Tana Paser – Kolam renang Hotel Kryad Sadurengas, Tanah Grogot, mendadak berubah jadi pusat semesta bagi ratusan anak muda yang datang meramaikan Paser Electro Wave (PEW) 2025, Sabtu (10/5/2025) kemarin.

Gelaran yang memasuki tahun keduanya ini sukses menyedot perhatian generasi muda Paser. Bukan hanya sekadar ajang musik, PEW 2025 memadukan elemen budaya lokal dan musik elektronik dalam satu panggung. Dari penampilan seni tari tradisional Sanggar Dayang Regok, lantunan magis Solo Sape oleh Dedy Kurniawan, hingga aksi energik para Disk Jockey (DJ), semuanya menyatu dalam vibe yang bikin susah lupa.

Ketua Panitia PEW 2025, Dwi Indra Saputra, mengungkapkan bahwa acara ini lahir dari keresahan para talenta muda di Paser yang haus akan ruang berkarya.
 "Kabupaten Paser sebenarnya punya banyak talenta. Tapi sayangnya, belum banyak wadah yang bisa menampung kreasi mereka," ujar Dwi, Minggu (11/5/2025).
Makanya, PEW hadir bukan cuma jadi ajang hiburan, tapi juga sebagai ruang ekspresi dan apresiasi musik, sekaligus penghubung antara seni tradisi dan dunia modern.

Acara dimulai sejak pukul 16.00 Wita dengan penampilan Sanggar Dayang Regok yang membuka suasana dengan tarian khas. Dilanjutkan dengan kolaborasi epik DJ Phute dan Solo Sape Dedy Kurniawan, yang sukses memikat para penonton.

Saat malam menjelang, atmosfer makin panas. DJ Alecya, DJ Skandey, DJ Ayu Feyola, dan MC Kabe tampil bergantian mengguncang panggung. Dan sebagai penutup, DJ Phute kembali naik panggung bersama MC Rury hingga acara rampung pukul 01.00 Wita.

Dengan konsep yang memadukan budaya dan musik modern, PEW 2025 bukan cuma event musik biasa—tapi jadi penanda bahwa Paser punya energi kreatif yang layak diperhitungkan.

(Sf/Rs)