Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
Figur
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur, Ririn Dewi Sari. (Foto: Istimewa)
Bekerja di Pemerintahan, seringkali mendapatkan celaan atas kinerja yang buruk, hanya membaca koran, dan selalu mondar-mandir. Ririn Sari Dewi, sosok perempuan tangguh yang bergelut di pemerintahan puluhan tahun ini membantah stigma tersebut dan membuktikan sebagai pelayan masyarakat yang memiliki integritas.
Bagi Ririn bekerja di pemerintahan adalah bagian dari mimpinya, dan mimpi yang menjadi nyata itu, ia berprinsip untuk tidak menyia-nyiakan. Bermula dari kata Andrea Hirata, seorang novelis masyhur atas prosa mimpinya. Ia tertarik dengan ungkapan 'bermimpilah kamu atas cita-citamu, walaupun mimpimu retak-retak'.
Ririn tak pernah gagal atas mimpinya, menurutnya sekali bermimpi harus diusahakan. Dan untuk pertama kali ia bermimpi, setelah Ririn melihat kakaknya melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Gajah Mada (UGM). Kala itu ia masih berseragam Sekolah Dasar kelas 4 di Yogyakarta, ia pun dengan harapan besar bisa mengikuti jejak kakaknya. Ririn tak mau, cita-citanya itu pudar begitu saja, ia lalu ambil bolpoin dan mencatatkan mimpinya itu dalam buku mimpi dan memastikan mimpi itu benar-benar tergapai dikemudian hari.
Mimpi yang ia catatkan itu benar-benar nyata, ia diterima di UGM sebagai Mahasiswa Ilmu Pemerintahan pada tahun 1992. Pencapaian ini membuat rangkaian mimpinya semakin panjang.
Memiliki komitmen lebih setelah mendapatkan gelar di UGM, yang ada pada pikirannya saat itu hanyalah mengabdi kepada masyarakat, dan jalan yang ia lakukan untuk menebus pengabdiannya adalah bekerja di unsur pemerintahan. Tak jauh dari kerja kerasnya, Ririn mendapatkan rezeki nomplok, ia mendapatkan status negara sebagai PNS.
Mengawali karirnya, Ririn bersedia dimanapun ditempatkan, dan ia mendapatkan tempat paling pinggir provinsi Kalimantan Timur, yakni Kota Bontang. Selama ia bekerja, Ririn menjalankan prinsipnya mengabdi untuk masyarakat. Dan Ririn amat sangat menikmati pekerjannya, ditugaskan sebagai staf di banyak organisasi perangkat daerah (OPD) ia tidak pernah mengeluh.
"Setiap pekerjaan yang kita jalani itu harus sesuai dengan passion (perasaan luar biasa ketika melaksanakan suatu pekerjaan), karena pekerjaan itu tidak semua menyenangkan, terlebih pekerjaan itu yang kita kuasai, akan jauh lebih menyenangkan," ujar Ririn.
Apalagi Ririn, seringkali mendapatkan tugas yang bukan dari latar belakang pendidikan dan keterampilannya. Ia menceritakan, pernah memasang tower ketika pengadaan program SIAP. Bahkan Ririn pernah memegang server sistem pemerintahan.
"Ada dedikasi yang kita tumbuhkan dan saya juga ingin selalu belajar kepada siapa pun, termasuk di perangkat pemerintahan, dari kepala bidang hingga teknisi di lapangan, itu saya lakukan karena menjadi seorang leader jangan malu untuk terus belajar," paparnya.
Tak nanggung-nanggung, ia mengabdikan diri di Kota Bontang selama 25 tahun lamanya. Dari menjadi Sekretaris Camat Bontang Utara, Kabid Pendaftaran dan Pendataan Penduduk, Kabag Humas dan Protokol DPRD, Sekretaris Kominfo Kota Bontang, hingga menjadi Sekretaris Dinas Perumahan Permukiman dan Pertanahan Kota Bontang.
Selain itu, Ririn sebelum memulai karir gemilangnya, ia selalu terlibat dalam keorganisasian. Ia ditunjuk sebagai Ketua Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Bontang dan ikut andil pula dalam kegiatan Ikatan Paguyuban Keluarga Tanah Jawi (Ikapakarti). Begitupula pada kegiatan sosial yang memicu kedekatan dia bersama Hetifah Sjaifuddin, legislator kondang Kaltim.
"Kedekatan saya dengan beliau bukan dari Dispar saja, tapi jauh saya ketika di Bontang, beliau sebagai donatur literasi, karena di Bontang saat itu untuk menjadi ramah anak membutuhkan pojok baca setiap panti, dan bu Hetifah memberikan sumbangan buku dengan jumlah cukup banyak," jabarnya.
Kemudian, Ririn pun berpikir sembari mengulas catatannya yang lalu. Ia ingin melebarkan sayap pengabdiannya lebih luas, di ranah provinsi hingga Kementerian. Sehingga Ririn pun rajin belajar dan selalu mengikuti tes perekrutan Provinsi hingga Kementerian, namun nasibnya hanya bisa bersaing di tiga besar.
Ririn pun mengungkapkan, dalam catatannya ia bermimpi bisa menjadi staff ahli Gubernur. Mimpinya terwujud kembali, pada masa jabatan Isran Noor dan Hadi Mulyadi, ia terpilih sebagai Staf Ahli Gubernur Polhukam Kaltim pada 2022. Raih prestasi yang gemilang Ririn selalu menunjukkan kinerja terbaiknya. "Saya terbiasa kantor itu harus bagus, setiap yang kita pimpin itu memiliki prestasi, dan yang paling utama adalah capaian kinerja kita bagus," tambahnya.
Kinerjanya yang baik dan memiliki potensi, Rini dilirik oleh Penjabat Gubernur Kaltim, Akmal Malik untuk memajukan industri pariwisata yang ada di Kaltim, dengan itu Ririn kini menjadi Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim. "Dengan amanah yang saya emban saat ini, tentu pula harus bisa memaksimalkan kinerja ini dengan baik, pariwisata ini sudah menjadi wajah suatu daerah yang ekonomi bagus," lengkapnya.
Karir demi karir yang dilalui oleh Ririn tak lekang dari kebaikan-kebaikan yang ia lakukan selama ini. Bahkan hingga menjabat pun saat ini pengabdian terhadap masyarakat tak pernah lepas. Walaupun dia bukan lagi pejabat di Bontang, tetapi seringkali mendapatkan pesan warga Bontang. Tanpa pamrih, Ririn pun menunjukkan warga yang sedang kesulitan itu.
Dari hobi yang dimiliki Rina kini pun membawa keberkahan bagi masyarakat sekitarnya. Dengan berkebun di pekarangan rumahnya, seringkali masyarakat juga menikmati hasilnya. "Sebagian tanah saya tumbuhi bunga mawar, ada ketika warga butuh bunga, saya persilahkan untuk mengambil. Karena saya juga senang membantu, kalau membantu orang itu bawaannya senang," lanjutnya.
Wanita kelahiran Yogyakarta 14 April 1974 ini, rupanya memiliki hobi yoga dan senam. Memanfaatkan waktu luang, Ririn rutin menjaga kebugaran tubuhnya dengan olahraga senam dan yoga. Hal ini sudah lama dia lakukan, sejak kecil senang sekali dengan tari-tarian.
Rangkaian catatan dan mimpi Ririn kini mulai terwujud, namun dirinya tak akan berhenti pada sampai titik ini. Ia akan terus melakukan yang terbaik untuk dirinya dan masyarakat. Dan kegigihan Rini ini, juga dapat dicontoh oleh pemuda saat, bahkan staff yang bekerja bersamanya.
"Saya pesan mumpung kalian masih muda, dan ini juga saya sampaikan kepada staff, untuk jangan takut bermimpi, dan jangan takut melakukan yang belum kamu kuasai, terus belajar dan ikhtiar, karena Allah tidak akan mengkhianati ikhtiar seorang hambanya," tutup Ririn dengan penuh harap.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
Figur
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur, Ririn Dewi Sari. (Foto: Istimewa)
Bekerja di Pemerintahan, seringkali mendapatkan celaan atas kinerja yang buruk, hanya membaca koran, dan selalu mondar-mandir. Ririn Sari Dewi, sosok perempuan tangguh yang bergelut di pemerintahan puluhan tahun ini membantah stigma tersebut dan membuktikan sebagai pelayan masyarakat yang memiliki integritas.
Bagi Ririn bekerja di pemerintahan adalah bagian dari mimpinya, dan mimpi yang menjadi nyata itu, ia berprinsip untuk tidak menyia-nyiakan. Bermula dari kata Andrea Hirata, seorang novelis masyhur atas prosa mimpinya. Ia tertarik dengan ungkapan 'bermimpilah kamu atas cita-citamu, walaupun mimpimu retak-retak'.
Ririn tak pernah gagal atas mimpinya, menurutnya sekali bermimpi harus diusahakan. Dan untuk pertama kali ia bermimpi, setelah Ririn melihat kakaknya melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Gajah Mada (UGM). Kala itu ia masih berseragam Sekolah Dasar kelas 4 di Yogyakarta, ia pun dengan harapan besar bisa mengikuti jejak kakaknya. Ririn tak mau, cita-citanya itu pudar begitu saja, ia lalu ambil bolpoin dan mencatatkan mimpinya itu dalam buku mimpi dan memastikan mimpi itu benar-benar tergapai dikemudian hari.
Mimpi yang ia catatkan itu benar-benar nyata, ia diterima di UGM sebagai Mahasiswa Ilmu Pemerintahan pada tahun 1992. Pencapaian ini membuat rangkaian mimpinya semakin panjang.
Memiliki komitmen lebih setelah mendapatkan gelar di UGM, yang ada pada pikirannya saat itu hanyalah mengabdi kepada masyarakat, dan jalan yang ia lakukan untuk menebus pengabdiannya adalah bekerja di unsur pemerintahan. Tak jauh dari kerja kerasnya, Ririn mendapatkan rezeki nomplok, ia mendapatkan status negara sebagai PNS.
Mengawali karirnya, Ririn bersedia dimanapun ditempatkan, dan ia mendapatkan tempat paling pinggir provinsi Kalimantan Timur, yakni Kota Bontang. Selama ia bekerja, Ririn menjalankan prinsipnya mengabdi untuk masyarakat. Dan Ririn amat sangat menikmati pekerjannya, ditugaskan sebagai staf di banyak organisasi perangkat daerah (OPD) ia tidak pernah mengeluh.
"Setiap pekerjaan yang kita jalani itu harus sesuai dengan passion (perasaan luar biasa ketika melaksanakan suatu pekerjaan), karena pekerjaan itu tidak semua menyenangkan, terlebih pekerjaan itu yang kita kuasai, akan jauh lebih menyenangkan," ujar Ririn.
Apalagi Ririn, seringkali mendapatkan tugas yang bukan dari latar belakang pendidikan dan keterampilannya. Ia menceritakan, pernah memasang tower ketika pengadaan program SIAP. Bahkan Ririn pernah memegang server sistem pemerintahan.
"Ada dedikasi yang kita tumbuhkan dan saya juga ingin selalu belajar kepada siapa pun, termasuk di perangkat pemerintahan, dari kepala bidang hingga teknisi di lapangan, itu saya lakukan karena menjadi seorang leader jangan malu untuk terus belajar," paparnya.
Tak nanggung-nanggung, ia mengabdikan diri di Kota Bontang selama 25 tahun lamanya. Dari menjadi Sekretaris Camat Bontang Utara, Kabid Pendaftaran dan Pendataan Penduduk, Kabag Humas dan Protokol DPRD, Sekretaris Kominfo Kota Bontang, hingga menjadi Sekretaris Dinas Perumahan Permukiman dan Pertanahan Kota Bontang.
Selain itu, Ririn sebelum memulai karir gemilangnya, ia selalu terlibat dalam keorganisasian. Ia ditunjuk sebagai Ketua Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Bontang dan ikut andil pula dalam kegiatan Ikatan Paguyuban Keluarga Tanah Jawi (Ikapakarti). Begitupula pada kegiatan sosial yang memicu kedekatan dia bersama Hetifah Sjaifuddin, legislator kondang Kaltim.
"Kedekatan saya dengan beliau bukan dari Dispar saja, tapi jauh saya ketika di Bontang, beliau sebagai donatur literasi, karena di Bontang saat itu untuk menjadi ramah anak membutuhkan pojok baca setiap panti, dan bu Hetifah memberikan sumbangan buku dengan jumlah cukup banyak," jabarnya.
Kemudian, Ririn pun berpikir sembari mengulas catatannya yang lalu. Ia ingin melebarkan sayap pengabdiannya lebih luas, di ranah provinsi hingga Kementerian. Sehingga Ririn pun rajin belajar dan selalu mengikuti tes perekrutan Provinsi hingga Kementerian, namun nasibnya hanya bisa bersaing di tiga besar.
Ririn pun mengungkapkan, dalam catatannya ia bermimpi bisa menjadi staff ahli Gubernur. Mimpinya terwujud kembali, pada masa jabatan Isran Noor dan Hadi Mulyadi, ia terpilih sebagai Staf Ahli Gubernur Polhukam Kaltim pada 2022. Raih prestasi yang gemilang Ririn selalu menunjukkan kinerja terbaiknya. "Saya terbiasa kantor itu harus bagus, setiap yang kita pimpin itu memiliki prestasi, dan yang paling utama adalah capaian kinerja kita bagus," tambahnya.
Kinerjanya yang baik dan memiliki potensi, Rini dilirik oleh Penjabat Gubernur Kaltim, Akmal Malik untuk memajukan industri pariwisata yang ada di Kaltim, dengan itu Ririn kini menjadi Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim. "Dengan amanah yang saya emban saat ini, tentu pula harus bisa memaksimalkan kinerja ini dengan baik, pariwisata ini sudah menjadi wajah suatu daerah yang ekonomi bagus," lengkapnya.
Karir demi karir yang dilalui oleh Ririn tak lekang dari kebaikan-kebaikan yang ia lakukan selama ini. Bahkan hingga menjabat pun saat ini pengabdian terhadap masyarakat tak pernah lepas. Walaupun dia bukan lagi pejabat di Bontang, tetapi seringkali mendapatkan pesan warga Bontang. Tanpa pamrih, Ririn pun menunjukkan warga yang sedang kesulitan itu.
Dari hobi yang dimiliki Rina kini pun membawa keberkahan bagi masyarakat sekitarnya. Dengan berkebun di pekarangan rumahnya, seringkali masyarakat juga menikmati hasilnya. "Sebagian tanah saya tumbuhi bunga mawar, ada ketika warga butuh bunga, saya persilahkan untuk mengambil. Karena saya juga senang membantu, kalau membantu orang itu bawaannya senang," lanjutnya.
Wanita kelahiran Yogyakarta 14 April 1974 ini, rupanya memiliki hobi yoga dan senam. Memanfaatkan waktu luang, Ririn rutin menjaga kebugaran tubuhnya dengan olahraga senam dan yoga. Hal ini sudah lama dia lakukan, sejak kecil senang sekali dengan tari-tarian.
Rangkaian catatan dan mimpi Ririn kini mulai terwujud, namun dirinya tak akan berhenti pada sampai titik ini. Ia akan terus melakukan yang terbaik untuk dirinya dan masyarakat. Dan kegigihan Rini ini, juga dapat dicontoh oleh pemuda saat, bahkan staff yang bekerja bersamanya.
"Saya pesan mumpung kalian masih muda, dan ini juga saya sampaikan kepada staff, untuk jangan takut bermimpi, dan jangan takut melakukan yang belum kamu kuasai, terus belajar dan ikhtiar, karena Allah tidak akan mengkhianati ikhtiar seorang hambanya," tutup Ririn dengan penuh harap.
(Sf/Rs)