stadion Segiri Samarinda yang kini lebih aman, nyaman dan tertib, bahkan penjual es teh keliling pun dijamin tak lagi mengganggu pemandangan pertandingan. (*)