Cari disini...
Seputarfakta.com – Tria -
Figur
Guru SD Fastabiqul Khairat Samarinda, Fitra Elnurianda. (Foto: Dokumentasi Fitra Elnurianda/Seputarfakta.com)
Samarinda - Fitra Elnurianda, seorang guru Sekolah Dasar (SD) Fastabiqul Khairat yang ada di Samarinda, memiliki kisah yang luar biasa dalam perjalanan hidupnya. Siapa sangka, wanita kelahiran tahun 1992 ini, yang awalnya bercita-cita menjadi diplomat, kini justru mengemban tugas negara sebagai seorang guru di Korea Selatan melalui program Indonesian Korean Teacher Exchange (IKTE) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) RI.
Fitra, yang merupakan lulusan S1 dari Universitas Jaya Baya DKI Jakarta dengan jurusan Hubungan Internasional ini, awalnya tidak pernah terpikir untuk menjadi seorang guru.
"Saya dulu ingin menjadi diplomat, makanya saya mengambil jurusan Hubungan Internasional," ujar Fitra pada Seputar Fakta belum lama ini.
Namun, setelah kembali ke Samarinda, dan bergabung dengan berbagai komunitas yang ada di Samarinda, ia menemukan panggilannya sebagai seorang pendidik. Pengalaman mengikuti program pertukaran pelajar saat SMA di Washington DC juga semakin mengukuhkan niatnya untuk berkeliling dunia, meskipun akhirnya jalan hidup membawanya ke dunia pendidikan.
Kini, setelah tujuh tahun mengajar di SD Fastabiqul Khairat, Fitra mendapat kesempatan untuk merasakan pengalaman mengajar di luar negeri, tepatnya di Korea Selatan. Ia menjadi salah satu dari 14 guru Indonesia yang lolos seleksi untuk program Indonesian – Korean Teacher Exchange (IKTE), yang mengirimkan guru-guru Indonesia untuk mengajar di Korea dan sebaliknya.
Di Korea, Fitra mengajar materi tentang budaya dan pendidikan kewarganegaraan global. Perempuan berdarah banjar dan kutai ini akan membawakan beberapa cerita rakyat Kaltim di antaranya tentang pesut Mahakam.
“Saya membawa materi dari Indonesia seperti cerita rakyat yang berkaitan dengan keberagaman, bagaimana cara memahami orang lain, memahami agama lain, dan keberagaman suku,” jelasnya.
Pengalaman mengajar di Korea ini menurutnya dapat memberikan perspektif baru tentang dunia pendidikan. Ia menyadari bahwa sebagai guru, banyak peluang untuk berkembang dan berkontribusi di kancah internasional.
"Awalnya saya kira jadi guru tidak bisa kemana-mana lagi, ternyata banyak program dari pemerintah yang membuka kesempatan bagi guru untuk belajar dan berbagi pengalaman di luar negeri," tuturnya.
Tak hanya fokus pada pengajaran, Fitra juga aktif dalam kegiatan lingkungan, seperti program membuat sabun dari minyak jelantah. Baginya, pendidikan bukan hanya tentang memberikan ilmu di kelas, tetapi juga memberikan contoh konkret tentang bagaimana menjalani kehidupan yang lebih baik dan berwawasan luas.
Dengan latar belakang pendidikan yang solid, S1 Hubungan Internasional, S2 Pendidikan, dan S1 Pendidikan Guru SD, Fitra kini tengah merencanakan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S3. Ia berharap bisa terus berkontribusi dalam dunia pendidikan Indonesia, membawa perubahan positif dan memberikan inspirasi bagi guru-guru lainnya.
Ia ingin menyampaikan bahwa menjadi guru tidak hanya terbatas dalam satu ruang kelas saja. Dengan tekad dan semangat, seorang guru bisa menjadi duta bangsa, membawa nama Indonesia ke pentas dunia, dan membawa pulang ilmu serta pengalaman yang bisa diaplikasikan di tanah air melalui pendidikan.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com – Tria -
Figur
Guru SD Fastabiqul Khairat Samarinda, Fitra Elnurianda. (Foto: Dokumentasi Fitra Elnurianda/Seputarfakta.com)
Samarinda - Fitra Elnurianda, seorang guru Sekolah Dasar (SD) Fastabiqul Khairat yang ada di Samarinda, memiliki kisah yang luar biasa dalam perjalanan hidupnya. Siapa sangka, wanita kelahiran tahun 1992 ini, yang awalnya bercita-cita menjadi diplomat, kini justru mengemban tugas negara sebagai seorang guru di Korea Selatan melalui program Indonesian Korean Teacher Exchange (IKTE) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) RI.
Fitra, yang merupakan lulusan S1 dari Universitas Jaya Baya DKI Jakarta dengan jurusan Hubungan Internasional ini, awalnya tidak pernah terpikir untuk menjadi seorang guru.
"Saya dulu ingin menjadi diplomat, makanya saya mengambil jurusan Hubungan Internasional," ujar Fitra pada Seputar Fakta belum lama ini.
Namun, setelah kembali ke Samarinda, dan bergabung dengan berbagai komunitas yang ada di Samarinda, ia menemukan panggilannya sebagai seorang pendidik. Pengalaman mengikuti program pertukaran pelajar saat SMA di Washington DC juga semakin mengukuhkan niatnya untuk berkeliling dunia, meskipun akhirnya jalan hidup membawanya ke dunia pendidikan.
Kini, setelah tujuh tahun mengajar di SD Fastabiqul Khairat, Fitra mendapat kesempatan untuk merasakan pengalaman mengajar di luar negeri, tepatnya di Korea Selatan. Ia menjadi salah satu dari 14 guru Indonesia yang lolos seleksi untuk program Indonesian – Korean Teacher Exchange (IKTE), yang mengirimkan guru-guru Indonesia untuk mengajar di Korea dan sebaliknya.
Di Korea, Fitra mengajar materi tentang budaya dan pendidikan kewarganegaraan global. Perempuan berdarah banjar dan kutai ini akan membawakan beberapa cerita rakyat Kaltim di antaranya tentang pesut Mahakam.
“Saya membawa materi dari Indonesia seperti cerita rakyat yang berkaitan dengan keberagaman, bagaimana cara memahami orang lain, memahami agama lain, dan keberagaman suku,” jelasnya.
Pengalaman mengajar di Korea ini menurutnya dapat memberikan perspektif baru tentang dunia pendidikan. Ia menyadari bahwa sebagai guru, banyak peluang untuk berkembang dan berkontribusi di kancah internasional.
"Awalnya saya kira jadi guru tidak bisa kemana-mana lagi, ternyata banyak program dari pemerintah yang membuka kesempatan bagi guru untuk belajar dan berbagi pengalaman di luar negeri," tuturnya.
Tak hanya fokus pada pengajaran, Fitra juga aktif dalam kegiatan lingkungan, seperti program membuat sabun dari minyak jelantah. Baginya, pendidikan bukan hanya tentang memberikan ilmu di kelas, tetapi juga memberikan contoh konkret tentang bagaimana menjalani kehidupan yang lebih baik dan berwawasan luas.
Dengan latar belakang pendidikan yang solid, S1 Hubungan Internasional, S2 Pendidikan, dan S1 Pendidikan Guru SD, Fitra kini tengah merencanakan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S3. Ia berharap bisa terus berkontribusi dalam dunia pendidikan Indonesia, membawa perubahan positif dan memberikan inspirasi bagi guru-guru lainnya.
Ia ingin menyampaikan bahwa menjadi guru tidak hanya terbatas dalam satu ruang kelas saja. Dengan tekad dan semangat, seorang guru bisa menjadi duta bangsa, membawa nama Indonesia ke pentas dunia, dan membawa pulang ilmu serta pengalaman yang bisa diaplikasikan di tanah air melalui pendidikan.
(Sf/Rs)