Cari disini...
Seputarfakt.com - Muhammad Anshori -
Figur
Karya Seni Kaligrafi Kontemporer yang dilukis oleh murid Husni Azwari. (Foto:M.anshori/Seputarfakta.com)
NAMA Husni Azwari sudah tidak asing lagi bagi pelaku seni kaligrafi kontemporer di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Anak bungsu dari tiga bersaudara ini merupakan pelukis seni kaligrafi kelahiran Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Husni Azwari sendiri sering kali keluar sebagai juara dalam pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kabupaten Kukar.
Ia sendiri sudah berbakat sejak kecil dengan hobi mengambar sejak duduk di Sekolah Dasar (SD) 035 Tenggarong.
Saat menempuh pendidikan di Madrasah Tsanawiyah (MTS) PPKP Ribathul Khail dan Madrasa Aliyah (MA), Husni tetap menekuni hobinya itu.
Setelah lulus sekolah, Husn Azwari menempuh kuliah di Jombang dan mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) di pesantren Lembaga Kaligrafi Alquran (LEMKA) Sukabumi, Jawa Barat (Jabar).
Husni mengatakan mengenalkan Kaligrafi Kontemporer dari Ustadz Almarhum Sobirin saat menempuh pendidikan di MTQ PPKP Ribathul Khail.
"Saya di kenalkan kaligrafi oleh Ustadz Sobirin, kebetulan saya yang juga hobinya menggambar lalu tertarik dengan pelajaran itu," sebutnya.
Kata dia, untuk membuat karya seni kaligrafi kontemporer memang tidak mudah, harus mempunyai jiwa seni yang kuat dan memperbanyak referensi salah satunya harus mengetahui seni menggambar.
"Untuk melukis kaligrafi kontemporer itu kita harus menghayati, menjiwai dan fokus. Sebab, ini adalah tulisan arab," ungkapnya.
Ia pun kerap mengikuti lomba kaligrafi kontemporer. Pada 2005 mengikuti festival istiqlal dua yang digelar Lekmak di Jakarta. Kemudian festival Ramadan 2006 di Kecamatan Tenggarong dan keluar sebagai juara satu.
Pada 2009, Husni mengikuti perlombaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kabupaten Kukar di Kecamatan Muara Kaman dan berhasil mendapat juara 1. Kemudian mengikuti MTQ 2010 tingkat Kabupaten Kukar di Sangasanga dan kembali berhasil meraih juara 1.
Sejak mengikuti MTQ pada 2009 sampai 2016 atau selama tujuh tahun, dirinya menjadi juara bertahan di tingkat Kabupaten Kukar dengan meraih juara 1.
"Saya berhasil jadi juara bertahan waktu itu di tingkat kabupaten Kukar. MTQ itu diselenggarakan di Muara Kaman, Sangasanga, Samboja, Kembang Janggut, Muara Muntai, kenohan dan Marangkayu," ucapnya.
Kini, Husni ditunjuk menjadi pelatih kaligrafi kontemporer di Komunitas Kaligrafi Kukar. "Motivasi saya bisa bertahan sampai sekarang karena Kaligrafi ini merupakan budaya islam dan ini juga ada nilai ibadahnya, setiap saya menulis sama halnya dengan membaca Alquran. Nilai ibadahnya di situ," jelasnya.
Husni juga membuka les kaligrafi untuk anak-anak muda di Kukar yang ingin belajar melukis Kaligrafi Kontemporer dan terbuka untuk umum. "Di Tenggarong, siswa saya ada enam orang yang dibina. Mulai anak SD, SMP, SMA hingga anak kuliahan, saya juga melakukan pembinaan hingga ke Loa Janan Ulu dibantu oleh kawan-kawan di situ," tutupnya.
(Sf/By)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakt.com - Muhammad Anshori -
Figur
Karya Seni Kaligrafi Kontemporer yang dilukis oleh murid Husni Azwari. (Foto:M.anshori/Seputarfakta.com)
NAMA Husni Azwari sudah tidak asing lagi bagi pelaku seni kaligrafi kontemporer di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Anak bungsu dari tiga bersaudara ini merupakan pelukis seni kaligrafi kelahiran Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Husni Azwari sendiri sering kali keluar sebagai juara dalam pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kabupaten Kukar.
Ia sendiri sudah berbakat sejak kecil dengan hobi mengambar sejak duduk di Sekolah Dasar (SD) 035 Tenggarong.
Saat menempuh pendidikan di Madrasah Tsanawiyah (MTS) PPKP Ribathul Khail dan Madrasa Aliyah (MA), Husni tetap menekuni hobinya itu.
Setelah lulus sekolah, Husn Azwari menempuh kuliah di Jombang dan mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) di pesantren Lembaga Kaligrafi Alquran (LEMKA) Sukabumi, Jawa Barat (Jabar).
Husni mengatakan mengenalkan Kaligrafi Kontemporer dari Ustadz Almarhum Sobirin saat menempuh pendidikan di MTQ PPKP Ribathul Khail.
"Saya di kenalkan kaligrafi oleh Ustadz Sobirin, kebetulan saya yang juga hobinya menggambar lalu tertarik dengan pelajaran itu," sebutnya.
Kata dia, untuk membuat karya seni kaligrafi kontemporer memang tidak mudah, harus mempunyai jiwa seni yang kuat dan memperbanyak referensi salah satunya harus mengetahui seni menggambar.
"Untuk melukis kaligrafi kontemporer itu kita harus menghayati, menjiwai dan fokus. Sebab, ini adalah tulisan arab," ungkapnya.
Ia pun kerap mengikuti lomba kaligrafi kontemporer. Pada 2005 mengikuti festival istiqlal dua yang digelar Lekmak di Jakarta. Kemudian festival Ramadan 2006 di Kecamatan Tenggarong dan keluar sebagai juara satu.
Pada 2009, Husni mengikuti perlombaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kabupaten Kukar di Kecamatan Muara Kaman dan berhasil mendapat juara 1. Kemudian mengikuti MTQ 2010 tingkat Kabupaten Kukar di Sangasanga dan kembali berhasil meraih juara 1.
Sejak mengikuti MTQ pada 2009 sampai 2016 atau selama tujuh tahun, dirinya menjadi juara bertahan di tingkat Kabupaten Kukar dengan meraih juara 1.
"Saya berhasil jadi juara bertahan waktu itu di tingkat kabupaten Kukar. MTQ itu diselenggarakan di Muara Kaman, Sangasanga, Samboja, Kembang Janggut, Muara Muntai, kenohan dan Marangkayu," ucapnya.
Kini, Husni ditunjuk menjadi pelatih kaligrafi kontemporer di Komunitas Kaligrafi Kukar. "Motivasi saya bisa bertahan sampai sekarang karena Kaligrafi ini merupakan budaya islam dan ini juga ada nilai ibadahnya, setiap saya menulis sama halnya dengan membaca Alquran. Nilai ibadahnya di situ," jelasnya.
Husni juga membuka les kaligrafi untuk anak-anak muda di Kukar yang ingin belajar melukis Kaligrafi Kontemporer dan terbuka untuk umum. "Di Tenggarong, siswa saya ada enam orang yang dibina. Mulai anak SD, SMP, SMA hingga anak kuliahan, saya juga melakukan pembinaan hingga ke Loa Janan Ulu dibantu oleh kawan-kawan di situ," tutupnya.
(Sf/By)