Cari disini...
Seputarfakta.com - Muhammad Anshori -
Figur
Muhammad Aulia Rahman saat meraih juara di MTQ 2023. (Foto: Muhammad Aulia Rahman)
Muhammad Aulia Rahman, pemuda berusia 30 tahun ini seringkali memenangkan kejuaraan Musahaqoh Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) secara berturut-turut sejak 2012 hingga 2025.
Pria kelahiran Bakungan, 05 oktober 1994 ini merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Ia menempuh pendidikan di Sekolah Dasar (SD) 009 Loa Janan, kemudian meneruskan Sekolah Menengah Pertama (SMP) 2 Loa Kulu.
Selanjutnya menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 14 Samarinda dan mengakhiri pendidikan di Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda.
Rahman mengaku pertama kali mengikuti MTQ di Kecamatan Tenggarong Seberang dan kemudian berlanjut di Kota Bangun serta Anggana. "Saya pertama kali ikut perlombaan itu waktu di Sekolah Dasar (SD), waktu itu meraih juara dua," kata Rahman.
Beranjak dewasa, dirinya kembali mengikuti MTQ tingkat remaja di Kecamatan Muara Kaman pada 2009 silam. "Alhamdulillah dapat juara I, kemudian saya dikirim ke Kota Bontang ikut MTQ juga dan meraih peringkat IV," ungkapnya.
Sejak itu, dirinya kerap kali mengikuti MTQ dan berhasil menjadi juara bertahan untuk tingkat Kabupaten sejak 2012 sampai 2025. "Alhamdulillah saya juara satu berturut-turut. Terakhir di Samboja Barat kemarin. Kalau MTQ tingkat provinsi di Berau juara III, itu sekitar 2018," ujarnya.
Kata dia, keberhasilan jelas tidak didapatkan begitu saja, ada peran serta doa dari kedua orang tua, yakni Arfah dan M Arsyad, kemudian ada usaha keras hingga membuat bangga.
Anak lelaki-laki yang memang sudah mencintai Alquran sejak di bangku SD ini tidak perlu diragukan lagi prestasinya karena telah meraih juara berturut-turut di MTQ dari berbagai tingkat dan menjadi andalan Kukar.
"Motivasinya mengikuti MTQ dibidang Tilawah ini yakni syiar agama. Syiar agama ini bisa melalui MTQ, Ceramah dan lain sebagainnya. Quran itu bukan hanya di baca, isinya juga di amalkan. Jadi banyak pelajarannya, membaca quran ini tidak boleh sombong harus rendah hati," ungkapnya.
Dirinya mengaku, saat ini telah mengakhirinya untuk mengikuti perlombaan MTQ dan fokus pada pengembangan generasi muda untuk di wilayah Loa Bakung.
Saat ini, dirinya telah mendirikan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) dengan siswa-siswi sebanyak 40 orang dan didukung oleh pemerintah desa serta perusahaan setempat.
"TPQ, idenya dari saya. Karena sering mengikuti lomba dan juara, makanya di support oleh pemerintah desa dan menjadi pelatih disini. Saya juga mengajar di TPA, Pesantren," ucap Rahman.
Rahman berpesan untuk para qori dan qoriah dan anak muda di Kukar, manfaatkan waktu untuk mengaji, karena apa yang ada di dunia ini semua ada di Al-quran. "Jika kita membaca Al-quran maka semua yang kita inginkan akan dikabulkan Allah SWT, jangan berhenti membaca Al-quran," tutup Rahman.
(Sf/By)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Muhammad Anshori -
Figur
Muhammad Aulia Rahman saat meraih juara di MTQ 2023. (Foto: Muhammad Aulia Rahman)
Muhammad Aulia Rahman, pemuda berusia 30 tahun ini seringkali memenangkan kejuaraan Musahaqoh Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) secara berturut-turut sejak 2012 hingga 2025.
Pria kelahiran Bakungan, 05 oktober 1994 ini merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Ia menempuh pendidikan di Sekolah Dasar (SD) 009 Loa Janan, kemudian meneruskan Sekolah Menengah Pertama (SMP) 2 Loa Kulu.
Selanjutnya menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 14 Samarinda dan mengakhiri pendidikan di Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda.
Rahman mengaku pertama kali mengikuti MTQ di Kecamatan Tenggarong Seberang dan kemudian berlanjut di Kota Bangun serta Anggana. "Saya pertama kali ikut perlombaan itu waktu di Sekolah Dasar (SD), waktu itu meraih juara dua," kata Rahman.
Beranjak dewasa, dirinya kembali mengikuti MTQ tingkat remaja di Kecamatan Muara Kaman pada 2009 silam. "Alhamdulillah dapat juara I, kemudian saya dikirim ke Kota Bontang ikut MTQ juga dan meraih peringkat IV," ungkapnya.
Sejak itu, dirinya kerap kali mengikuti MTQ dan berhasil menjadi juara bertahan untuk tingkat Kabupaten sejak 2012 sampai 2025. "Alhamdulillah saya juara satu berturut-turut. Terakhir di Samboja Barat kemarin. Kalau MTQ tingkat provinsi di Berau juara III, itu sekitar 2018," ujarnya.
Kata dia, keberhasilan jelas tidak didapatkan begitu saja, ada peran serta doa dari kedua orang tua, yakni Arfah dan M Arsyad, kemudian ada usaha keras hingga membuat bangga.
Anak lelaki-laki yang memang sudah mencintai Alquran sejak di bangku SD ini tidak perlu diragukan lagi prestasinya karena telah meraih juara berturut-turut di MTQ dari berbagai tingkat dan menjadi andalan Kukar.
"Motivasinya mengikuti MTQ dibidang Tilawah ini yakni syiar agama. Syiar agama ini bisa melalui MTQ, Ceramah dan lain sebagainnya. Quran itu bukan hanya di baca, isinya juga di amalkan. Jadi banyak pelajarannya, membaca quran ini tidak boleh sombong harus rendah hati," ungkapnya.
Dirinya mengaku, saat ini telah mengakhirinya untuk mengikuti perlombaan MTQ dan fokus pada pengembangan generasi muda untuk di wilayah Loa Bakung.
Saat ini, dirinya telah mendirikan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) dengan siswa-siswi sebanyak 40 orang dan didukung oleh pemerintah desa serta perusahaan setempat.
"TPQ, idenya dari saya. Karena sering mengikuti lomba dan juara, makanya di support oleh pemerintah desa dan menjadi pelatih disini. Saya juga mengajar di TPA, Pesantren," ucap Rahman.
Rahman berpesan untuk para qori dan qoriah dan anak muda di Kukar, manfaatkan waktu untuk mengaji, karena apa yang ada di dunia ini semua ada di Al-quran. "Jika kita membaca Al-quran maka semua yang kita inginkan akan dikabulkan Allah SWT, jangan berhenti membaca Al-quran," tutup Rahman.
(Sf/By)