Kenalan dengan Fiqri, Sosok di Balik Teknologi Bermodal Barang Bekas yang Bantu Pengusaha Kopi 

    Seputarfakta.com - Sahrul -

    Figur

    15 Desember 2024 05:00 WIB

    Fiqri Jauhari Rizal. (Istimewa)

    Fiqri Jauhari Rizal mampu menyulap barang bekas jadi alat yang bernilai, bahkan mampu menungguli puluhan produk inovasi yang dilombakan di Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat Kabupaten Paser 2024.

    Alat itu hanya sebuah sangrai kopi, tapi punya nilai yang berguna bagi pengusaha kopi karena mampu memangkas waktu sehingga lebih efektif ketimbang dilakukan secara manual.

    Ide itu muncul saat pemuda yang kerap disapa Fiqri ini menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Uko, Kecamatan Muara Komam. Berawal dari mengamati kebiasaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menyangrai kopi secara manual, ia mencoba mencari solusi agar dapat dilakukan secara hemat waktu dan tidak boros biaya.

    Dengan mengumpulkan barang bekas berupa tabung kosong, gear, rantai sepeda motor hingga alat elektronik, mampu ia rakit menjadi alat sangrai kopi otomatis. Saat uji coba ternyata lebih efektif, dari yang biasanya menyangrai kopi manual memakan waktu sampai dua jam, dengan alat yang ia buat hanya butuh waktu 15 menit.

    "Alat penemuan saya itu saya namakan Alsan 02, saya juga coba lombakan di inovasi TTG Paser 2024, hasilnya produk saya bisa juara satu dari peserta yang diikuti enam kecamatan," kata Fiqri, Minggu (15/12/2024).

    Pemuda kelahiran 31 Mei 2002 ini rupanya bukan berbekal dari pengalaman saat menimpa ilmu di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (Kaltim), alat itu murni ia buat dengan belajar secara otodidak dari ide yang muncul.

    Menurutnya pengusaha kopi butuh modal yang cukup banyak karena alat mesin kopi harganya bisa sampai Rp40 juta, dari omset UMKM yang kurang rata-rata hanya mengandalkan kebiasaan menyangrai kopi secara manual.

    "Jadi saya coba buatkan alat mesin sangrai kopi otomatis, bahan bakarnya bukan lagi pakai gas, tapi hanya pakai minyak dan oli bekas," tutur pria kelahiran Long Kali ini.

    Bila dibandingkan dengan alat mesin kopi yang harganya sampai Rp40 juta, Alsan 02 rakitannya hanya butuh bujet Rp2 juta bila dirakit dengan alat yang baru. Jadi perbandingannya cukup jauh dari segi harga dan hasilnya terbukti juga tidak jauh berbeda.

    Kelebihan alat sangrai kopi otomatis miliknya itu lah yang mampu membawanya sampai meraih juara di inovasi TTG tingkat Kabupaten Paser 2024.

    Tidak cukup sampai disitu, keberhasilannya meraih juara tingkat kabupaten membawanya bakal kembali berkompetisi mewakili Kabupaten Paser di tingkat Provinsi Kaltim, melawan produk inovasi dari 10 kabupaten.

    "TTG tingkat provinsi dimulai sekitar bulan Maret, nanti dilaksanakan di Ibu Kota Negara Nusantara (IKN)," tandas pemuda lima bersaudara ini.

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Kenalan dengan Fiqri, Sosok di Balik Teknologi Bermodal Barang Bekas yang Bantu Pengusaha Kopi 

    Seputarfakta.com - Sahrul -

    Figur

    15 Desember 2024 05:00 WIB

    Fiqri Jauhari Rizal. (Istimewa)

    Fiqri Jauhari Rizal mampu menyulap barang bekas jadi alat yang bernilai, bahkan mampu menungguli puluhan produk inovasi yang dilombakan di Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat Kabupaten Paser 2024.

    Alat itu hanya sebuah sangrai kopi, tapi punya nilai yang berguna bagi pengusaha kopi karena mampu memangkas waktu sehingga lebih efektif ketimbang dilakukan secara manual.

    Ide itu muncul saat pemuda yang kerap disapa Fiqri ini menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Uko, Kecamatan Muara Komam. Berawal dari mengamati kebiasaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menyangrai kopi secara manual, ia mencoba mencari solusi agar dapat dilakukan secara hemat waktu dan tidak boros biaya.

    Dengan mengumpulkan barang bekas berupa tabung kosong, gear, rantai sepeda motor hingga alat elektronik, mampu ia rakit menjadi alat sangrai kopi otomatis. Saat uji coba ternyata lebih efektif, dari yang biasanya menyangrai kopi manual memakan waktu sampai dua jam, dengan alat yang ia buat hanya butuh waktu 15 menit.

    "Alat penemuan saya itu saya namakan Alsan 02, saya juga coba lombakan di inovasi TTG Paser 2024, hasilnya produk saya bisa juara satu dari peserta yang diikuti enam kecamatan," kata Fiqri, Minggu (15/12/2024).

    Pemuda kelahiran 31 Mei 2002 ini rupanya bukan berbekal dari pengalaman saat menimpa ilmu di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (Kaltim), alat itu murni ia buat dengan belajar secara otodidak dari ide yang muncul.

    Menurutnya pengusaha kopi butuh modal yang cukup banyak karena alat mesin kopi harganya bisa sampai Rp40 juta, dari omset UMKM yang kurang rata-rata hanya mengandalkan kebiasaan menyangrai kopi secara manual.

    "Jadi saya coba buatkan alat mesin sangrai kopi otomatis, bahan bakarnya bukan lagi pakai gas, tapi hanya pakai minyak dan oli bekas," tutur pria kelahiran Long Kali ini.

    Bila dibandingkan dengan alat mesin kopi yang harganya sampai Rp40 juta, Alsan 02 rakitannya hanya butuh bujet Rp2 juta bila dirakit dengan alat yang baru. Jadi perbandingannya cukup jauh dari segi harga dan hasilnya terbukti juga tidak jauh berbeda.

    Kelebihan alat sangrai kopi otomatis miliknya itu lah yang mampu membawanya sampai meraih juara di inovasi TTG tingkat Kabupaten Paser 2024.

    Tidak cukup sampai disitu, keberhasilannya meraih juara tingkat kabupaten membawanya bakal kembali berkompetisi mewakili Kabupaten Paser di tingkat Provinsi Kaltim, melawan produk inovasi dari 10 kabupaten.

    "TTG tingkat provinsi dimulai sekitar bulan Maret, nanti dilaksanakan di Ibu Kota Negara Nusantara (IKN)," tandas pemuda lima bersaudara ini.

    (Sf/Rs)