Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
Lifestyle
Komunitas Pancal Bike yang aktif di Kota Samarinda. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)
Samarinda - Hobi bersepeda yang sempat meredup kembali naik daun di kalangan anak muda, terutama sejak pandemi. Di Kota Samarinda, semangat ini disambut hangat oleh komunitas Pancal Bike.
Berawal dari nongkrong santai, komunitas yang didirikan oleh Latif Kuncoro Jati dan kawan-kawan ini membuktikan sepeda tak hanya alat transportasi, melainkan wadah asyik untuk kumpul dan menjalin persahabatan.
Latif, pendiri Pancal Bike menceritakan awal mula terbentuknya komunitas ini pada 2021. Ceritanya, ia dan teman-temannya sering menghabiskan waktu bersama.
Suatu hari, salah satu teman datang membawa sepeda klasik yang unik dan mencuri perhatian.
“Kita lihat tuh kayak keren, sepedanya unik,” kenang Latif.
Dari ketertarikan itu, mereka mulai keranjingan mengulik sepeda. Awalnya hanya empat hingga lima orang, komunitas ini berkembang dengan cepat.
Nama "Pancal" dipilih karena Latif yang berdarah Jawa merasa kata itu terdengar akrab dan gampang diingat. "Pancal" yang berarti mengayuh, sejalan dengan hobi mereka.
Lima tahun berjalan, Pancal Bike kini memiliki sekitar 50 anggota yang berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga pekerja.
Semua yang tergabung membuktikan bahwa kesibukan tak jadi halangan untuk tetap aktif. "Rutin itu setiap Rabu malam, kita gowes bareng keliling kota," cerita Latif.
Rute yang dipilih biasanya berakhir di kafe-kafe tempat mereka bisa nongkrong dan santai. Di akhir pekan, kegiatan gowes tetap jadi agenda utama, entah itu pagi atau sore.
Untuk rute, mereka sering mencari suasana berbeda. "Kalau mau cari yang nuansa alam pasti ke Lempake atau ke Betapus," tambah Latif.
Rute paling menantang yang pernah mereka coba adalah perjalanan jauh ke Tenggarong. “Itu paling menantang karena banyak tanjakan yang lumayan tinggi,” ujarnya.
Bagi Latif, tantangan terbesar Pancal Bike bukan pada rutenya, melainkan menyatukan jadwal para anggota yang super sibuk. Namun, semangat gowes dan kebersamaan selalu menjadi prioritas.
"Kadang yang ramai kadang enggak, tapi kita selalu usahain kumpul," kata Latif.
Latif juga menekankan dampak positif yang dirasakan para anggota. Selain menjaga kebugaran, bersepeda menjadi cara ampuh untuk melepas penat dari kesibukan sekolah, kuliah atau pekerjaan.
"Kita jadi ketemu banyak orang, sharing-sharing. Bukan cuma soal sepeda, tapi juga soal hidup," ungkapnya.
Salah satu pengalaman paling berkesan bagi Latif adalah saat mereka gowes ke Balikpapan.
"Rutenya cukup jauh, tapi seru banget karena kita pakai berbagai macam jenis sepeda," kenangnya.
Momen itu semakin berkesan saat komunitas sepeda dari Balikpapan datang berkunjung ke Samarinda.
Lewat Pancal Bike, Latif ingin menginspirasi lebih banyak anak muda untuk mulai bersepeda. Pesannya sederhana, tidak perlu sepeda mahal untuk memulai.
“Bisa pinjam, bisa sewa, yang penting semangatnya. Pelan-pelan saja, enggak usah lihat sepeda orang bagus atau gimana,” tutupnya.
(Sf/Lo)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
Lifestyle

Komunitas Pancal Bike yang aktif di Kota Samarinda. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)
Samarinda - Hobi bersepeda yang sempat meredup kembali naik daun di kalangan anak muda, terutama sejak pandemi. Di Kota Samarinda, semangat ini disambut hangat oleh komunitas Pancal Bike.
Berawal dari nongkrong santai, komunitas yang didirikan oleh Latif Kuncoro Jati dan kawan-kawan ini membuktikan sepeda tak hanya alat transportasi, melainkan wadah asyik untuk kumpul dan menjalin persahabatan.
Latif, pendiri Pancal Bike menceritakan awal mula terbentuknya komunitas ini pada 2021. Ceritanya, ia dan teman-temannya sering menghabiskan waktu bersama.
Suatu hari, salah satu teman datang membawa sepeda klasik yang unik dan mencuri perhatian.
“Kita lihat tuh kayak keren, sepedanya unik,” kenang Latif.
Dari ketertarikan itu, mereka mulai keranjingan mengulik sepeda. Awalnya hanya empat hingga lima orang, komunitas ini berkembang dengan cepat.
Nama "Pancal" dipilih karena Latif yang berdarah Jawa merasa kata itu terdengar akrab dan gampang diingat. "Pancal" yang berarti mengayuh, sejalan dengan hobi mereka.
Lima tahun berjalan, Pancal Bike kini memiliki sekitar 50 anggota yang berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga pekerja.
Semua yang tergabung membuktikan bahwa kesibukan tak jadi halangan untuk tetap aktif. "Rutin itu setiap Rabu malam, kita gowes bareng keliling kota," cerita Latif.
Rute yang dipilih biasanya berakhir di kafe-kafe tempat mereka bisa nongkrong dan santai. Di akhir pekan, kegiatan gowes tetap jadi agenda utama, entah itu pagi atau sore.
Untuk rute, mereka sering mencari suasana berbeda. "Kalau mau cari yang nuansa alam pasti ke Lempake atau ke Betapus," tambah Latif.
Rute paling menantang yang pernah mereka coba adalah perjalanan jauh ke Tenggarong. “Itu paling menantang karena banyak tanjakan yang lumayan tinggi,” ujarnya.
Bagi Latif, tantangan terbesar Pancal Bike bukan pada rutenya, melainkan menyatukan jadwal para anggota yang super sibuk. Namun, semangat gowes dan kebersamaan selalu menjadi prioritas.
"Kadang yang ramai kadang enggak, tapi kita selalu usahain kumpul," kata Latif.
Latif juga menekankan dampak positif yang dirasakan para anggota. Selain menjaga kebugaran, bersepeda menjadi cara ampuh untuk melepas penat dari kesibukan sekolah, kuliah atau pekerjaan.
"Kita jadi ketemu banyak orang, sharing-sharing. Bukan cuma soal sepeda, tapi juga soal hidup," ungkapnya.
Salah satu pengalaman paling berkesan bagi Latif adalah saat mereka gowes ke Balikpapan.
"Rutenya cukup jauh, tapi seru banget karena kita pakai berbagai macam jenis sepeda," kenangnya.
Momen itu semakin berkesan saat komunitas sepeda dari Balikpapan datang berkunjung ke Samarinda.
Lewat Pancal Bike, Latif ingin menginspirasi lebih banyak anak muda untuk mulai bersepeda. Pesannya sederhana, tidak perlu sepeda mahal untuk memulai.
“Bisa pinjam, bisa sewa, yang penting semangatnya. Pelan-pelan saja, enggak usah lihat sepeda orang bagus atau gimana,” tutupnya.
(Sf/Lo)