Cari disini...
Seputarfakta.com - Muhammad Anshori -
Figur
Penggiat Seni Musik Tradisional di Kota Raja, Tenggarong. Mahdi Rinjani. (Foto:Istimewa)
Tenggarong - Alat Musik Tradisional Khas Dayak berasal dari Kalimantan Timur (Kaltim) bernama Sape kini menjadi trend di kalangan generasi muda untuk dimainkan dalam sebuah pertunjukan.
Seorang pemuda di Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim), Mahdi Rijani atau lebih dikenal dengan nama panggungnya Aditya Clara Yooh adalah seorang pemusik yang piawai memainkan alat musik tradisional tersebut.
Kegemaran dan ketertarikan Mahdi Rijani terhadap alat musik tradisional Sape muncul sejak masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Penyinggahan Kutai Barat (Kubar), Kalimantan Timur (Kaltim).
“Dulu di sekolah saya SMP Negeri 1 Penyinggahan, Kubar, ada muatan lokal untuk mengenal berbagai khas tradisional, salah satunya alat musik Dayak, yaitu Sape. Dari situ saya mulai menekuni alat musik ini," ujar Mahdi pada (27/12/2023).
Selain alunan suara yang sangat unik, ia juga berkeinginan untuk melestarikan seni musik tradisional khas suku Dayak di Kaltim, khususnya Dayak Kenyah dan ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa alat musik Sape masih ada yang memainkannya secara manual.
“Saya pun tertarik dengan alat musik Sape. Ini juga sebagai bentuk untuk melestarikan agar lebih dikenal luas,” ungkapnya.
Mahdi Rijani mengaku sering tampil di berbagai even, baik di tingkat regional maupun nasional. Bahkan pernah berduet dengan musisi legendaris di Tanah Air, Iwan Fals.
Ia juga pernah mengisi beberapa projek dan berkolaborasi dengan musisi lokal di Kaltim hingga mengikuti Festival Musik di tingkat Nasional bersama Musisi Jalanan di Kutai Kartanegara (Kukar) dan menjadi finalis 10 besar dan tampil di stasiun televisi nasional.
“Dalam berkarir, saya banyak terlibat berbagai projek dan mengisi acara, baik di tingkat regional maupun nasional dan pernah berduet dengan Iwan Fals di Jakarta,” ungkapnya.
Ia berharap generasi muda di Kaltim terus melestarikan seni musik tradisional Sape dan jangan pernah malu untuk memperkenalkan seni budaya yang ada di Kaltim.
“Jangan malu dan gengsi untuk maju ke publik membawa nama sendiri, lebih- lebih nama besar kaltim dalam memainkan alat musik tradisional kita ini, tetap lestarikan seni budaya kita,” pungkasnya.
(Sf/By)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Muhammad Anshori -
Figur
Penggiat Seni Musik Tradisional di Kota Raja, Tenggarong. Mahdi Rinjani. (Foto:Istimewa)
Tenggarong - Alat Musik Tradisional Khas Dayak berasal dari Kalimantan Timur (Kaltim) bernama Sape kini menjadi trend di kalangan generasi muda untuk dimainkan dalam sebuah pertunjukan.
Seorang pemuda di Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim), Mahdi Rijani atau lebih dikenal dengan nama panggungnya Aditya Clara Yooh adalah seorang pemusik yang piawai memainkan alat musik tradisional tersebut.
Kegemaran dan ketertarikan Mahdi Rijani terhadap alat musik tradisional Sape muncul sejak masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Penyinggahan Kutai Barat (Kubar), Kalimantan Timur (Kaltim).
“Dulu di sekolah saya SMP Negeri 1 Penyinggahan, Kubar, ada muatan lokal untuk mengenal berbagai khas tradisional, salah satunya alat musik Dayak, yaitu Sape. Dari situ saya mulai menekuni alat musik ini," ujar Mahdi pada (27/12/2023).
Selain alunan suara yang sangat unik, ia juga berkeinginan untuk melestarikan seni musik tradisional khas suku Dayak di Kaltim, khususnya Dayak Kenyah dan ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa alat musik Sape masih ada yang memainkannya secara manual.
“Saya pun tertarik dengan alat musik Sape. Ini juga sebagai bentuk untuk melestarikan agar lebih dikenal luas,” ungkapnya.
Mahdi Rijani mengaku sering tampil di berbagai even, baik di tingkat regional maupun nasional. Bahkan pernah berduet dengan musisi legendaris di Tanah Air, Iwan Fals.
Ia juga pernah mengisi beberapa projek dan berkolaborasi dengan musisi lokal di Kaltim hingga mengikuti Festival Musik di tingkat Nasional bersama Musisi Jalanan di Kutai Kartanegara (Kukar) dan menjadi finalis 10 besar dan tampil di stasiun televisi nasional.
“Dalam berkarir, saya banyak terlibat berbagai projek dan mengisi acara, baik di tingkat regional maupun nasional dan pernah berduet dengan Iwan Fals di Jakarta,” ungkapnya.
Ia berharap generasi muda di Kaltim terus melestarikan seni musik tradisional Sape dan jangan pernah malu untuk memperkenalkan seni budaya yang ada di Kaltim.
“Jangan malu dan gengsi untuk maju ke publik membawa nama sendiri, lebih- lebih nama besar kaltim dalam memainkan alat musik tradisional kita ini, tetap lestarikan seni budaya kita,” pungkasnya.
(Sf/By)