Jokowi Tantang Wali Kota yang Mampu Bangun MRT, LRT atau Subway Pakai APBD untuk Urai Kemacetan 

    Seputarfakta.com - Maya Sari -

    Nasional

    04 Juni 2024 03:54 WIB

    Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan dalam pembukaan kegiatan Rakernas APEKSI XVII Tahun 2024. (Foto: humas/Seputarfakta.com)

    Balikpapan - Presiden Joko Widodo secara resmi telah membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) APEKSI XVII Tahun 2024 yang berlangsung di BSCC Dome, Balikpapan, Selasa (4/6/2024).

    "Sudah sering saya sampaikan ditahun 2045, sebanyak 70 persen penduduk Indonesia akan berada di perkotaan. Pastinya beban kota akan semakin berat," ucap Jokowi dalam sambutannya.

    Jokowi mengingatkan sudah saatnya seluruh kepala daerah se-Indonesia untuk segera menyiapkan rencana kota secara detail harus dimiliki setiap kota di Indonesia, sehingga jangan sampai ada kota yang mencekam, lantaran pengangguran yang banyak. 

    "Tentu saja kami tidak ingin banyaknya pengangguran di negara kita," jelasnya.

    Ditambahkannya, kedepan kota-kota di Indonesia sebaiknya bisa menjadi kota yang nyaman di huni, sehingga orang yang berkunjung ke kota tersebut senang dan dapat kembali berkunjung. Dan orang yang tinggal di kota tersebut bisa mencintai kotanya.

    Tak hanya itu, ia juga mengingatkan kemacetan yang akan dialami seluruh kota-kota yang ada di Indonesia kedepannya. Oleh karena itu, ia meminta kepala daerah menyiapkan rencana kota seperti transportasi masal, transportasi umum harus disiapkan mulai sekarang. 

    "Kalau bayangan kita mengurai kemacetan harus membangun Subway, LRT dan MRT, tentu biayanya sangat mahal. Mengingat APBD kabupaten/kota yang ada pasti tidak akan sanggup membangun itu," terangnya.

    Ia bayangkan untuk pembangunan MRT pertama kali di Jakarta, biayanya per kilometer mencapai Rp1,1 Triliun. Sekarang sudah mencapai Rp2,3 Triliun per kilometer.

    "Tolong tunjuk jari kota mana yang APBD-nya siap membangun MRT, saya beri Sepeda," tanya Jokowi dengan guraunya. 

    Sebab itu, lanjut Jokowi ada transportasi masal terbaru bernama Autonomus Rail Rapid Transit (ART) yang tidak menggunakan Rel, melainkan menggunakan Magnet. 

    "Bisa satu gerbong atau dua gerbong. Dan ini jauh lebih murah. Kalau ada kota yang APBD-nya memiliki kemampuan, pembiayaannya bisa dibagi dua dengan menggunakan 50 persen APBN," lanjutnya. 

    Diungkapkannya, kalau tidak segera dibangun transportasi masal di seluruh kota yang ada di Indonesia. Maka dalam kurun waktu 10 sampai 20 tahun kedepan, semua kota di Indonesia akan macet. 

    "Kalau tidak percaya kita lihat kedepan, kalau kota tidak mempersiapkan segera transportasi masalnya akan mengalami kemacetan," tutupnya.

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Jokowi Tantang Wali Kota yang Mampu Bangun MRT, LRT atau Subway Pakai APBD untuk Urai Kemacetan 

    Seputarfakta.com - Maya Sari -

    Nasional

    04 Juni 2024 03:54 WIB

    Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan dalam pembukaan kegiatan Rakernas APEKSI XVII Tahun 2024. (Foto: humas/Seputarfakta.com)

    Balikpapan - Presiden Joko Widodo secara resmi telah membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) APEKSI XVII Tahun 2024 yang berlangsung di BSCC Dome, Balikpapan, Selasa (4/6/2024).

    "Sudah sering saya sampaikan ditahun 2045, sebanyak 70 persen penduduk Indonesia akan berada di perkotaan. Pastinya beban kota akan semakin berat," ucap Jokowi dalam sambutannya.

    Jokowi mengingatkan sudah saatnya seluruh kepala daerah se-Indonesia untuk segera menyiapkan rencana kota secara detail harus dimiliki setiap kota di Indonesia, sehingga jangan sampai ada kota yang mencekam, lantaran pengangguran yang banyak. 

    "Tentu saja kami tidak ingin banyaknya pengangguran di negara kita," jelasnya.

    Ditambahkannya, kedepan kota-kota di Indonesia sebaiknya bisa menjadi kota yang nyaman di huni, sehingga orang yang berkunjung ke kota tersebut senang dan dapat kembali berkunjung. Dan orang yang tinggal di kota tersebut bisa mencintai kotanya.

    Tak hanya itu, ia juga mengingatkan kemacetan yang akan dialami seluruh kota-kota yang ada di Indonesia kedepannya. Oleh karena itu, ia meminta kepala daerah menyiapkan rencana kota seperti transportasi masal, transportasi umum harus disiapkan mulai sekarang. 

    "Kalau bayangan kita mengurai kemacetan harus membangun Subway, LRT dan MRT, tentu biayanya sangat mahal. Mengingat APBD kabupaten/kota yang ada pasti tidak akan sanggup membangun itu," terangnya.

    Ia bayangkan untuk pembangunan MRT pertama kali di Jakarta, biayanya per kilometer mencapai Rp1,1 Triliun. Sekarang sudah mencapai Rp2,3 Triliun per kilometer.

    "Tolong tunjuk jari kota mana yang APBD-nya siap membangun MRT, saya beri Sepeda," tanya Jokowi dengan guraunya. 

    Sebab itu, lanjut Jokowi ada transportasi masal terbaru bernama Autonomus Rail Rapid Transit (ART) yang tidak menggunakan Rel, melainkan menggunakan Magnet. 

    "Bisa satu gerbong atau dua gerbong. Dan ini jauh lebih murah. Kalau ada kota yang APBD-nya memiliki kemampuan, pembiayaannya bisa dibagi dua dengan menggunakan 50 persen APBN," lanjutnya. 

    Diungkapkannya, kalau tidak segera dibangun transportasi masal di seluruh kota yang ada di Indonesia. Maka dalam kurun waktu 10 sampai 20 tahun kedepan, semua kota di Indonesia akan macet. 

    "Kalau tidak percaya kita lihat kedepan, kalau kota tidak mempersiapkan segera transportasi masalnya akan mengalami kemacetan," tutupnya.

    (Sf/Rs)