Kisah Syahrian, Pemuda Muara Muntai Kembangkan Kebun Selada Urang Hulu Farm

    Seputarfakta.com - Muhammad Anshori -

    Figur

    04 Januari 2025 12:15 WIB

    Owner Urang Hulu, Syahrian saat mengecek tanaman selada di Green House, Jalan Gunung Sentul, Kecamatan Tenggarong. (Foto:M.anshori/Seputarfakta.com).

    Tenggarong - Syahrian, pemuda kelahiran 1991 asal Muara Muntai ini sejak 2022 lalu telah mengembangkan Kebun Urang Hulu Farm di Jalan Gunung Sentul, Kecamatan Tenggarong sebagai owner. 

    Syahrian mengawali usaha ini dengan hanya mencoba-coba, tetapi setelah dijalani dan ditekuni, ternyata potensi khususnya di hidroponik sangat besar.

    Apalagi untuk jenis sayur selada potensial untuk daerah-daerah perkotaan.

    Alasan pemberian nama usaha “Urang Hulu” karena Syahrian sendiri dibesarkan di desa Muara Muntai yang masyarakat sebut sebagai wilayah penghuluan atau pedalaman.

    Muara muntai sendiri terkenal dengan sektor pertanian pada saat itu. Tapi seiringnya berjalannya waktu, peminat menjadi petani berkurang dan akhirnya hilang sampai sekarang, sehingga memutuskan mencoba merantau ke Tenggarong. 

    Dirinya ingin menunjukkan Urang Hulu bisa berkarya dan menunjukkan bahwa tidak hanya orang tua saja yang bisa bertani, tetapi anak muda pun bisa.

    "Ini tak mudah bagi saya sebagai perantau dan memulai usaha sebagai petani. Tantangan utama dalam usaha selada itu di pengeluaran modal. Karena orang pasti selalu berbicara untung," kata Sayrian Sabtu (4/1/2025).

    Dia pun makin serius dengan pertanian modern. Maka dari itu, pada 2023, dia membuat badan hukum untuk usaha pertaniannya ini.

    Kebun Urang Hulu sendiri menggunakan Hidroponik modern dengan memanfaatkan pipa sebagai talang air. Sedangkan penggunaan konvensional sendiri fokus ke tanah dan polybag. Dari dua cara menanam itu mempengaruhi rasa selada. 

    Syahrian juga menjelaskan untuk pemasaran selada ini sendiri menyasar ke pasar-pasar dan toko frozen food.

    “Untuk masuk ke supermarket kami belum bisa. Karena menjaga produksi selada. Sebab, untuk satu toko saja kita perlu 2.500 Selada Jika diecer ke lain, susah perputarannya dan kasihan pelanggan tetap kami,” ujarnya.

    Ia mengungkapkan, pendapatan dari penjualan selada ini bisa mencapai Rp7 juta sampai Rp8 juta per bulannya. 

    Sementara, luas area Kebun Selada Urang Hulu Farm sendiri seluas 15×25 meter dan rencana akan memperluas pekarangan selada lagi kedepannya.

    “Harapan saya untuk UMKM selada di buatkan komunitas dan didata dari Dinas Pertanian atau penyuluhnya bisa langsung terjun kelapangan.

    Kata dia, rata-rata petani selada itu berkembang sendiri atau mandiri tanpa ada bantuan pemerintah. "Apalagi adanya tagline pemerintah sekarang mau swasembada pangan dan ini salah satu kesempatan kita sebagai anak-anak muda menunjukkan potensi selada kami," jelasnya.

    Sementara, dirinya menargetkan pada tahun 2025 ini akan membuat Green House yang berlokasi di Kecamatan Loa Janan, Kukar. 

    "Kita juga punya target di 2025 ini mau memperbesar jangkauan kami, ada juga pembuatan Green House di Loa Janan," tutupnya. 

    (Sf/By)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Kisah Syahrian, Pemuda Muara Muntai Kembangkan Kebun Selada Urang Hulu Farm

    Seputarfakta.com - Muhammad Anshori -

    Figur

    04 Januari 2025 12:15 WIB

    Owner Urang Hulu, Syahrian saat mengecek tanaman selada di Green House, Jalan Gunung Sentul, Kecamatan Tenggarong. (Foto:M.anshori/Seputarfakta.com).

    Tenggarong - Syahrian, pemuda kelahiran 1991 asal Muara Muntai ini sejak 2022 lalu telah mengembangkan Kebun Urang Hulu Farm di Jalan Gunung Sentul, Kecamatan Tenggarong sebagai owner. 

    Syahrian mengawali usaha ini dengan hanya mencoba-coba, tetapi setelah dijalani dan ditekuni, ternyata potensi khususnya di hidroponik sangat besar.

    Apalagi untuk jenis sayur selada potensial untuk daerah-daerah perkotaan.

    Alasan pemberian nama usaha “Urang Hulu” karena Syahrian sendiri dibesarkan di desa Muara Muntai yang masyarakat sebut sebagai wilayah penghuluan atau pedalaman.

    Muara muntai sendiri terkenal dengan sektor pertanian pada saat itu. Tapi seiringnya berjalannya waktu, peminat menjadi petani berkurang dan akhirnya hilang sampai sekarang, sehingga memutuskan mencoba merantau ke Tenggarong. 

    Dirinya ingin menunjukkan Urang Hulu bisa berkarya dan menunjukkan bahwa tidak hanya orang tua saja yang bisa bertani, tetapi anak muda pun bisa.

    "Ini tak mudah bagi saya sebagai perantau dan memulai usaha sebagai petani. Tantangan utama dalam usaha selada itu di pengeluaran modal. Karena orang pasti selalu berbicara untung," kata Sayrian Sabtu (4/1/2025).

    Dia pun makin serius dengan pertanian modern. Maka dari itu, pada 2023, dia membuat badan hukum untuk usaha pertaniannya ini.

    Kebun Urang Hulu sendiri menggunakan Hidroponik modern dengan memanfaatkan pipa sebagai talang air. Sedangkan penggunaan konvensional sendiri fokus ke tanah dan polybag. Dari dua cara menanam itu mempengaruhi rasa selada. 

    Syahrian juga menjelaskan untuk pemasaran selada ini sendiri menyasar ke pasar-pasar dan toko frozen food.

    “Untuk masuk ke supermarket kami belum bisa. Karena menjaga produksi selada. Sebab, untuk satu toko saja kita perlu 2.500 Selada Jika diecer ke lain, susah perputarannya dan kasihan pelanggan tetap kami,” ujarnya.

    Ia mengungkapkan, pendapatan dari penjualan selada ini bisa mencapai Rp7 juta sampai Rp8 juta per bulannya. 

    Sementara, luas area Kebun Selada Urang Hulu Farm sendiri seluas 15×25 meter dan rencana akan memperluas pekarangan selada lagi kedepannya.

    “Harapan saya untuk UMKM selada di buatkan komunitas dan didata dari Dinas Pertanian atau penyuluhnya bisa langsung terjun kelapangan.

    Kata dia, rata-rata petani selada itu berkembang sendiri atau mandiri tanpa ada bantuan pemerintah. "Apalagi adanya tagline pemerintah sekarang mau swasembada pangan dan ini salah satu kesempatan kita sebagai anak-anak muda menunjukkan potensi selada kami," jelasnya.

    Sementara, dirinya menargetkan pada tahun 2025 ini akan membuat Green House yang berlokasi di Kecamatan Loa Janan, Kukar. 

    "Kita juga punya target di 2025 ini mau memperbesar jangkauan kami, ada juga pembuatan Green House di Loa Janan," tutupnya. 

    (Sf/By)